Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Mengasah Empati, Termasuk pada Hewan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak perempuan sedang bermain dengan anjing peliharaannya. Foto: PIxabay.com/Pexels
Ilustrasi anak perempuan sedang bermain dengan anjing peliharaannya. Foto: PIxabay.com/Pexels
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pelemparan anjing hidup ke sarang buaya di Nunukan, Kalimantan Utara, yang sempat viral di media sosial menjadi pelajaran bersama serta pengingat kita harus menyayangi hewan. Kasus itu, di satu sisi, seolah-olah menunjukkan kepedulian para pelaku kepada buaya yang membutuhkan makan. Hanya saja, tindakan yang keliru itu justru menunjukkan adanya sikap kejam terhadap anjing.

Bisa jadi, tindakan para pelaku itu menggambarkan ekspresi dari doktrin yang menancap di hati bahwa anjing itu binatang najis. Namun, jangan lupa juga banyak cerita hikmah dengan perantara anjing justru membawa keselamatan, bahkan hingga ke surga bagi orang yang menunjukkan kepedulian dan empati.

Cerita sufi mengabarkan seorang perempuan yang hidupnya banyak berbuat maksiat namun semua dosanya diampuni oleh Allah hanya karena kepeduliannya pada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan. Si perempuan kemudian memberi minum hingga si anjing terselamatkan nyawanya.

Jangan berbuat zalim
Kisah yang diabadikan dalam hadits oleh Bukhari itu menggambarkan status anjing yang mengandung najis bukan berarti kita bisa berbuat semena-mena kepadanya, apalagi berbuat kejam. Kisah-kisah yang tidak terlalu masyhur banyak bertebaran di lingkungan Islam tradisional, yakni bagaimana seorang ulama alim tidak berani berbuat zalim pada binatang meskipun pada seekor semut.

Misalnya, kisah seorang kiai alim di salah satu pesantren di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang rela meluangkan waktu dan tenaganya untuk mengembalikan seekor semut yang tersangkut di dalam mobilnya dalam suatu perjalanan. Khodam atau pendamping kiai merasa heran ketika gurunya itu minta diantar kembali ke suatu tempat saat dalam perjalanan pulang sempat berhenti untuk buang hajat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya mau mengembalikan semut ini agar berkumpul kembali dengan keluarganya. Kalau punya anak, mungkin anaknya sedang bingung mencari ibunya," begitu pesan kiai pada si khodam.

Berkaca dari kasus pelemparan anjing ini, sifat empati perlu ditanamkan sejak dini kepada anak oleh lingkungan keluarga. Terhadap anjing atau binatang lain, bahkan kepada tumbuhan juga, kita harus menunjukkan empati untuk tidak berbuat sesuka hati. Hewan dan tumbuhan sama-sama ciptaan Tuhan dan manusia diamanahi oleh Sang Pencipta untuk memeliharanya, bukan malah menyiksa.

Di luar masalah empati yang melatih anak atau seseorang untuk berhati lembut, perbuatan semena-mena kepada binatang bisa memiliki konsekuensi hukum, yang selama ini mungkin belum banyak diketahui masyarakat. Kalau saja para pelempar anjing itu tahu dan sadar perbuatan kejam, bukan hanya kepada manusia, bisa berurusan dengan aparat penegak hukum, mungkin peristiwa itu tidak akan terjadi. 

Pilihan Editor: 6 Jenis Kucing Peliharaan, Beragam Karakter Tingkahnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

23 jam lalu

Bark Air yang menyediakan penerbangan khusus anjing bakal beroperasi mulai Mei 2-24 (Dok. Bark Air)
Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

3 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

8 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

8 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

22 hari lalu

Ilustrasi penitipan hewan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

Tempat penitipan hewan, terutama kucing dan anjing, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang hendak mudik lebaran.


Anjing Ini Kembali Bertemu Pemiliknya Usai Insiden Ketinggalan Pesawat dan Hilang di Bandara

29 hari lalu

Orang-orang berdiri di area tiket maskapai Alaska Airlines di Sea-Tac International Airport Jumat, 10 Agustus 2018, di SeaTac, Washington, AS.[AP Photo / Elaine Thompson]
Anjing Ini Kembali Bertemu Pemiliknya Usai Insiden Ketinggalan Pesawat dan Hilang di Bandara

Maskapai penerbangan menerbangkan kembali pemilik anjing yang hilang di bandara


Kemanusiaan Dalam Proses Pendidikan, Belajar Gaya Antropomorfisme dan Empati

40 hari lalu

Seorang wanita memeriksa tanaman anggrek di atap rumahnya di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa, 4 Januari 2022. Pemanfaatan atap rumah (rooftop) menjadi solusi untuk bercocok tanam di tengah minimnya lahan terbuka di Jakarta. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kemanusiaan Dalam Proses Pendidikan, Belajar Gaya Antropomorfisme dan Empati

Mickey Mouse atau dalam bentuk objek mati yang dihidupkan seperti buku cerita yang berbicara merupakan satu contoh antropomorfisme dan empati.


Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

41 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

46 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

52 hari lalu

Ekspresi Masaya Shibasaki, seorang karyawan EXEO Group Inc., saat mencoba perangkat listrik VR yang dikembangkan Osaka Heart Cool 'Perionoid' yang melepaskan rangsangan listrik yang terasa seperti mengalami nyeri haid pada wanita selama lokakarya menjelang Hari Perempuan Internasional di kantor pusat perusahaan di Tokyo, Jepang 7 Maret 2024. REUTERS/Issei Kato
Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional