Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Takut Berlebihan Bahaya Aspartam, Aman Jika Dalam Batas Wajar

Reporter

image-gnews
Ilustrasi minuman bersoda (Pixabay.com)
Ilustrasi minuman bersoda (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengimbau pembatasan asupan pemanis buatan atau aspartam yang disebut "kemungkinan bersifat karsinogenik buat manusia" atau bisa memicu kanker. Namun bukan berarti pemanis buatan ini perlu ditakuti berlebihan.

"Kemungkinan karsinogenik buat manusia tidak berarti aspartam terkait langsung dengan kanker," sebut pernyataan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.

Menurut pakar farmasi di Universitas Negeri Ohio, Georgios Kryiazis, aspartam aman dikonsumsi pada batas tertentu meski ada penelitian yang menyebut kaitan aspartam dengan obesitas dan diabetes. Menurut The New York Times, WHO tak pernah menekankan dampak pemanis buatan seperti aspartam yang banyak digunakan selama puluhan tahun.

Perhatikan batas aman
Meski laporan mengenai kaitan pemanis buatan dan risiko kesehatan tak boleh diabaikan, Kryiazis menekankan kebanyakan bukti penggunaan aspartam dan pemanis buatan lain dalam batas wajar itu aman.

"Buat yang mengonsumsi aspartam 5-6 kaleng sehari, mungkin memang harus menguranginya. Namun aspartam aman buat yang mengonsumsi 1-2 kaleng soda diet atau yogurt sehari," ujar Kryiazis kepada HuffPost.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena masalah kesehatan setiap orang bervariasi, para pakar meminta orang untuk mencari informasi tentang bukti ilmiah dan mengonsumsi pemanis buatan dalam batas wajar sehari-hari. 

"Penting untuk memahami respons setiap orang tak sama untuk pilihan pola makan. Contohnya lima kaleng soda diet aman untuk sebagian orang tapi tidak demikian untuk sebagian lain sehingga perlu mengurangi konsumsinya," tegasnya.

Pilihan Editor: WHO Batasi Penggunaan Pemanis Buatan, Apa Kata Kemenkes?

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahkan, di Pukul 03.30 Subuh, Jakarta Tetap Paling Polusi di Dunia, Mengapa?

12 jam lalu

Gedung bertingkat terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023. Dikutip dari laman resmi IQAir per 2 September 2023 pukul 13.00 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 154 yang menunjukkan ketegori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Bahkan, di Pukul 03.30 Subuh, Jakarta Tetap Paling Polusi di Dunia, Mengapa?

Bahkan, pada pukul 03.30 subuh, Kamis, 21 September 2023, polusi udara Jakarta tetap paling tinggi di dunia.


Pemerintah Libya Timur Usir Wartawan dari Lokasi Banjir

2 hari lalu

Foto udara bangunan dan jalanan yang rusak pasca banjir bandang melanda di Derna, Libya 16 September 2023. REUTERS/Ayman Al-sahili
Pemerintah Libya Timur Usir Wartawan dari Lokasi Banjir

Tindakan keras terhadap media menyusul laporan bahwa petugas polisi menahan dan menginterogasi wartawan Libya


WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

3 hari lalu

Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mendaftarkan informasi untuk seorang pasien di pintu masuk klinik demam Rumah Sakit Pusat Wuhan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, 31 Desember 2022.  Surat kabar resmi Partai Komunis, People's Daily, menerbitkan artikel mengutip beberapa pakar Cina yang mengatakan penyakit yang disebabkan oleh virus itu relatif ringan bagi kebanyakan orang pada hari Selasa. REUTERS/Tingshu Wang
WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

Cina diminta oleh WHO membuka akses seluas-luasnya untuk menyelidiki keberadaan virus Corona.


WHO dan Palang Merah Desak Penghentian Penguburan Massal Korban Banjir Libya

6 hari lalu

Pengungsi menerima bantuan makanan dari sekolah swasta dan orang tua dari timur Libya, pasca banjir di Derna, Libya 15 September 2023. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
WHO dan Palang Merah Desak Penghentian Penguburan Massal Korban Banjir Libya

WHO, ICRC, dan IFRC dalam pernyataan bersama meminta pihak berwenang menghentikan penguburan massal korban banjir Libya.


Pesan WHO Soal Upaya Preventif untuk Cegah Infeksi Virus Nipah

7 hari lalu

Staf memasang tanda bertuliskan
Pesan WHO Soal Upaya Preventif untuk Cegah Infeksi Virus Nipah

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat khusus terkait dengan infeksi virus Nipah.


Mengenal Virus Nipah yang Sebabkan Kematian di India, Mungkinkah Masuk ke Indonesia?

7 hari lalu

Anggota tim medis dari Kozhikode Medical College membawa sampel buah pinang dan jambu biji untuk melakukan tes virus Nipah di desa Maruthonkara di distrik Kozhikode, Kerala, India, 13 September 2023. REUTERS/Stringer
Mengenal Virus Nipah yang Sebabkan Kematian di India, Mungkinkah Masuk ke Indonesia?

Pemerintah negara bagian Kerala, India mengumumkan karantina di beberapa titik akibat kasus virus Nipah.


Prancis Setop Penjualan iPhone 12, Pancarkan Radiasi Terlalu Tinggi

8 hari lalu

Ponsel iPhone 12 Pro dengan port USB-C pertama di dunia. Youtube/DEEP sro
Prancis Setop Penjualan iPhone 12, Pancarkan Radiasi Terlalu Tinggi

Regulator Prancis pada Selasa memerintahkan Apple untuk menghentikan penjualan iPhone 12 karena memancarkan terlalu banyak radiasi


Ranking Kualitas Udara Terburuk Pagi Ini: Jakarta Nomor 4, Yerusalem Sangat Tidak Sehat

8 hari lalu

Gedung bertingkat terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023. Dikutip dari laman resmi IQAir per 2 September 2023 pukul 13.00 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 154 yang menunjukkan ketegori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ranking Kualitas Udara Terburuk Pagi Ini: Jakarta Nomor 4, Yerusalem Sangat Tidak Sehat

Jakarta kembali berada di daftar atas kota besar dunia dengan ranking kualitas udara yang tidak sehat.


Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Lebih Baik Menurut IQAir

11 hari lalu

Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023. Terkait buruknya kualitas udara di Jakarta akibat polusi, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk kembali wajib menggunakan masker saat di luar rumah. TEMPO/Subekti.
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Lebih Baik Menurut IQAir

Kualitas udara Jakarta pagi ini berhasil ke luar dari kategori Tidak Sehat.


Alasan Utama Hipertensi Jadi Silent Killer

14 hari lalu

TEMPO/Yosep Arkian
Alasan Utama Hipertensi Jadi Silent Killer

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer, bagaimana maksudnya?