Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia Sedunia Diperingati 15 Juni, Apa Tujuan Momentumnya?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi pasangan lansia. Unsplash.com/Matthew Benner
Ilustrasi pasangan lansia. Unsplash.com/Matthew Benner
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia atau World Elder Abuse Awareness Day diperingati tiap tahun pada 15 Juni. Merujuk National Center on Elder Abuse hari itu diperingati sejak 15 Juni 2006 oleh International Network for the Prevention of Elder Abuse dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

 
Tujuan Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia

Tujuan momentum itu untuk meningkatkan kesadaran proses budaya, sosial, ekonomi, dan demografi yang mempengaruhi penelantaran lansia. Momentum bertujuan sebagai ajakan untuk bertindak bagi individu, organisasi, dan komunitas untuk meningkatkan kesadaran tentang penyalahgunaan, penelantaran, dan eksploitasi lansia.

Berbagai lembaga turut menyuarakan hal yang sama. Adapun salah satunya United Nations International Plan of Action yang mengakui pentingnya mencegah penelantaran lansia sebagai hak asasi manusia.

Merujuk Departement of Justice Archives, penelantaran lansia bisa saja tindakan yang disengaja atau lalai. Itu menyebabkan bahaya atau risiko serius terhadap lansia. Sebab, lansia rentan mengalami aniaya ditelantarkan di rumah maupun panti jompo. Penelantaran bisa berakibat penurunan kesehatan fisik dan psikologis, rusaknya hubungan sosial dan kekeluargaan.

Pada 2023, Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia dirayakan mengsung tema, Menangani Kekerasan Berbasis Gender pada Lansia secara Hukum dan Respons Berbasis Bukti. Peringatan tahun ini akan membahas dan mempertimbangkan kebijakan melalui hasil yang relevan memberikan standar untuk mencegah penelantaran lansia.

Tentang penelantaran lansia

Penelantaran lansia biasanya tak hanya satu jenis. Merujuk National Center of Elder Abuse, jenis pelecehan terhadap lansia, antara lain:

1. Pelecehan fisik

2. Pelecehan emosional

3. Pelecehan seksual

4. Eksploitasi keuangan atau materi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Pengabaian

Mengutip Healthline, ada beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan penganiayaan terhadap lansia:

1. Mendengarkan lansia ketika bercerita tentang perlakuan buruk yang dialami

2. Melaporkan pelecehan atau penelantaran ketika ada sesuatu yang mencurigakan.

3. Belajar mengenali tanda pelecehan atau penelantaran.

4. Tetap berhubungan sosial dengan lansia yang diasuh oleh orang lain.

5. Menawarkan bantuan kepada pengasuh.

6. Mendapat bantuan untuk pengasuh atau anggota keluarga yang memiliki masalah penggunaan narkoba.

Pilihan Editor: Penyebab Gejala Demensia pada Lansia dan Cara Mengatasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Muda Juga Terancam Terkena Osteoartritis atau Pengapuran, Simak 4 Penyebabnya

8 jam lalu

Ilustrasi wanita sakit di pergelangan atau Arthritis. shutterstock.com
Anak Muda Juga Terancam Terkena Osteoartritis atau Pengapuran, Simak 4 Penyebabnya

Sering kali penyakit pengapuran pada sendi atau osteoartritis dianggap hanya dialami oleh orang berusia di atas 50 tahun. Padahal, anak usia dini bisa


Tips Mencegah Jet Lag untuk Penumpang Lansia, Pilih Tempat Duduk yang Tepat

9 jam lalu

Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)
Tips Mencegah Jet Lag untuk Penumpang Lansia, Pilih Tempat Duduk yang Tepat

Jet lag bisa mengganggu fungsi kognitif, siklus metabolisme, dan merusak pola tidur, yang dapat berbahaya bagi pelancong lansia.


