Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapan Kanker Paru Bisa Ditangani dengan Operasi?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr Cleopas Martin Rumende, Sp.PD, KP, mengatakan kanker paru stadium dini yang berukuran kurang dari 3 cm bisa ditangani dengan operasi. Sementara pada kanker stadium dua hingga lanjut biasanya selain operasi perlu tambahan terapi lain, misalnya terapi target atau kemoterapi.

"Tidak ada keterlibatan kelenjar atau organ lain, maka operasi hanya satu-satunya tindakan yang dapat menyembuhkan," ujarnya bertepatan dengan peringatan Hari Kanker Paru Sedunia, Selasa, 1 Agustus 2023. "Yang selama ini dilakukan yakni kemoterapi dan radiasi karena stadiumnya sudah lanjut. Dalam 10 tahun terakhir sudah ada pemeriksaan lebih lanjut, yakni terapi target." 

Pendapat senada juga diungkapkan dokter penyakit dalam konsultan pulmonologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Eric Daniel Tenda. Menurutnya, operasi dilakukan untuk mengangkat massa tumor apabila sudah dipastikan kanker masih dalam stadium dini dan tidak ada keterlibatan jaringan di sekitar.

"Melihat kanker paru bukan hanya dari ukuran tumornya tetapi juga harus melihat adakah keterlibatan kelenjar getah bening, penyebaran," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pentingnya deteksi dini
Eric mengatakan peran deteksi dini, baik sebelum ada gejala ataupun sudah ada, penting. Kanker yang ditemukan pada stadium dini sekitar 60-90 persen bisa dilakukan tindakan operasi maka bisa sembuh. Seseorang, terutama yang sudah berusia 50 tahun dan merokok, memiliki riwayat kanker di keluarga, disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk nantinya dilakukan anamnesis. Hal-hal ini diketahui merupakan faktor risiko terkena kanker paru.

"Jadi, mengobrol dulu dengan dokter, dilakukan pemeriksaan fisik, baru akan disarankan dokter melakukan langkah-langkah diagnosis apa terkait proses skrining apabila belum bergejala dan memiliki risiko tinggi," jelas Eric.

Pilihan Editor: Risiko Kanker Paru-paru di Kalangan Perokok Pasif: 3 Faktor Risiko Utama yang Harus Diketahui

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

4 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

8 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

9 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

9 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

13 hari lalu

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno. ANTARA/HO-Kemenag
Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag membuka pelatihan deteksi dini konflik sosial keagamaan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

14 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.