Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perhatikan Faktor Risiko Infeksi HIV agar Tak Menularkan Orang Lain

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru
Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Medical Dept. PT Kalbe Farma Tbk, dr. Johan Indra Lukito, menjelaskan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyerang dengan cara melemahkan sistem imun tubuh sehingga seiring waktu penderita akan semakin rentan terinfeksi berbagai macam penyakit virus, bakteri, maupun kuman lain. Johan juga mengatakan infeksi yang disebabkan HIV juga bisa menyebabkan kanker.

“Proses penyebaran HIV sendiri terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung virus ini, terutama darah, cairan yang berasal dari alat kelamin dan dubur, melalui ASI, serta dapat ditularkan oleh ibu penderita HIV ke anak yang dikandungnya,” kata Johan.

Virus HIV di dalam cairan dapat masuk ke dalam tubuh kemudian berkembang biak menjadi semakin banyak. Proses itu biasanya memerlukan waktu 1-3 bulan, hingga tiba pada satu waktu di mana jumlah virus HIV sudah sangat banyak dan tubuh untuk pertama kali membentuk antibodi terhadap virus HIV. Pada tahap itu sudah terjadi infeksi HIV.

Penyakit itu dapat menginfeksi semua kalangan, terutama yang berisiko tinggi terpapar virus HIV, seperti pada pengguna jarum suntik bekas pakai penderita HIV. Virus dapat bertahan sekitar tujuh hari di dalam darah yang berada di dalam jarum suntik. Jika dibekukan atau didinginkan, virus bisa bertahan selama 42 hari.

Gejala yang pertama kali muncul mirip flu, demam, tidak enak badan, lalu akan hilang dengan sendirinya. Namun, seiring berjalannya waktu, virus terus berkembang biak dan semakin melemahkan imun tubuh.

Pengobatan antiretroviral
Walaupun HIV belum bisa disembuhkan, pengobatan berupa minum obat antiretroviral secara rutin seumur hidup dapat memulihkan imun tubuh sehingga pasien HIV mampu memiliki kualitas hidup yang tidak jauh berbeda dengan nonpenderita. Selain itu, obat antiretroviral juga bisa menekan jumlah virus HIV di dalam tubuh sampai ke tahap tidak menularkan lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Johan menjelaskan pengobatan antiretroviral juga bisa dijadikan pencegahan. Pertama, pencegahan pada orang yang mungkin sudah terpapar atau berisiko tinggi terpapar, baik sengaja maupun tidak sengaja, misalnya perawat yang tidak sengaja tersuntik jarum bekas pasien HIV atau yang mendapat transfusi darah yang mengandung virus HIV.

"Dalam hal ini pengobatan antiretroviral sedini mungkin bisa mencegah dari terinfeksi HIV,” ujar Johan.

Kedua, untuk ibu hamil yang terinfeksi HIV, pengobatan antiretroviral selain bermanfaat untuk ibu juga dapat mencegah terjadinya penularan dari ibu ke janin. Cara mendeteksi dan pengobatan HIV kini telah mengalami kemajuan yang signifikan. Pemerintah juga telah memberikan dukungan terkait pembiayaan pemeriksaan dan pengobatan.

“Saat ini tes deteksi HIV dapat dilakukan dengan cara yang mudah, serupa seperti tes deteksi Covid-19, seperti rapid tes antigen atau antibodi, bisa dilakukan di rumah sakit bahkan juga di puskesmas. Tes ini juga bisa ditanggung oleh BPJS,” jelas Johan.

Pilihan Editor: Tips Hidup Bersama Anggota Keluarga Positif HIV

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

22 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

24 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

28 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

29 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

30 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

31 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

32 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

34 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.