TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kesehatan jiwa Made Wedastra menjelaskan judi bisa menjadi penyakit jika dilakukan secara berulang. Semakin sering dilakukan membuat orang kian senang, apalagi ada tantangannya, sehingga menjadi candu.
Dalam judi patologis, digunakan istilah disorder atau gangguan alias penyakit. Judi dianggap sebagai penyakit jika menyebabkan gangguan fungsi, yaitu fungsi kerja dan sosial. Akibat fokus berjudi, pelaku enggan bekerja produktif lagi dan tidak mau bersosialisasi karena sebagian besar waktunya dihabiskan dengan berjudi. Permasalahan psikis itu pun mirip dengan kecanduan yang lain, misalnya kecanduan terkait hal berbau porno atau narkotika.
Banyak faktor penyebab orang kecanduan judi online atau judi slot, yakni dari sisi internal dan eksternal. Dalam tubuh orang yang doyan berjudi neurotransmiter serotonin menurun sehingga menyebabkan perasaan tidak nyaman atau ada saja hal yang dianggap kurang.
Neurotransmitter serotonin adalah zat yang menjaga keseimbangan suasana hati dan rasa nyaman dalam tubuh. Zat itu bisa disebabkan pengalaman masa kecil yang buruk, di antaranya karena pola asuh yang salah, mengalami kekerasan, perundungan, ditelantarkan atau kekurangan kasih sayang, sehingga merasa kehilangan.
Dengan berkurangnya senyawa kimia alami dalam tubuh itu maka membuat otak akan mencari apa yang membuat dia nyaman. Sayangnya, jika orang itu memilih judi dan ternyata membuat nyaman maka akan dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi candu. Mekanisme kecanduan terjadi di hipokampus atau bagian kecil di otak yang berperan penting dalam mengingat informasi baru.
Apabila pengatur memori di otak itu aktif atau sudah mengingat, saat orang tersebut melihat aplikasi atau tempat berjudi, akan muncul keinginan berjudi lagi sehingga muncul rasa nyaman.
Dampak kecanduan
Kecanduan judi apapun bentuknya, baik konvensional atau pun online/slot, memberikan dampak terhadap kondisi psikis. Rasa nyaman yang muncul akan membuat pencandu melakukan apapun agar tetap nyaman.
Dampaknya yang paling jelas adalah perilaku impulsif dan agresif. Impulsif adalah perilaku yang dilakukan tanpa pikir panjang, misalnya mengambil barang kemudian menjualnya demi mendapatkan uang untuk berjudi. Sedangkan agresif adalah menjadi emosional, mudah marah, melakukan kekerasan kepada orang lain, bermusuhan dengan lingkungan sekitar, atau bahkan bisa agresif kepada diri sendiri dan terkadang paranoid berlebihan.
Tak hanya itu, kecanduan judi biasanya akan mudah untuk kecanduan lainnya, misalnya narkotika, psikotropika dan zat adiktif (napza), game online, atau pornografi.
Pilihan Editor: Cara Menyembuhkan Kecanduan Judi Online Menurut Psikolog