Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Reporter

image-gnews
Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia.

"Ini masih penyakit zoonosis dan kalau lihat kecepatan jumlah orang yang sakit, sampai saat ini baru dilaporkan satu orang," katanya, Selasa, 9 April 2024.

Ia mengatakan penyakit tersebut ditularkan melalui gigitan atau cakaran binatang, bukan dari manusia ke manusia, sehingga sulit bagi penyakit itu untuk ditularkan secara cepat. Namun demikian, masyarakat diingatkan untuk tetap waspada, terutama bagi warga negara Indonesia yang berlibur ke Hong Kong, Cina, atau negara yang melaporkan kasus serupa.

"Penularan manusia ke manusia hampir tidak terjadi, sangat kecil. Untuk itu, hindari monyet, jangan memberi makan dan bila ada luka akibat gigitan atau cakaran cuci dengan air mengalir dan sabun," sarannya.

Dia juga mengingatkan untuk segera ke fasilitas kesehatan untuk penanganan apabila diserang monyet. Sebelumnya, di berbagai media dikabarkan seorang pria berusia 37 tahun diserang dan dilukai oleh sekawanan monyet di Kam Shan Country Park, Hong Kong, pada akhir Februari 2024.

Sebabkan kerusakan otak
Menurut situs pemerintah Hong Kong, beberapa minggu kemudian pria tersebut mendadak jatuh sakit, padahal selama ini kesehatannya baik. Kemudian, pria tersebut dilarikan ke UGD di Rumah Sakit Yan Chai pada 21 Maret 2024.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 3 April 2024, Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong menemukan spesimen cairan serebrospinal pria itu positif virus B. Kini, kondisi pria itu kritis dan menjalani perawatan intensif.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), infeksi virus B sangat langka namun dapat menyebabkan kerusakan otak, bahkan kematian apabila tidak ditangani sesegera mungkin. Orang dapat terjangkit virus B apabila digigit atau dicakar monyet yang terinfeksi atau bersentuhan dengan mata, hidung, atau mulut monyet tersebut.

Gejala-gejala virus B mirip flu, seperti demam, nyeri otot, kelelahan, serta sakit kepala. Selain itu, ada kemungkinan area kulit atau luka yang bersentuhan dengan monyet melepuh. Biasanya, gejala-gejala tersebut muncul sebulan setelah kontak dengan primata tersebut. Namun, gejala-gejala itu juga dapat muncul dalam waktu 3-7 hari.

Pilihan Editor: Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

2 jam lalu

Pria berdiri di samping spanduk informasi di Bandara Internasional Ben Gurion Israel, di tengah penyebaran varian Delta penyakit coronavirus (COVID-19), dekat Tel Aviv, Israel 8 Juli 2021. [REUTERS/Amir Cohen/File Foto]
5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

Virus West Nile kembali mewabah di Israel, dengan 100 kasus terkonfirmasi dan 8 pasien dalam kondisi kritis.


6 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang

6 hari lalu

Ilustrasi bakteri. reddit.com
6 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang

Belum ada vaksin khusus untuk menangani wabah bakteri pemakan daging di Jepang


Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

8 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

Praktisi kesehatan mengatakan pasien DBD harus segera ditangani demi mencegah risiko kejang dan penyakit komplikasi.


Server TNI Dinonaktifkan Sementara Imbas Peretasan 210 Lembaga dari PDNS

9 hari lalu

Brigjen Nugraha Gumilar. Dok Pribadi
Server TNI Dinonaktifkan Sementara Imbas Peretasan 210 Lembaga dari PDNS

Ratusan lembaga terkena peretasan dari virus ransomware LockBit 3.0 sehingga tidak bisa mengakses webiste-nya.


7 Penyebab Laptop Tidak Mau Menyala, Salah Satunya karena Charger Rusak

20 hari lalu

Penyebab laptop bunyi seperti kipas bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti kipas yang kotor. Tak perlu panik, berikut ini cara mengatasinya.  Foto: Canva
7 Penyebab Laptop Tidak Mau Menyala, Salah Satunya karena Charger Rusak

Identifikasi terlebih dahulu penyebab laptop tidak mau menyala supaya bisa mengetahui bagaimana cara memperbaiki laptop dengan benar.


Ditemukan Dua Kasus di Lembata, Babi Virus ASF Dapat Menimbulkan Kerugian Ekonomi

27 hari lalu

Kandang peternakan babi yang tidak memiliki izin di Mlese, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Kamis, 26 Januari 2023. Satpol PP Kabupaten Klaten menutup peternakan babi tersebut karena tidak memilik surat izin usaha peternakan serta berada di tengah pemukiman warga. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Ditemukan Dua Kasus di Lembata, Babi Virus ASF Dapat Menimbulkan Kerugian Ekonomi

Pemkab Lembata melarang lalu lintas ternak babi antar-kecamatan dan desa untuk mencegah penyebaran virus African Swine Fever (ASF)


Penyebab Keracunan Makanan, Begini Penanganannya

27 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
Penyebab Keracunan Makanan, Begini Penanganannya

Saat keracunan makanan gejala yang bisa dilihat adalah muntah-muntah dan diare.Apa saja penyebabnya, dan bagaimana penanganannya?


Cuaca Ekstrem Gelombang Panas Makan Korban Jiwa di India

28 hari lalu

Pengendara motor lewat di bawah alat penyiram air saat gelombang panas di Ahmedabad, India, 9 Mei 2024. Setidaknya dua orang tewas di negara bagian Kerala, India Selatan, diduga karena serangan suhu panas. REUTERS/Amit Dave
Cuaca Ekstrem Gelombang Panas Makan Korban Jiwa di India

Cuaca ekstrem berupa gelombang panas hingga tembus suhu 52,9 derajat Celsius memakan korban jiwa di India.


Gelombang Panas di India Tewaskan Sedikitnya 33 Orang, Termasuk 19 Petugas Pemilu

33 hari lalu

Seorang pria menyemprotkan air dingin ke wajahnya dari toples air saat gelombang panas di Ahmedabad, India, 29 Mei 2024. REUTERS/Amit Dave
Gelombang Panas di India Tewaskan Sedikitnya 33 Orang, Termasuk 19 Petugas Pemilu

Sedikitnya 33 orang, termasuk 19 petugas pemilu yang sedang bertugas, meninggal karena gelombang panas di India


Kasus Varian KP Covid-19 Meningkat di Singapura, Epidemiolog Sarankan Ini ke Warga Indonesia

37 hari lalu

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
Kasus Varian KP Covid-19 Meningkat di Singapura, Epidemiolog Sarankan Ini ke Warga Indonesia

Varian KP.1 dan KP.2 belum terdeteksi di Indonesia, namun masyarakat diimbau agar tidak lengah dan tetap menjaga imun.