Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Ukur Tumbuh Kembang Anak untuk Cegah Stunting

Reporter

image-gnews
Ilustrasi stunting. freepik.com
Ilustrasi stunting. freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan telah menyamakan cara mengukur tumbuh kembang anak di seluruh Indonesia untuk mencegah anak stunting.

“Zaman dulu kita lihat timbangan masih memakai dacin, lalu ada yang pakai beras juga. Kita jadi tidak bisa melihat kalau ada perubahan sedikit. Sekarang kita bantu swadaya dari industri (lokal),” kata Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, dalam "FMB9: Langkah Penting Turunkan Stunting", Senin, 26 Juni 2023.

Dante mengatakan pengukuran tumbuh kembang anak sangat penting untuk memantau stunting. Sekecil apapun perubahan harus diwaspadai agar jika terjadi anomali bisa segera tertangani. Dalam menyamakan cara ukur perkembangan anak, Kemenkes sedang mendistribusikan alat antropometri di hampir seluruh posyandu Indonesia dengan tujuan membantu keluarga mendapatkan hasil akurat sekaligus melakukan revitalisasi pada layanan yang ada di posyandu.

Alat antropometri itu ditekankan merupakan produk buatan lokal dan diyakini bisa menjadi upaya menurunkan angka prevalensi stunting yang berdasarkan data SSGI 2022, angkanya 21,6 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024.

“Jadi, program pengukuran ini tidak hanya berlaku pada saat posyandu adakan sesuai tanggalnya, sebulan sekali. Tapi posyandu akan hadir setiap hari di tengah masyarakat. Kalau tidak, bisa hadir dalam bentuk kegiatan yang terkoordinir secara berkala,” ujar Dante.

Alat USG
Lewat alat itu pula evaluasi para kader posyandu terhadap kondisi kesehatan anak-anak di wilayahnya bisa dilakukan secara lebih mudah dan dipastikan keakuratannya sesuai data di lapangan. Selain alat antropometri, Kemenkes juga membagikan alat USG ke hampir 52 persen puskesmas yang ada. Tujuannya agar para dokter bisa mengukur lingkar kepala dan melihat pertumbuhan janin, apakah sesuai umur kehamilan atau tidak. Jika nantinya bayi tidak berkembang atau diketahui kekurangan asupan gizi, maka ibu dan janin bisa langsung diberikan tata laksana dan rekomendasi dari tenaga medis yang menangani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Selain itu kita juga melakukan deteksi stunting seperti di Surabaya melalui pembagian tablet tambah darah pada remaja putri. Ini untuk mencegah terjadinya stunting karena salah satu teorinya mengatakan bahwa stunting ini lahir dari ibu-ibu yang kekurangan zat besi pada saat kehamilan,” ucap Dante.

Menanggapi hal itu, Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, mengatakan pendampingan yang diberikan pemerintah kepada keluarga sangat bermakna bagi seluruh keluarga. Pada calon pengantin, misalnya, pemberian tablet tambah darah sampai nanti akan menikah sangat bermanfaat untuk mempertahankan kadar hemoglobin dalam darah bila sejak remaja calon ibu sudah terdeteksi anemia.

Pemberian alat USG juga amat penting dalam melakukan skrining risiko. Dilengkapinya puskesmas dengan USG, diharapkan bisa mengubah pola pikir keluarga dan mendorong keinginan untuk rutin berkunjung memeriksakan kandungan seraya meningkatkan edukasi soal pentingnya pemberian ASI eksklusif dan penggunaan kontrasepsi dalam rangka mengatur jarak kelahiran.

Pilihan Editor: 2 Pendekatan Kemenkes untuk Turunkan Angka Stunting

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

5 hari lalu

Wali kota Tangerang Arief Rachadiono (kedua kiri) dan istri (kanan) beserta  petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?


Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

5 hari lalu

Seorang ibu membawa anaknya saat imunisasi Campak dan Polio secara gratis di Gedung Wanita BKOW terhadap warga di kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/10). Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio tahap ketiga akan digelar di 17 provinsi di Indonesia mulai dari 18 Oktober hingga 18 November di pos pelayanan imunisasi yang tersebar di posyandu dan puskesmas. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.


Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

6 hari lalu

Ilustrasi ayah dan anak. Pexels/Ron Lach
Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

7 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

9 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

16 hari lalu

Ilustrasi pernikahan outdoor di Candi Prambanan. Dok. istimewa
5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.


Aktivitas Fisik Selama 3 Jam Sehari Bantu Tumbuh Kembang Anak

32 hari lalu

Ilustrasi anak bermain mainan atraktif bersama ibunya. shutterstock.com
Aktivitas Fisik Selama 3 Jam Sehari Bantu Tumbuh Kembang Anak

Dokter menyampaikan anak yang melakukan aktivitas fisik kurang lebih selama tiga jam sehari dapat berdampak positif pada stimulasi tumbuh kembang anak


Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

35 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.


Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

40 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.