TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mendapati Anda sendiri atau keluarga lebih mudah sakit pada saat musim pancaroba? Pernahkah Anda mendengar argumen penyebab sakit tersebut karena cuaca?
Musim pancaroba adalah kondisi transisi atau pergantian musim satu ke musim lainnya. Di Indonesia, pancaroba terjadi di antara musim hujan dan musim kemarau. Kondisi ini ditandai dengan cuaca yang tidak menentu seperti angin yang bertiup sangat kencang dan diikuti curah hujan yang relatif tinggi.
Pada pekan ketiga September, sejumlah daerah mulai diguyur hujan dengan intensitas sedang, sebagai tanda datangnya musim pancaroba. Di musim pancaroba, tubuh memberikan respons berbeda dengan menurunnya imun tubuh yang berpotensi terjadinya infeksi atau penyakit lainnya. Penyakit tersebut datang akibat dari respons tubuh dalam menghadapi perubahan cuaca yang terjadi.
Dikutip dari diskesbandungkab.go.id, berikut 5 penyakit yang sering datang pada musim pancaroba.
1. Flu
Pada musim pancaroba, biasanya penyakit flu datang disertai dengan gangguan pengecapan, demam, nyeri tenggorokan, gangguan penciuman hingga sesak napas. Musim pancaroba memungkinkan terjadinya infeksi saluran pernapasan yang gejalanya kerap disebut masyarakat awam sebagai flu. Gejala-gejala tersebut di antaranya berupa hidung tersumbat, hidung berair, bersin, batuk, gangguan penciuman, gangguan pengecapan, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot dan persendian, nyeri kepala, pusing, bahkan bisa sampai sesak serta beragam keluhan lainnya.
2. Demam Berdarah
Saat musim pancaroba, nyamuk lebih mudah untuk berkembang biak karena cuaca yang lembap. Hal ini menyebabkan kasus demam berdarah meningkat saat musim pancaroba. Intensitas curah hujan yang tinggi akan menimbulkan lebih banyak genangan air sebagai tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
3. ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA ditularkan melalui percikan air liur saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Contoh penyakit ISPA seperti batuk, pilek, influenza, dan bronchitis.
4. Chikungunya
Gejala penyakit chikungunya sekilas hampir serupa dengan demam berdarah. Gejala yang sering dialami biasanya adalah demam, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri otot, mual, ruam kulit, dan kelelahan.
5. Diare
Diare terjadi karena infeksi yang diakibatkan oleh virus atau bakteri di usus besar. Virus dan bakteri ini berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Dengan kondisi lingkungan yang lembab dan paparan sinar matahari yang mulai berkurang pertumbuhan virus akan berlangsung lebih cepat.
Tetap waspada dan lakukan langkah preventif untuk mencegah terserang penyakit yang dapat mengganggu aktivitas Anda. Terapkan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi, menjaga kebersihan serta istirahat yang cukup untuk menjaga tubuh tetap fit.
UGM | BADUNGKAB | KEMKES | RSUD TULUNGAGUNG
Pilihan editor: IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi