TEMPO.CO, Jakarta - Banyak karyawan memutuskan mundur dari pekerjaan meski posisinya sudah pas dan mapan. Kehilangan karyawan teladan jelas kehilangan juga bagi perusahaan. Mencari penggantinya butuh berbagai tahap, seperti membuka lowongan baru dan pelatihan.
Yang kemudian menjadi masalah adalah karyawan pengganti belum tentu sebaik pegawai sebelumnya. Untuk menghindari hal tersebut, INC memberi saran berikut agar karyawan tidak kabur lagi.
Tak berkembang
Tak ada karyawan yang akan bertahan pada pekerjaan yang mengharuskannya melakukan hal yang sama selama 20-40 tahun ke depan. Semua pekerja mau karirnya berkembang dan maju. Ketika tahu tidak ada kesempatan untuk maju, pegawai tahu harus mencarinya di tempat lain. Dalam keadaan stagnan tersebut, mereka juga cenderung merasa bosan dan tidak bahagia sehingga performanya memburuk.
Pekerjaan terlalu berat
Stres berkepanjangan dan perasaan terbebani karena pekerjaan akan membuat karyawan memilih keluar. Kadang justru hal ini terjadi pada karyawan paling teladan dan berkomitmen, yang biasanya paling dipercaya atasan. Karena kinerjanya yang baik, mereka cenderung dibebani pekerjaan yang lebih banyak dan berat. Apabila terus-menerus dibebani pekerjaan tanpa penghargaan seperti kenaikan gaji atau jabatan, mereka akan merasa diperlakukan seenaknya.
Tak ada masa depan
Tidak ada yang ingin bekerja di perusahaan yang memiliki visi dan misi yang besar tapi ternyata tidak berkembang. Itu hanya bualan serta membuat karyawan merasa tidak mau menghabiskan ilmu dan bakatnya untuk mendukung sesuatu yang belum jelas masa depannya.
Minim penghargaan
Orang yang paling tidak peduli sekali pun menginginkan penghargaan untuk pekerjaan mereka. Pamrih adalah sifat alami setiap manusia. Ketika perusahaan gagal menghargai pekerja, pekerja akan merasa motivasinya dibunuh. Penghargaan tidak selalu berbentuk gaji atau bonus tapi bisa juga ucapan sederhana sebagai bentuk terima kasih atas usaha mereka. Itu akan membangkitkan semangatnya untuk bekerja lebih baik.
Kurang kepercayaan
Karyawan memiliki kemampuan menilai perusahaan dari rasa percaya kepada atasan. Apabila mengetahui ada kecurangan perusahaan terhadap klien atau berperilaku buruk terhadap vendor, bahkan karyawan paling teladan sekali pun akan meninggalkan perusahaan tersebut.
Kesenjangan yang jauh
Perusahaan memang butuh pemimpin. Namun sikap mengontrol terus-menerus akan membuat karyawan kabur. Ketika diminta terus bekerja tanpa diberi kepercayaan untuk menyumbang ide dan membuat keputusan, mereka akan merasa tidak bahagia.
Pilihan Editor: 4 Tipe Bos yang Selalu Bikin Jengkel Karyawan