Kafe Coffeenatics di Medan
Dari situ mereka pelan-pelan membesarkan usaha. Kini mereka memiliki 50 karyawan dan omzet sekitar Rp300-400 juta per bulan. Produk pun lebih beragam, selain biji kopi dan kopi siap minum, mereka juga memiiki kopi kapsul dan single-serve pourover.
Ini pun tidak mudah karena sebenarnya kopi bukan hal baru, tapi mereka ingin punya hal istimewa yang membedakan dengan kopi lainnya. Di Coffeenatics, pembeli akan mendapatkan cerita tentang asal usul kopi yang diminum. Karena itulah mereka membangun hubungan baik dengan petani, prosesor, dan pengepul. Bahkan beberapa nama kopi diambil dari petaninya, seperti Ladang Munte dan Ladang Pele.
Harris mengaku awalnya kesulitan membangun hubungan yang saling percaya dengan para petani. Dia ingin membina petani dan memperkenalkannya ke pasar, tetapi khawatir nanti hasil panennya tidak dijual ke Coffeenatics. Sementara petani juga belum yakin bahwa Coffeenatics benar-benar akan menyerap produk mereka. Butuh waktu sampai akhirnya Harris menemukan cara yang membuat nyaman kedua belah pihak. Selain lewat koperasi, Harris juga memiliki hubungan langsung dengan beberapa petani.
Ada satu program unggulan yang dijalankan Coffeenatics ke petani yang disebut dengan program Adopsi Ladang di Aceh, Simalungun, Karo, hingga Bali. Dengan program ini, Cofeenatics membayar terlebih dahulu ke petani dengan harga kopi grade 1 meskipun nanti hasil panennya mungkin juga ada yang grade 2.
“Program ini dilakukan untuk membantu petani mengontrol kualitas biji kopi sekaligus membantu meningkatkan perekonomian petani kopi lokal,” kata Harris.
Mereka juga menerapkan harga kopi yang tinggi untuk lahan yang dekat dengan habitat siamang, dengan harapan petani kopi tidak akan mengekspansi lahan agar siamang bisa hidup dengan tenang.
Coffeenatics saat ini memiliki kebutuhan biji kopi sekitar satu ton per bulan. Itu tidak hanya untuk kafe sendiri yang saat ini ada dua, mereka juga memasok untuk kafe-kafe lain di Kota Medan dan sekitarnya dan menjualnya langsung ke pembeli lewat toko offline dan online. Mereka juga tengah menjajaki ekspor roasted coffee ke beberapa negara. Tahun ini Cofeenatics bakal membuka cabang ketiganya di Medan dan tengah mengincar Jakarta.