Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Urban Farming, Alternatif untuk Jaga Ketahanan Pangan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi urban farming/berkebun di perkotaan. Shutterstock
Ilustrasi urban farming/berkebun di perkotaan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaUrban farming kini menjadi gaya hidup pilihan banyak warga perkotaan, termasuk generasi muda. Kementerian PPN/Bappenas menyebut urban farming atau pertanian di perkotaan bisa menjadi alternatif menjaga ketahanan pangan yang berkelanjutan di masa depan.

“Urban farming memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga melalui pengembangan hasil produksinya,” kata Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Medrilzam.

Ia menuturkan setiap komoditas cara berkebun ini dikelola dengan baik akan menghasilkan produksi dalam jumlah yang lebih tinggi. Hal ini dipastikan dapat memperluas basis ekonomi di perkotaan melalui peningkatan aktivitas kewirausahaan dan menambah jumlah wiraswasta serta lapangan pekerjaan melalui proses produksi hingga pemasaran produk pangan hasil urban farming. 

Pendeknya rantai pasokan pangan karena dekatnya jarak produsen dan konsumen juga mampu mengurangi harga bahan pangan tersebut. Kemudian, dengan konsep pemanfaatan lahan yang terbatas, urban farming akan mendorong masyarakat memiliki kebun individu maupun yang dikelola bersama sehingga mampu menyediakan perkebunan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan kelompok.

Bagi yang mau memulainya, ada berbagai metode budi daya, di antaranya hidroponik yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam untuk menanam sawi hijau, kangkung, dan pakcoy. Ada juga metode vertikultur yang memanfaatkan paralon atau bambu untuk sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, kucai, sawi, selada, dan seledri yang tidak butuh tumbuh tegak.

“Dengan adanya urban farming individu atau keluarga juga dapat menghemat uang yang digunakan untuk membeli bahan pangan,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Isu ketahanan pangan
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Mukhammad Faisol Amir, menyatakan bahwa urban farming yang ada di Jakarta merupakan indikasi kesadaran masyarakat urban akan isu ketahanan pangan. Meski belum melihat kegiatan itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dalam dampak besar, urban farming tetap memberikan dampak positif, terutama terkait kesadaran praktik-praktik pertanian berkelanjutan dan mendorong pemanfaatan teknologi dalam intensifikasi di lahan yang minim. 

Urban farming dinilai bisa membuka akses terhadap pangan yang murah, berkualitas dan bergizi, terutama untuk masyarakat dengan penghasilan rendah di perkotaan. Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan, Hasudungan  A. Sidabalok, membenarkan masyarakat perkotaan kini mulai melakukan urban farming untuk menjamin ketersediaan pangan terjaga akibat lahan pertanian yang mulai berkurang sebab metode pengembangan urban farming menghasilkan ketersediaan sayuran sebagai sumber nutrisi, menghijaukan lingkungan, dan membantu mengurangi dampak pemanasan global.

Ketua Karang Taruna Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, La Ode Hardian, menambahkan dari segi ketahanan pangan, urban farming mampu memenuhi konsumsi sayur mayur dasar keluarga. Urban farming juga bisa menjaga kebutuhan gizi anak jadi lebih baik. Menanam sayur bisa dijadikan aset masa depan untuk keluarga yang berkualitas. Misalnya kangkung, pakcoy, dan bayam seperti yang ia kembangkan dengan metode hidroponik. Dengan terus merawat tanaman tersebut, sayuran yang tumbuh dengan sehat dapat dijual di swalayan atau masyarakat sekitar untuk menambah penghasilan sehari-hari.

Pilihan Editor: Menjaga Kesehatan Mental dengan Berkebun atau Merawat Tanaman

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bicara Ketahanan Pangan, Ganjar Minta Diversifikasi Harus Dijaga

1 hari lalu

Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo saat ditemui dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Bicara Ketahanan Pangan, Ganjar Minta Diversifikasi Harus Dijaga

Peningkatan nilai pangan Indonesia, kata Ganjar, tidak bisa hanya dilakukan dengan memperbaiki satu aspek saja.


