Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Harris Hartanto Tan Bangun Coffeenatics, Terinspirasi dari Budaya Kopi Australia

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Kopi Coffeenatics
Kopi Coffeenatics
Iklan

Kafe Coffeenatics di Medan

Dari situ mereka pelan-pelan membesarkan usaha. Kini mereka memiliki 50 karyawan dan omzet sekitar Rp300-400 juta per bulan. Produk pun lebih beragam, selain biji kopi dan kopi siap minum, mereka juga memiiki kopi kapsul dan single-serve pourover. 

Ini pun tidak mudah karena sebenarnya kopi bukan hal baru, tapi mereka ingin punya hal istimewa yang membedakan dengan kopi lainnya. Di Coffeenatics, pembeli akan mendapatkan cerita tentang asal usul kopi yang diminum. Karena itulah mereka membangun hubungan baik dengan petani, prosesor, dan pengepul. Bahkan beberapa nama kopi diambil dari petaninya, seperti Ladang Munte dan Ladang Pele.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harris mengaku awalnya kesulitan membangun hubungan yang saling percaya dengan para petani. Dia ingin membina petani dan memperkenalkannya ke pasar, tetapi khawatir nanti hasil panennya tidak dijual ke Coffeenatics. Sementara petani juga belum yakin bahwa Coffeenatics benar-benar akan menyerap produk mereka. Butuh waktu sampai akhirnya Harris menemukan cara yang membuat nyaman kedua belah pihak. Selain lewat koperasi, Harris juga memiliki hubungan langsung dengan beberapa petani.

Ada satu program unggulan yang dijalankan Coffeenatics ke petani yang disebut dengan program Adopsi Ladang di Aceh, Simalungun, Karo, hingga Bali. Dengan program ini, Cofeenatics membayar terlebih dahulu ke petani dengan harga kopi grade 1 meskipun nanti hasil panennya mungkin juga ada yang grade 2.

“Program ini dilakukan untuk membantu petani mengontrol kualitas biji kopi sekaligus membantu meningkatkan perekonomian petani kopi lokal,” kata Harris.

Mereka juga menerapkan harga kopi yang tinggi untuk lahan yang dekat dengan habitat siamang, dengan harapan petani kopi tidak akan mengekspansi lahan agar siamang bisa hidup dengan tenang.

Coffeenatics saat ini memiliki kebutuhan biji kopi sekitar satu ton per bulan. Itu tidak hanya untuk kafe sendiri yang saat ini ada dua, mereka juga memasok untuk kafe-kafe lain di Kota Medan dan sekitarnya dan menjualnya langsung ke pembeli lewat toko offline dan online. Mereka juga tengah menjajaki ekspor roasted coffee ke beberapa negara. Tahun ini Cofeenatics bakal membuka cabang ketiganya di Medan dan tengah mengincar Jakarta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tren Photo Booth di Kalangan Anak Muda untuk Foto

1 hari lalu

Bagaimana sensasi berpose di bilik foto dibandingkan dengan kamera digital atau ponsel pintar?
Tren Photo Booth di Kalangan Anak Muda untuk Foto

Anak-anak muda ramai berpose di bilik foto yang kini bisa ditemukan di berbagai lokasi, mengikuti tren yang sedang naik daun.


Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

4 hari lalu

Suasana kafe yang juga merangkap akademi kopi di Talabumi Coffee Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

Kafe di Bantul ini memiliki kelas untuk belajar segala hal tentang kopi dari A sampai Z, dari manajerial sampai rantai pasok.


4 Varian Cold Brew Sensation Djournal Coffee yang Dibuat dari Biji Kopi Enrekang

6 hari lalu

Cold Brew Sensation, Djournal Coffee. (dok. Djournal Coffee)
4 Varian Cold Brew Sensation Djournal Coffee yang Dibuat dari Biji Kopi Enrekang

Dengan racikan setiap cold brew dengan cermat, juga menciptakan pengalaman yang membawa kebahagiaan dan kepuasan kepada para penikmat kopi


Mengintip Cara Meracik Kopi Aceh yang Masih Menggunakan Saringan

7 hari lalu

Barista kedai kopi Solong yang terletak di Jalan Iskandar, Ulee Kareng, Banda Aceh, sedang mempersiapkan kopi untuk pelanggan, Jumat (06/07/2024). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Mengintip Cara Meracik Kopi Aceh yang Masih Menggunakan Saringan

Beda dengan kedai kopi modern yang menggunakan mesin, kedai kopi di Aceh masih menyeduh kopi dengan saringan. Jadi daya tarik pengunjung


Menikmati Secangkir Kopi Aceh di Kedai Solong yang Sederhana, Langganan Para Petinggi

7 hari lalu

Para pelanggan bercengkrama di kedai kopi Solong yang terletak di Jalan Iskandar, Ulee Kareng, Banda Aceh, Jumat (06/07/2024). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Menikmati Secangkir Kopi Aceh di Kedai Solong yang Sederhana, Langganan Para Petinggi

Kedai ini bukan sekadar tempat menyesap kopi nikmat, tetapi juga menjadi tempat bercengkrama dan bercanda dalam nuansa tradisional.


Mengenal Kopi Sanger, Minuman Khas Aceh yang Diracik Penuh Pengertian

7 hari lalu

Kopi aceh Sanger dan Sanger Mini di Fakultas Kopi, Jalan Hangkelkir, Jakarta, 18 Juli 2016. TEMPO/ Nita Dian
Mengenal Kopi Sanger, Minuman Khas Aceh yang Diracik Penuh Pengertian

Kopi sanger yang berasal dari Banda Aceh ini memiliki perpaduan unik antara kopi dan susu yang disajikan secara khas.


Saat Raja Keraton Yogya Mendadak Jadi Barista Di Ajang Jogja Coffee Week 2024

9 hari lalu

CAPTION: Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi barista dalam pembukaan event Jogja Coffee Week 2024 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta Jumat 6 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Saat Raja Keraton Yogya Mendadak Jadi Barista Di Ajang Jogja Coffee Week 2024

Sri Sultan Hamengku Buwono X mendadak jadi barista dalam pembukaan event Jogja Coffee Week 2024 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta Jumat 6 September 2024.


Suka Minum Kopi, 2 Jenis Ini yang Paling Disukai Reza Rahadian

10 hari lalu

Reza Rahadian. Foto: Instagram.
Suka Minum Kopi, 2 Jenis Ini yang Paling Disukai Reza Rahadian

Dua jenis menu kopi menjadi andalan aktor Reza Rahadian adalah latte dan kopi hitam, dan waktu meminumnya pun berbeda.


Paus Fransiskus Pakai Jam Casio, Ini Harganya di Tokped

12 hari lalu

Tangkapan layar jam tangan Casio  MQ24-7B2 (Tokopedia.com)
Paus Fransiskus Pakai Jam Casio, Ini Harganya di Tokped

Paus Fransiskus mengenakan jam tangan bermerek Casio dengan jenis MQ24-7B2, yang di Tokopedia harganya tak sampai Rp130 ribu.


Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Penjual Mulai 16 September 2024

13 hari lalu

Logo Tokopedia. foto: Tokopedia
Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Penjual Mulai 16 September 2024

Tokopedia menaikkan biaya layanan penjual mulai 16 September 2024. Kebijakan ini berlaku untuk penjual kategori apa saja?