Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu ADHD yang Bikin Anak Tidak Bisa Diam

image-gnews
Ilustrasi anak bermain di taman bermain atau playground. Foto: Unsplash.com/Zachary Kadolph
Ilustrasi anak bermain di taman bermain atau playground. Foto: Unsplash.com/Zachary Kadolph
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAttention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif (GPPH) merupakan kondisi yang menyebabkan seorang anak sulit memfokuskan perhatiannya bahkan cenderung membuat anak tidak bisa diam. ADHD termasuk salah satu jenis gangguan mental yang kerap kali terjadi pada anak-anak dan tak jarang dapat bertahan hingga anak beranjak dewasa.

Lalu, sebenarnya apa itu ADHD? Bagaimana gejala, penyebab dan cara pengobatannya? Lebih jelasnya, simak informasi berikut ini.

Definisi ADHD

Mengutip cdc.gov, ADHD adalah sebuah gangguan neuro perkembangan paling umum yang terjadi pada masa kanak-kanak. ADHD pada anak ditandai dengan kesulitan dalam memperhatikan, hiperaktivitas, dan impulsivitas yang berlebihan. Meski ADHD termasuk salah satu gangguan neurologis yang paling umum pada masa kanak-kanak, namun gejalanya bisa bertahan hingga remaja bahkan dewasa.

ADHD terbagi ke dalam 3 subtipe tergantung jenis gejalanya. Berikut adalah tiga jenis ADHD yang dapat muncul:

1. Dominan Inatentif. Tipe ini membuat individu sulit mengorganisir atau menyelesaikan tugas, memperhatikan detail, atau mengikuti instruksi atau percakapan. Orang tersebut mudah teralihkan atau melupakan detail rutinitas harian.

2. Dominan Hiperaktif-Impulsif. Tipe ini membuat individu gelisah, banyak bicara dan sulit mengendalikan impulsivitas. Mereka juga Sulit untuk duduk diam dalam waktu lama, misalnya saat makan atau mengerjakan pekerjaan rumah. Anak-anak kecil mungkin sering berlari, melompat, memanjat, sering menginterupsi orang lain, merampas barang dari orang lain, atau berbicara pada waktu yang tidak tepat. Sulit bagi orang tersebut untuk menunggu giliran atau mendengarkan petunjuk.

3. Kombinasi Hiperaktif-Impulsif dan Inatentif. ADHD jenis ini merupakan gabungan dari dua tipe di atas secara seimbang ada pada individu.

Gejala ADHD

Sebenarnya menjadi hal yang biasa bagi anak-anak ketika mengalami kesulitan dalam konsentrasi dan perilaku. Namun, anak-anak dengan ADHD tidak hanya tumbuh dengan perilaku-perilaku tersebut, gejalanya bisa berlanjut dan bertambah parah. Anak-anak dengan ADHD mungkin akan kesulitan berhubungan baik, sulit merasa percaya diri, dan cenderung memiliki perilaku yang buruk di sekolah atau rumah. Berikut adalah beberapa gejala anak dengan ADHD.

  • Sering bermimpi siang
  • Sering lupa atau menyimpan barang-barang dengan tidak tepat
  • Tidak bisa diam dan sering bergoyang atau gelisah
  • Bicara terlalu banyak
  • Melakukan kesalahan yang tidak teliti atau mengambil risiko yang tidak perlu
  • Mengalami kesulitan mengendalikan diri
  • Sulit menunggu giliran
  • Menghadapi kesulitan dalam bergaul dengan orang lain
  • Kesulitan untuk memperhatikan dan tetap teratur
  • Memiliki kegelisahan yang berlebihan.

Penyebab ADHD

Penyebab ADHD belum sepenuhnya dipahami, namun penelitian menunjukkan bahwa genetika memainkan peran penting untuk menjadi penyebab ADHD pada anak. Selain itu, ada sejumlah faktor-faktor lain yang menjadi penyebab ADHD, diantaranya:

1. Genetika

Studi menunjukkan bahwa faktor genetik memiliki peran penting dalam risiko seseorang mengalami ADHD. Anak-anak yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat ADHD memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Perubahan dalam struktur otak dan fungsi neurotransmitter

Beberapa penelitian telah menunjukkan perbedaan dalam struktur otak dan aktivitas neurotransmitter pada individu dengan ADHD. Gangguan dalam sistem saraf dan regulasi neurotransmitter seperti dopamin, norepinefrin, dan serotonin dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengatur perhatian, impulsivitas, dan aktivitas motorik.

3. Paparan lingkungan

Faktor lingkungan tertentu juga dapat mempengaruhi risiko ADHD. Beberapa faktor yang telah diteliti meliputi paparan terhadap zat beracun seperti timbal, merkuri, dan polutan lingkungan lainnya.