Gerakan Penanganan Dampak El Nino, Kementan: Dilakukan di 500 Ribu Hektare di 100 Kabupatan

2 hari lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Gerakan Penanganan Dampak El Nino, Kementan: Dilakukan di 500 Ribu Hektare di 100 Kabupatan

Kementan Republik Indonesia melakukan gerakan penanganan dampak el nino di 100 kabupaten.


Hasto Sebut Isu Pangan Jadi Fokus Pembahasan di Rakernas IV PDIP

5 hari lalu

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membeberkan hasil pertemuan empat partai politik pendukung bacapres Ganjar Prabowo di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Jakarta Pusat, Senin, 2 September 2023. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Hasto Sebut Isu Pangan Jadi Fokus Pembahasan di Rakernas IV PDIP

Kata dia, PDIP saat ini menjadi partai yang sangat perhatian terhadap isu pangan.


Bapanas Sebut Potensi Ancaman Darurat Beras Nasional, Apa Peran dan Fungsi Bulog?

6 hari lalu

Buruh memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu 20 September 2023. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta Perum Bulog dapat mempercepat penyaluran beras untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Bapanas Sebut Potensi Ancaman Darurat Beras Nasional, Apa Peran dan Fungsi Bulog?

Harga beras terus meroket, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi. Berikut peran dan fungsi Bulog dalam mengatasi hal tersebut.


Telkom University Sumbang Insinerator Sampah kepada Warga Desa Tarumajaya

17 hari lalu

Insinerator atau alat pembakaran sampah buatan Telkom University yang dinamakan Telurator. (Dok.Tel-U)
Telkom University Sumbang Insinerator Sampah kepada Warga Desa Tarumajaya

Sumbangan Telkom University merupakan bagian dari komunitas akademisi yang bertanggung jawab terhadap pencapaian 17 tujuan pembangunan berkelanjutan.


Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 Bertajuk Kembul Mumbul Digelar Tiga Pekan

18 hari lalu

Suasana karnaval pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta pada Kamis, 4 Juli 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 Bertajuk Kembul Mumbul Digelar Tiga Pekan

Dengan tema Kembum Membul, Festival Kebudayaan Yogyakarta akan menyuguhkan berbagai kebudayaan yang berkaitan erat dengan pangan.


Penanggulangan Banjir dan Kemacetan Jakarta Dipastikan Tetap Masuk APBD Perubahan 2023

18 hari lalu

Rapat paripurna Raperda APBD Perubahan 2023 di gedung DPRD DKI, Senin, 11 September 2023. TEMPO/Nur Khasanah
Penanggulangan Banjir dan Kemacetan Jakarta Dipastikan Tetap Masuk APBD Perubahan 2023

DPRD DKI minta program strategis penanganan banjir, macet dan ketahanan pangan tidak boleh berubah dalam pembahasan APBD Perubahan 2023.


Konsistensi Pemprov DKI Jaga Ketahanan Pangan dan Kendalikan Inflasi

23 hari lalu

Konsistensi Pemprov DKI Jaga Ketahanan Pangan dan Kendalikan Inflasi

Berbagai upaya yang dijalankan mulai dari monitoring, kerja sama B2B, hingga program pemberdayaan yang melibatkan warga dalam memproduksi sumber pangan.


PNM Ajak Nasabah Mekaar Berbagi Ilmu dalam Budidaya Hortikultura

24 hari lalu

PNM Ajak Nasabah Mekaar Berbagi Ilmu dalam Budidaya Hortikultura

Program PKU yang diselenggarakan oleh PNM bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para nasabah


Konsumen Tak Temukan Beras Medium, Penjual Ungkap Rebutan Dapatkan Suplai

25 hari lalu

Salah satu toko penjual beras di Kota Bogor yang mengaku kesulitan mendapatkan beras medium, Senin 4 September 2023. Saat ini beras dijual mulai dari harga Rp 12.500 hingga 16.000 per kilogram tergantung kualitas beras.  TEMPO/M.A MURTADHO
Konsumen Tak Temukan Beras Medium, Penjual Ungkap Rebutan Dapatkan Suplai

Beras medium disebut alami kelangkaan seperti yang pernah terjadi pada minyak goreng.