TEMPO.CO, Jakarta - Makanan kemasan semakin menjamur dan anak-anak dan remaja menjadi konsumen terbanyak. Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Dra. Rita Endang, Apt, M.Kes, menganjurkan orang tua untuk mengecek label makanan kemasan untuk anak demi menghindari risiko kontaminasi makanan yang bisa berdampak kepada kesehatan.
Dalam diskusi mengenai memilih makanan kemasan untuk anak, Jumat, 21 Juli 2023, ia mengatakan orang tua perlu membiasakan diri dan keluarga untuk melihat label kemasan dengan metode Cek KLIK, yaitu K untuk cek kemasan dengan memastikan tidak rusak atau bocor, L untuk cek label dan nama produk, I untuk cek izin edar, dan K untuk cek kedaluwarsa dengan memastikan tidak melewati tanggalnya. BPOM juga mengingatkan orang tua untuk membiasakan diri cek informasi nilai gizi untuk melihat kandungan apa saja yang ada di dalam produk tersebut serta takaran saji dalam sekali konsumsi.
“Kalau produk dalam satu makanan biasanya ada beberapa kali sajian, misal dimakan lima kali. Lalu ada tujuh jenis zat gizi yang wajib dicantumkan sebagai informasi nilai gizi, yaitu energi total, lemak, protein, karbohidrat, gula, garam,” katanya.
Orang tua juga diingatkan untuk menghindari makanan kemasan yang terkontaminasi bahaya biologi dan mikrobiologi agar aman dikonsumsi anak. Makanan harus bersih dan bebas bahaya biologi dan mikrobiologi.
“Makanan yang terkontaminasi mikrobiologi akan basi dan bau dan kemasan akan rusak,” jelas Rita.
Perhatikan hal berikut
Makanan kemasan yang aman bagi anak juga harus terhindar dari bahaya kimiawi, menggunakan produk yang segar, tidak berwarna mencolok, dan tidak menggunakan bahan penguat yang berlebihan. Untuk membantu menemukan makanan kemasan yang sehat, BPOM sudah membuat logo Pilihan Lebih Sehat, yang bisa membantu masyarakat memilih pilihan produk yang lebih sehat dibanding produk sejenis. Salah satu syarat mencantumkan logo. Pilihan Lebih Sehat adalah kadar gula di bawah 6 gram per 100 milliter untuk satu kemasan minuman.
Rita menyarankan orang tua mulai menerapkan pola hidup sehat kepada anak-anak sejak dini dengan mengonsumsi makanan yang lebih rendah gula dan garam. Takaran yang disarankan adalah gula paling banyak empat sendok makan sehari, garam 5 gram atau satu sendok teh, serta lemak 67 gram atau lima sendok makan. Takaran tersebut juga termasuk dalam 10 pedoman gizi seimbang, di antaranya mengurangi makanan manis, asin atau berlemak, olahraga, cuci tangan sebelum makan, dan baca label kemasan.
“Jadi, camilannya ganti dengan buah, sayur, kemudian konsumsi garam yang juga sangat rendah," saran Rita.
Anak juga disarankan untuk tidak sering makan makanan yang digoreng. Sebagai alternatif, rebus atau panggang makanan demi menjaga kesehatan tubuh. Jika menemukan makanan kemasan yang diduga tidak aman, seperti tidak ada izin edar, Rita mengatakan masyarakat bisa melapor ke BPOM di nomor 1500533 secara gratis atau mengunduh aplikasi BPOM Mobile.
Pilihan Editor: Cara Ajarkan Anak Baca Label Makanan Kemasan