Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemenkes Menggalakkan Imunisasi Gratis Cegah Kanker Serviks, Apa Itu Vaksin HPH?

image-gnews
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kanker serviks kepada siswa kelas VI dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri 8 Sumerta, Denpasar, Bali, Jumat 14 Agustus 2020. Vaksinasi measles rubella dan kanker serviks tersebut menyasar siswa kelas I dan kelas VI di setiap sekolah dasar se-Denpasar yang dilakukan secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 termasuk mengatur jumlah siswa yang hadir ke sekolah. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kanker serviks kepada siswa kelas VI dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri 8 Sumerta, Denpasar, Bali, Jumat 14 Agustus 2020. Vaksinasi measles rubella dan kanker serviks tersebut menyasar siswa kelas I dan kelas VI di setiap sekolah dasar se-Denpasar yang dilakukan secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 termasuk mengatur jumlah siswa yang hadir ke sekolah. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSelain menempati posisi kedua dengan angka kematian tertinggi, kanker serviks juga menjadi salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia. Pada 2021 berdasarkan data Globocan, ada 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.

Penyebab jenis kanker ini sangat beragam, tetapi sebagian besar disebabkan oleh infeksi human papillomavirus atau HPV sekitar 95 persen. Meskipun memiliki risiko kematian tinggi, tetapi kanker serviks dapat dicegah. Salah satunya pencegahannya melalui pemberian imunisasi HPV.

Pemerintah telah berkomitmen untuk mencegah morbiditas, mortalitas, dan kecacatan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Program prioritas yang menjadi upaya promotif preventif ini dilakukan untuk pencegahan dengan memperkenalkan jenis vaksin baru dalam program imunisasi nasional, termasuk vaksin HPV.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu mencanangkan perluasan pemberian imunisasi HPV secara nasional di SDN 8 Tondano, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara pada Rabu, 9 Agustus 2023. Ia memaparkan bahwa perluasan imunisasi ini sebagai upaya pemerintah menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat dan terhindar dari kanker serviks.

''Vaksin HPV akan diberikan secara gratis untuk melindungi anak perempuan dari kanker serviks. Tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 50 persen karena sudah datang terlambat sehingga imunisasi menjadi upaya paling murah. Jika sudah menderita kanker ini, maka biayanya juga pasti mahal. Akibatnya, Kemenkes melakukan perluasan HPV secara nasional,'' kata Dirjen Maxi, seperti diberitakan kemkes.go.id.

Pencanangan ini ditujukan kepada masyarakat, terutama anak perempuan yang berusia 11-12 tahun. Sebenarnya, perluasan imunisasi HPV telah dilakukan sejak beberapa tahun silam, mulai dari 2016 di Provinsi DKI Jakarta sampai pada 2021. Selama periode tersebut,  terdapat 20 Kabupaten/Kota yang melakukan imunisasi HPV. Lalu, pada 2022, pelaksanaan HPV diperluas ke 112 Kabupaten/Kota sehingga secara keseluruhan telah ada 132 Kabupaten/Kota yang melakukan introduksi imunisasi. Percepatan imunisasi HPV terus dilakukan dengan melakukan perluasan secara nasional di seluruh Kabupaten/Kota pada 2023 dengan target minimal 90 persen. Sementara itu, untuk anak sekolah akan diberikan imunisasi melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komitmen pemerintah dalam menyukseskan imunisasi HPV telah diwujudkan melalui terbitnya Surat Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri, yaitu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Penyelenggaraan Peningkatan Status Kesehatan Peserta Didik dimana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/bentuk lain yang sederajat memastikan status imunisasi setiap peserta didik lengkap, termasuk imunisasi HPV.

Ketua DPR RI Komisi 9, Felly Estelita Runtuwene juga menyatakan bahwa pencanangan perluasan imunisasi HPV secara nasional merupakan momentum penting dalam memberikan perlindungan sejak dini dari bahaya kanker serviks. Ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan imunisasi HPV dengan sebaik-baiknya karena sebagai bentuk ikhtiar dalam mencegah kanker serviks.

Selain itu, Pimpinan tertinggi UNICEF Indonesia, Maniza Zaman juga mendukung langkah nyata pemerintah dalam memperluas imunisasi HPV untuk melindungi anak-anak dari ancaman kanker serviks. Memberikan akses vaksin HPV secara gratis pada anak perempuan usia sekolah dasar sangat penting dalam upaya ini. 

WHO Indonesia pun mengapresiasi upaya pemerintah mengintroduksi imunisasi HPV secara nasional. Sebab, kanker serviks masih menjadi kanker paling umum keempat di dunia dan kedua di Indonesia yang dialami perempuan. Secara global, 90 persen kasus terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Selain itu, Managing Director, Policy, Programme Design & Delivery Support Gavi, the Vaccine Alliance, Kelechi Ohiri juga mendukung Indonesia dalam pencanganan perluasan imunisasi HPV ini.

Pilihan Editor: Mengenal pap Smear Tes Deteksi Kanker Serviks

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

13 jam lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

1 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

2 hari lalu

Wali kota Tangerang Arief Rachadiono (kedua kiri) dan istri (kanan) beserta  petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?


Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

2 hari lalu

Seorang ibu membawa anaknya saat imunisasi Campak dan Polio secara gratis di Gedung Wanita BKOW terhadap warga di kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/10). Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio tahap ketiga akan digelar di 17 provinsi di Indonesia mulai dari 18 Oktober hingga 18 November di pos pelayanan imunisasi yang tersebar di posyandu dan puskesmas. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.


Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

4 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.