Kongo Memulai Imunisasi Vaksin Cacar Monyet

3 hari lalu

Nsimire Nakaziba, 34, mengobati ruam pada saudara perempuannya, Sifa Mwakasisi, 32, untuk meredakan rasa sakit di dalam tenda tempat dia menjalani perawatan melawan mpox di rumah sakit Kavumu di wilayah Kabare, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 29 Agustus 2024. Untuk menghadapi wabah cacar monyet, salah satu strategi efektif yang bisa diterapkan adalah peningkatan kesadaran diri serta isolasi bagi individu yang terinfeksi. REUTERS/Arlette Bashizi
Kongo Memulai Imunisasi Vaksin Cacar Monyet

Tenaga kesehatan di Kongo mendapat prioritas untuk melakukan imunisasi vaksin cacar monyet


Mengenali 5 Jenis Pijat dan Manfaatnya

3 hari lalu

Ilustrasi tempat pijat. ANTARA
Mengenali 5 Jenis Pijat dan Manfaatnya

Pijat atau massage praktik memberikan tekanan, lembut maupun kuat di tubuh untuk meredakan nyeri atau ketegangan


Spesialis Saraf Ingatkan Kurang Aktivitas dan Sosialisasi Berisiko Demensia

8 hari lalu

Ilustrasi demensia. REUTERS
Spesialis Saraf Ingatkan Kurang Aktivitas dan Sosialisasi Berisiko Demensia

Dokter saraf mengatakan perlunya deteksi dini demensia karena bisa berdampak pada kualitas hidup penderita maupun keluarganya.


Eksekusi 199 Orang, 2024 Jadi Tahun Paling Berdarah Arab Saudi

8 hari lalu

Ilustrasi hukuman mati. livelaw.in
Eksekusi 199 Orang, 2024 Jadi Tahun Paling Berdarah Arab Saudi

Arab Saudi telah mengeksekusi 199 orang tahun ini, jumlah tertinggi dalam satu tahun kalender yang tercatat, menurut Reprieve.


WHO Laporkan Ada 30 Ribu Kasus Cacar Monyet Sepanjang 2024 di Afrika

15 hari lalu

Petugas kesehatan Kongo berkonsultasi dengan pasien yang diduga terkena mpox di pusat perawatan di rumah sakit Kavumu di wilayah Kabare, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 29 Agustus 2024. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menyatakan lonjakan kasus cacar monyet atau Mpox di beberapa negara Afrika sebagai darurat kesehatan masyarakat. REUTERS/Arlette Bashizi
WHO Laporkan Ada 30 Ribu Kasus Cacar Monyet Sepanjang 2024 di Afrika

Lebih dari 800 orang meninggal diduga karena mpox di penjuru Afrika. Setelah Kongo, Burundi saat ini bergulat dengan cacar monyet


Peran Aktivis HAM Berpaspor Finlandia dalam Operasi Pembebasan Pilot Susi Air

16 hari lalu

Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens dikawal petugas saat tiba di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 21 September 2024. Kedatangan Philip langsung disambut oleh sejumlah pejabat negara, diantaranya Menko Polhukam RI Marsekal TNI Purn. Hadi Tjahjanto, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Wamenlu RI Pahala Mansury, pihak Duta Besar Selandia Baru untuk RI, serta pihak keluarga. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Peran Aktivis HAM Berpaspor Finlandia dalam Operasi Pembebasan Pilot Susi Air

TPNPB-OPM sebelumnya menyebut adanya keterlibatan kolaborator yang membantu pembebasan pilot Susi Air di Papua.


Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

19 hari lalu

Kalala, seorang pasien dengan ruam wajah yang disebabkan oleh virus mpox, duduk pada hari ketiga perawatannya di pusat perawatan Rumah Sakit Vijana di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, 30 Agustus 2024. REUTERS/Justin Makangara
Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

Cacar monyet monkeypox (Mpox) salah satu penyakit yang disebabkan infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan penyakit cacar. Apa gejalanya?


Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

19 hari lalu

Seorang perawat mempersiapkan ruangan isolasi khusus pasien positif terjangkit cacar monyet atau mongkeypox (Mpox) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai, Riau, Sabtu 31 Agustus 2024. Pihak RSUD Dumai menyediakan empat ruangan isolasi khusus penyakit cacar monyet (Mpox), mempersiapkan peralatan medis dan obat-obatan serta tenaga kesehatan untuk merawat pasien yang terjangkit penyakit itu. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

Pada Agustus 2024, beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk di Swedia, Filipina, dan Thailand, melaporkan peningkatan kasus Mpox atau cacar monyet.