TEMPO.CO, Jakarta - Hari Pramuka diperingati setiap 14 Agustus. Berkemah termasuk kegiatan Pramuka dan belakangan ini menjadi kegemaran masyarakat lintas sosial sebagai sarana berwisata. Namun, menyontek gaya hidup Pramuka jangan hanya dalam hal berkemah tapi juga perilaku luhur terhadap alam yang diilhami Dasa Darma.
Saat ini berkemah menjadi salah satu kegiatan rekreasi minat khusus prolingkungan yang telah menggoda warga kota untuk menjajalnya dan membuat ketagihan. Hiruk pikuk kehidupan kota dan padatnya agenda kerja rutinitas harian membuat banyak orang lelah jiwa. Alam adalah tempat pelarian terbaik untuk menyegarkan raga dan pikiran.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas East Anglia menemukan orang yang hidup berdekatan dengan alam atau hanya sekadar menghabiskan waktu di tempat tersebut ternyata memperoleh manfaat kesehatan yang signifikan. Bahkan, mereka menyebut beberapa risiko penyakit parah dapat dikurangi karena aktivitas di alam.
Beberapa penyakit tersebut antara lain diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, stres, hingga tekanan darah tinggi. Pandemi COVID-19 menjadi momen yang menyadarkan manusia pentingnya menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh untuk mengalahkan ganasnya virus yang seolah berhamburan di udara.
Momen pandemi juga yang membuat banyak orang mencari pelarian dari kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat yang menimbulkan kejenuhan. Sejak itu, destinasi wisata berkonsep kemping mulai merebak dan terus menjamur hingga sekarang. Para pelaku usaha bidang pariwisata berlomba menawarkan fasilitas kemping dengan iming-iming pemandangan alam atau hamparan kerlap kerlip lampu kota pada malam hari dari kejauhan.
Perlombaan juga berlangsung di kalangan para pengembara. Mereka bersaing melengkapi peralatan kemah dengan beragam aksesori dan pernak-perniknya. Bukan hanya tenda melainkan juga flysheet (atap tenda), tempat tidur gantung, lampu hias ala diskotek. Mereka membawa pula meja, kursi, kompor, perabotan, dan bahan makanan meski semuanya dalam versi mini.
Melihat kelengkapannya, cara berkemah pengembara masa kini layaknya boyongan rumah, semua ada. Kegiatan berkemah dalam organisasi kepanduan Pramuka mengandung tujuan untuk menempa para anggota dalam hal kemandirian, mengakrabi alam, dan latihan bertahan hidup. Berbeda halnya dengan kemah gaya warga umum yang lebih kental dengan pelarian untuk bersenang-senang.
Kemping ala Pramuka memiliki pendekatan edukasi sedangkan berkemah para pemburu liburan dalam rangka berwisata. Karena beda gaya dan cara maka wisata kemping tak akan memperoleh manfaat sebanyak Pramuka. Walau begitu, sejumlah pelajaran dan pengalaman otomatis akan didapat selama proses persiapan, perjalanan, pelaksanaan, hingga kembali pulang.
Namun ini berlaku untuk perkemahan reguler, bukan glamping (glamour camping) yang serbaenak. Bukan pula kemah petualang dengan tingkat tantangan tinggi.
Hikmah berkemah
Berkemah telah menjadi kegemaran banyak kalangan, bahkan sering dijadikan sarana outing atau kumpul-kumpul oleh institusi dan lembaga pemerintah, juga perusahaan swasta. Presiden Joko Widodo sempat mengajak berkemah para menteri dan gubernur se-Indonesia di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur pada Maret 2022, usai prosesi Ritual Kendi Nusantara.
Bagi pimpinan instansi atau perusahaan, kegiatan nonformal anak buah atau karyawan di luar ruang seperti itu kadang menjadi kesempatan untuk penilaian watak dan karakter, yang selanjutnya menjadi bagian pertimbangan saat melakukan rotasi atau promosi jabatan karena saat tinggal bersama dalam beberapa hari watak asli orang dapat dinilai.
Pilihan Editor: Ayo Ubah Gaya Hidup untuk Kurangi Polusi Udara