Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab dan Faktor Risiko ADHD

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com
Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terlepas dari seberapa umum ADHD, dokter dan peneliti masih tidak yakin apa yang menyebabkan kondisi tersebut. ADHD diyakini memiliki asal-usul neurologis dan genetika. Namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan ADHD pada seseorang.

Mengutip dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa pengurangan dopamin juga merupakan faktor utama dalam munculnya ADHD. Dopamin adalah bahan kimia di otak yang membantu memindahkan sinyal dari satu saraf ke saraf lainnya. Hal ini memainkan peran dalam memicu respons dan gerakan emosional.

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan ADHD memiliki volume materi abu-abu yang lebih sedikit. Materi abu-abu pada area otak ini dapat membantu seseorang berbicara, mengendalikan diri, mengambil keputusan, dan mengontrol otot.

Melansir dari laman Web MD, meski belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko ADHD, yaitu:

- Nutrisi yang buruk
- Infeksi
- Merokok
- Minum
- Penyalahgunaan zat
- Lahir prematur
- Racun, seperti timbal

Selain itu, beberapa hal yang mempengaruhi ADHD yaitu:

1. Cedera otak atau gangguan otak

Kerusakan pada bagian depan otak, yang disebut lobus frontal, dapat menyebabkan masalah dalam mengendalikan impuls dan emosi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Diet "Barat"

Satu studi menemukan bahwa anak-anak yang makan makanan tinggi gula tambahan, lemak, dan natrium dan rendah serat dan asam lemak omega-3 memiliki peluang lebih besar terkena ADHD.

3. Aditif makanan

Dipercaya ada hubungan antara aditif pewarna makanan dan pengawet dan ADHD, tetapi ini mungkin hanya untuk anak-anak yang sudah berada pada tingkat risiko tinggi untuk kondisi tersebut.

4. Pendapatan keluarga

Anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah atau keluarga yang memiliki penurunan pendapatan memiliki peluang lebih besar untuk terkena ADHD.

Pilihan editor : Sutradara Film Barbie Mengaku Mengidap ADHD Saat Anak-anak: Mengenal Gejala dan Jenis ADHD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

9 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

Psikolog Samanta Elsener menjelaskan bahwa fenomena doom spending yang sedang jamak dibicarakan akhir-akhir ini merupakan bagian dari kebiasaan belanja impulsif atau impulsive buying.


Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

14 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Dok: StockXpert
Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

Studi menunjukkan sekitar 59 persen wanita dengan pasangan pengidap ADHD mengalami depresi dengan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat.


Ciri-ciri Psikopat yang Bisa Terlihat pada Masa Kanak-kanak

59 hari lalu

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Ciri-ciri Psikopat yang Bisa Terlihat pada Masa Kanak-kanak

Beberapa ciri psikopat dapat mulai terlihat pada masa kanak-kanak, meskipun sering kali sulit untuk membedakan


Jessie J Ngaku Idap OCD dan ADHD, Pikirkan Kembali Seluruh Hidupnya

21 Juli 2024

Jessie J. Foto: Instagram/@jessiej
Jessie J Ngaku Idap OCD dan ADHD, Pikirkan Kembali Seluruh Hidupnya

Didiagnosis OCD dan ADHD, membuat Jessie J memikirkan kembali seluruh hidupnya, termasuk bagaimana cara dia bekerja selama ini.


Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

14 Mei 2024

Ilustrasi wanita pekerja bingung. shutterstock.com
Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

Sejumlah faktor berperan dalam perbedaan ciri ADHD pada perempuan. Karena itulah gejalanya bisa berbeda dari laki-laki.


Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

2 April 2024

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.


5 Tipe Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

18 Maret 2024

Ilustrasi kucing (Pixabay)
5 Tipe Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Jika Anda memutuskan untuk memelihara kucing, penting untuk memahami dan mengenali berbagai karakter atau tipe kepribadian kucing.


Alasan John Cena Mau Jadi Kameo Film Barbie Meski Agensi Minta Mundur

25 Februari 2024

John Cena sebagai kameo dalam film Barbie. Foto: YouTube Superflex
Alasan John Cena Mau Jadi Kameo Film Barbie Meski Agensi Minta Mundur

Ketika membaca naskahnya untuk pertama kali, John Cena berusaha sekuat tenaga untuk terlibat di dalam film Barbie.


Beda Gejala ADHD pada Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mengganggu?

18 Februari 2024

Meredakan Amarah Anak
Beda Gejala ADHD pada Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mengganggu?

Gejala ADHD pada perempuan dan laki-laki ternyata tak sama sehingga bisa mempengaruhi diagnosis. Berikut penjelasan pakar.


Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan Anak Menurut Guru Besar UI

16 Februari 2024

Ilustrasi anak tidur. Shutterstock
Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan Anak Menurut Guru Besar UI

Sekitar 26 persen anak tidur mendengkur sehingga pakar menyarankan orang tua untuk sadar dan mencari gejala-gejala penyerta.