4. Merokok dan mengonsumsi alkohol

Faktor-faktor seperti paparan merokok selama kehamilan juga dapat menjadi penyebab anak mengidap ADHD. Selain itu, anak yang terpapar alkohol dan obat-obatan saat masih menjadi janin dalam kandungan juga dapat mengalami kondisi serupa.

Pengobatan ADHD

Sayangnya, ADHD tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun pengobatan ADHD sering kali merupakan kombinasi terapi perilaku dan pengobatan dengan obat-obatan. Setiap individu dengan ADHD memiliki kebutuhan yang berbeda, oleh karena itu penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis atau psikolog untuk menentukan rencana pengobatan yang sesuai.

Dengan melakukan pengobatan kombinasi obat dan terapi, gejala ADHD dapat dikendalikan sehingga individu dapat menjalani kehidupan yang normal. Sementara, untuk anak-anak usia prasekolah (4-5 tahun) dengan ADHD, terapi perilaku, terutama pelatihan bagi orang tua, direkomendasikan sebagai pengobatan utama sebelum mencoba pengobatan dengan obat.

Pilihan editor: Gangguan Attention Deficit Hyperactivity, Ketika Orang Menjadi Hiperaktif dan Impulsif

RIZKI DEWI AYU 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.


Jessie J Ngaku Idap OCD dan ADHD, Pikirkan Kembali Seluruh Hidupnya

51 hari lalu

Jessie J. Foto: Instagram/@jessiej
Jessie J Ngaku Idap OCD dan ADHD, Pikirkan Kembali Seluruh Hidupnya

Didiagnosis OCD dan ADHD, membuat Jessie J memikirkan kembali seluruh hidupnya, termasuk bagaimana cara dia bekerja selama ini.


Pentingnya Peduli Kesehatan Jiwa Selayaknya Kesehatan Fisik tanpa Takut Stigma

5 Juli 2024

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Pentingnya Peduli Kesehatan Jiwa Selayaknya Kesehatan Fisik tanpa Takut Stigma

Pakar kesehatan jiwa mengingatkan jika dibandingkan masalah kesehatan fisik, masalah kesehatan mental terlihat sangat jauh kesenjangannya.


Juni Bulan PTSD, Pahami Segala tentang Gangguan Mental Ini

24 Juni 2024

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Juni Bulan PTSD, Pahami Segala tentang Gangguan Mental Ini

Juni dijadikan bulan peduli PTSD di Amerika Serikat. Berikut segala hal yang perlu diketahui tentang gangguan mental ini.


Dampak Judi Online pada Kesehatan Mental Menurut Psikolog

21 Juni 2024

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
Dampak Judi Online pada Kesehatan Mental Menurut Psikolog

Judi online berdampak pada kesehatan mental karena berpotensi gangguan mental seperti kecemasan, depresi, tidak berdaya, bahkan keinginan bunuh diri.


Inilah Pengobatan Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan

27 Mei 2024

Ketahui tanda-tanda kita perlu konsultasi kesehatan mental ke psikiater. Salah satunya adalah gangguan tidur kronis yang sering dialami. Foto: Canva
Inilah Pengobatan Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Berikut daftar gangguan mental yang ditanggung BPJS Kesehatan serta layanan yang disediakan.


Pesan Urolog: Jangan Malu Berkonsultasi bila Alami Disfungsi Ereksi

26 Mei 2024

Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
Pesan Urolog: Jangan Malu Berkonsultasi bila Alami Disfungsi Ereksi

Pakar kesehatan seksual meminta pria tak perlu malu mengungkapkan jika mengalami disfungsi ereksi karena masalah ini biasa terjadi.


Peneliti Ungkap Gangguan Mental Bisa Menyebar di Antara Kelompok Remaja

26 Mei 2024

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Peneliti Ungkap Gangguan Mental Bisa Menyebar di Antara Kelompok Remaja

Peneliti mengatakan gangguan mental dapat ditularkan di antara kelompok sosial remaja, terutama yang terkait suasana hati, kecemasan, pola makan.


5 Mitos soal Skizofrenia dan Faktanya

24 Mei 2024

12_iptek_ilustrasiSkizofrenia
5 Mitos soal Skizofrenia dan Faktanya

Penting untuk memahami skizofrenia adalah kondisi medis hasil diagnosis dan bisa diobati. Berikut mitos paling umum mengenai gangguan mental ini.


Mengenal Bipolar: Penyebab, Gejala, dan Perbedaan dengan Kepribadian Ganda

24 Mei 2024

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Mengenal Bipolar: Penyebab, Gejala, dan Perbedaan dengan Kepribadian Ganda

Apakah gangguan bipolar dan kepribadian ganda sama? Ini penyebab dan gejalanya.