Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Gaya Belajar Anak yang Perlu Dicemati Orang Tua agar Optimal

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak belajar di rumah/Zenius
Ilustrasi anak belajar di rumah/Zenius
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGaya belajar anak berbeda dan mengenalinya lebih dini akan lebih baik sebagai upaya mengoptimalkan potensi mereka dengan lebih efektif. Psikolog Irma Gustiana menyebut tiga gaya belajar anak yang perlu dicermati orang tua agar tidak salah paham yang justru membuat anak dianggap sulit diatur.

Yang pertama adalah gaya belajar anak visual. Anak yang bergaya belajar visual cenderung lebih senang belajar dengan penglihatan untuk mengingat pesan atau informasi.

"Mereka biasanya senang segala sesuatu yang colorful, ada ilustrasi gambar, infografis, dan itu membuat mereka menikmati belajarnya," kata Irma.

Kemudian gaya belajar anak auditori yang berhubungan dengan pendengaran. Jadi, belajarnya lebih dominan dengan cara mendengarkan orang lain atau objek atau sesuatu hal. Jadi, kalau misalnya dia di kelas, kecenderungannya tampak seperti anak yang tidak memperhatikan guru tapi sebenarnya dia mendengarkan apa yang diajarkan.

"Biasanya, kalau untuk anak-anak auditori ini kita menganjurkan orang tua mengajak mereka belajarnya read aloud (membaca dengan lantang). Kalau anak visual sambil silent saja dia bisa belajar, sambil dia coret, sambil dia lihat yang lain. Tapi kalau anak auditori, dia baca tapi dia bersuara sehingga suaranya tadi dia dengar," paparnya.

Bisa gabungan
Gaya yang ketiga adalah kinestetis. Gaya kinestetis itu anak belajar tapi banyak bergerak atau pindah-pindah, kelihatan seperti gelisah tapi sebenarnya sedang belajar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mungkin 5 menit dia tengkurap, habis itu sambil selonjoran, terus pindah posisi yang lain tapi sambil bawa buku, atau sambil mendengarkan sesuatu tapi dia bergerak. Itu adalah kinestetis," ujarnya.

Tiga cara itu terjadi pada siapa pun, bahkan pada orang dewasa. Jadi, setiap orang punya gaya dan tidak ada yang salah dengan itu. Ada juga orang yang memiliki kombinasi dua cara belajar, hanya saja yang mana yang dominan. 

"Enggak ada yang pasti 100 persen visual, kayak aku, visual-kinestetis," ungkap Irma.

Pilihan Editor: Agar Anak Mudah Paham, Yuk Ketahui 4 Gaya Belajar Unik Mereka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

31 hari lalu

Ilustrasi wanita mendengarkan musik di kafe. shutterstock.com
Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Dokter THT menjelaskan kebiasaan mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone dapat memicu gangguan pendengaran.


4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

43 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

Kehilangan pendengaran bukan hanya masalah pada lansia. Anak muda pun bisa mengalaminya. Berikut empat tanda perlunya periksakan telinga.


Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

45 hari lalu

Alat bantu dengar. ANTARA/Lucky R.
Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

Dokter THT menjelaskan alat bantu dengar yang digunakan pasien dengan gangguan pendengaran tidak bisa dipakai seumur hidup. Ini alasannya.


Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

49 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

Pemerintah Jepang berencana memperluas cakupan mahasiswa asing yang dapat menerima beasiswa mulai April 2024.


Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

51 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

Masyarakat perlu edukasi pentingnya mencegah gangguan pendengaran agar semua panca indera tetap sehat sehingga produktif dalam banyak hal.


Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

52 hari lalu

Implan Koklea. Lohguanlye.com
Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

Implan koklea untuk memperbaiki pendengaran memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

53 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

24 Februari 2024

Pramugari Cierra Mistt membagikan tips perjalanan di kanal Youtube-nya. (Youtube.com/Cierra Mistt)
Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis


Bukan Sedang Ada yang Membicarakan, Ini Penyebab Telinga Berdenging

8 Februari 2024

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Bukan Sedang Ada yang Membicarakan, Ini Penyebab Telinga Berdenging

Telinga berdenging atau berdengung adalah gejala tinnitus, bukan karena ada orang lain yang sedang membicarakan kita.


Andragogi dan Pedagogi, Apa Bedanya?

26 Januari 2024

Ilustrasi anak belajar. Freepik
Andragogi dan Pedagogi, Apa Bedanya?

Istilah andragogi pertama kali diperkenalkan oleh pendidik Jerman Alexander Kapp pada 1833