Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Rabies, Kenapa Bisa Sebabkan Kematian?

image-gnews
Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana
Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah perempuan berusia enam tahun warga Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, tewas akibat terkena gigitan anjing rabies. Kematian korban yang beralamat di Desa Penungkiren, Kecamatan STM Hilir ini dibenarkan kakeknya pada Rabu, 13 Juli 2023, seperti dilansir dari Antaranews.

Pada akhir Mei 2023, bocah tersebut kena gigitan anjing gila di daerah Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Korban digigit anjing gila sewaktu bermain. Untuk pertolongan pertama dibawa ke Puskesmas di daerah Kecamatan Pancur Batu. Sampai di sana hanya diberi obat saja, tidak disuntik anti rabies. Sebab, dokter yang menangani menyarankan agar membawa ke Puskesmas sesuai alamat tinggal untuk penanganannya," kata kakek korban.

Menurut Pihak Puskesmas Telun Kenas, saat itu obat antirabies tidak tersedia. Keluarga diminta untuk pulang dan menunggu hingga obatnya tersedia. 

Setelah menunggu lebih dari sebulan, kakek korban mengungkapkan bahwa Puskesmas Telun Kenas tidak pernah memberitahu mereka tentang ketersediaan vaksin anti rabies. 

Kemudian pada 2 Juli 2023, korban yang mengalami demam tinggi langsung dibawa keluarga ke puskesmas. Namun, di sana mereka tidak diberikan vaksin anti rabies, melainkan dirujuk ke Rumah Sakit Daerah.

Di RSUD, korban mengalami kejang-kejang dan muntah darah. Kemudian diberikan vaksin anti rabies, namun setelah dirawat selama dua hari, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia pada 4 Juli 2023.

Apa itu rabies?

Rabies atau yang juga dikenal sebagai penyakit anjing gila adalah penyakit berbahaya dan dapat menyebabkan kematian pada manusia. Rabies disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat dan biasanya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi. 

Menurut World Health Organization (WHO), rabies terdapat di semua benua kecuali Antartika, dengan lebih dari 95 persen kematian manusia terjadi di Asia dan Afrika. 

Rabies umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, rubah, rakun, dan musang. Virus rabies menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka atau luka gores pada kulit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah terinfeksi, virus rabies dapat menyebar ke sistem saraf pusat dan menyebabkan gejala yang beragam. Tahap awal gejala rabies biasanya mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan. 

Namun, seiring berkembangnya penyakit, gejala yang lebih serius muncul, termasuk kecemasan, kebingungan, kesulitan tidur, rasa sakit atau terbakar di daerah gigitan, kesulitan menelan, kejang, dan delirium.

Kenapa bisa sebabkan kematian?

Penyakit rabies, jika tidak segera ditangani, dapat berakibat fatal. Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan otak yang parah. Gejala seperti kejang, delirium, dan gangguan pernapasan dapat berkembang dengan cepat. 

Meskipun ada vaksin dan obat imunoglobulin yang dapat melawan rabies dengan efektif, sayangnya seringkali tidak semua orang bisa mendapatkannya. Ada beberapa kendala yang membuat vaksin dan obat tersebut sulit diakses oleh mereka yang membutuhkannya.

Penderita rabies yang tidak mendapatkan perawatan medis yang tepat berisiko mengalami kematian dalam waktu satu hingga dua minggu setelah munculnya gejala.

Penting untuk mencari perawatan medis segera setelah terkena gigitan hewan yang dicurigai rabies. Langkah-langkah pencegahan termasuk membersihkan luka dengan sabun dan air mengalir, serta menghubungi tenaga medis untuk evaluasi dan penilaian risiko.

Vaksin rabies dan perawatan medis segera dapat membantu mencegah perkembangan virus dalam tubuh dan mengurangi risiko kematian. Dalam artikel dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), disebutkan bahwa pencegahan rabies melibatkan vaksinasi hewan, terutama anjing, serta menghindari kontak dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi. 

Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perlindungan diri dan melaporkan gigitan hewan kepada layanan kesehatan setempat juga merupakan langkah penting dalam pencegahan dan pengendalian rabies.

Pilihan Editor: Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO Tidak Sarankan Pemanis Buatan untuk Mengontrol Berat Badan

21 jam lalu

Pemanis buatan (Pixabay.com)
WHO Tidak Sarankan Pemanis Buatan untuk Mengontrol Berat Badan

Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO telah mengeluarkan pedoman baru tentang pemanis buatan atau pemanis non-gula (NSS).


Angka Kematian Demam Berdarah di Bangladesh Tembus 1.000 Jiwa, Terburuk dalam Sejarah

2 hari lalu

Pasien terinfeksi demam berdarah berada di bawah kelambu saat mereka menerima perawatan di Shaheed Suhrawardy Medical College and Hospital di Dhaka, Bangladesh, 26 Juli 2023. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Angka Kematian Demam Berdarah di Bangladesh Tembus 1.000 Jiwa, Terburuk dalam Sejarah

Data resmi pemerintah Bangladesh pada Minggu malam menunjukkan lebih dari 1.000 orang di negara telah meninggal karena demam berdarah sejak awal tahun


Tim PBB Tiba di Nagorno-Karabakh, Pertama dalam 30 Tahun

3 hari lalu

Pengungsi dari wilayah Nagorno-Karabakh naik truk setibanya di desa perbatasan Kornidzor, Armenia, 27 September 2023. REUTERS/Irakli Gedenidze
Tim PBB Tiba di Nagorno-Karabakh, Pertama dalam 30 Tahun

Misi PBB tiba di Nagorno-Karabakh pada Minggu, ketika eksodus massal etnis Armenia dari wilayah tersebut mulai berakhir


WHO: Larang Rokok dan Vape di Sekolah Demi Lindungi Generasi Muda

5 hari lalu

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
WHO: Larang Rokok dan Vape di Sekolah Demi Lindungi Generasi Muda

WHO menyebut generasi muda mulai mengenal produk tembakau dan nikotin sehingga penggunaan rokok elektrik meningkat.


Kapan Hewan Peliharaan Harus Mendapat Vaksin Rabies?

6 hari lalu

Dokter hewan memeriksa seekor anjing peliharaan milik warga sebelum disuntikkan vaksin rabies dalam kegiatan peringatan World Rabies Day 2023 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat 15 September 2023. Kegiatan vaskinasi rabies dan steril kucing gratis yang digelar Pemerintah Kota Semarang tersebut sebagai upaya melindungi hewan kucing dan anjing dari penyakit rabies serta mencegah over populasi kucing liar. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Kapan Hewan Peliharaan Harus Mendapat Vaksin Rabies?

Penyakit rabies sering disebut anjing gila karena sebagian besar kasus diakibatkan gigitan anjing, lalu kapan hewan peliharaan beroleh vaksin rabies?


Kilas Balik dan Tema Hari Rabies Sedunia 2023 yang Ditetapkan WHO

6 hari lalu

Warga memperlihatkan kucing peliharaannya yang selesai menjalani vaksinasi rabies gratis di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 18 September 2023. Vaksinasi rabies gratis oleh Rumah Kucing Zorro tersebut dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia 2023 dengan menyediakan 1.000 dosis vaksin untuk kucing dan anjing peliharaan sebagai upaya antisipasi penularan penyakit rabies di daerah itu. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Kilas Balik dan Tema Hari Rabies Sedunia 2023 yang Ditetapkan WHO

Hari ini 28 September, diperingati sebagai Hari Rabies Sedunia. Simak kilas balik sejarahnya dan tema yang diusung pada 2023.


Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

6 hari lalu

Ilustrasi Barbeque
Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

Makan makanan gosong memang dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Bisa sebabkan penyakit kanker hingga masalah pencernaan?


Bahkan, di Pukul 03.30 Subuh, Jakarta Tetap Paling Polusi di Dunia, Mengapa?

14 hari lalu

Gedung bertingkat terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023. Dikutip dari laman resmi IQAir per 2 September 2023 pukul 13.00 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 154 yang menunjukkan ketegori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Bahkan, di Pukul 03.30 Subuh, Jakarta Tetap Paling Polusi di Dunia, Mengapa?

Bahkan, pada pukul 03.30 subuh, Kamis, 21 September 2023, polusi udara Jakarta tetap paling tinggi di dunia.


Pemerintah Libya Timur Usir Wartawan dari Lokasi Banjir

15 hari lalu

Foto udara bangunan dan jalanan yang rusak pasca banjir bandang melanda di Derna, Libya 16 September 2023. REUTERS/Ayman Al-sahili
Pemerintah Libya Timur Usir Wartawan dari Lokasi Banjir

Tindakan keras terhadap media menyusul laporan bahwa petugas polisi menahan dan menginterogasi wartawan Libya


WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

17 hari lalu

Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mendaftarkan informasi untuk seorang pasien di pintu masuk klinik demam Rumah Sakit Pusat Wuhan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, 31 Desember 2022.  Surat kabar resmi Partai Komunis, People's Daily, menerbitkan artikel mengutip beberapa pakar Cina yang mengatakan penyakit yang disebabkan oleh virus itu relatif ringan bagi kebanyakan orang pada hari Selasa. REUTERS/Tingshu Wang
WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

Cina diminta oleh WHO membuka akses seluas-luasnya untuk menyelidiki keberadaan virus Corona.