TEMPO.CO, Jakarta - Membahas keseruan berkemah mengingatkan kita 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka. Terkait HUT Ke-62 Pramuka, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol. (Purn.) Drs. Budi Waseso, menyampaikan harapan agar gerakan Pramuka dapat terus maju dan berkembang serta berkiprah untuk membantu masyarakat dan program-program pemerintah serta menangani pendidikan nonformal dalam pembentukan karakter.
Pembentukan karakter adalah hal menonjol yang diajarkan dalam gerakan kepanduan rintisan Robert Stephenson Smyth Baden Powel yang kemudian dikenal sebagai Bapak Pramuka. Di Tanah Air, gerakan Pramuka mulai diperkenalkan secara resmi pada 14 Agustus 1961 dengan Bapak Pramuka Indonesia Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Dasa Darma Pramuka menggambarkan bagaimana karakter sumber daya manusia yang ingin dibentuk dari gerakan ini, termasuk religiusitas, patriotisme, cinta alam, dan kasih sayang terhadap sesama, rela menolong, serta sejumlah nilai luhur lain. Salah satu aktivitas yang dulu identik dengan Pramuka adalah berkemah atau kemping.
Saat ini, berkemah menjadi salah satu kegiatan rekreasi yang diminati. Tanpa disadari, kegiatan berkemah membuat orang belajar banyak hal karena proses panjang yang perlu dilakukan hingga angan-angan bermalam di alam terbuka terlaksana. Berikut beberapa pelajaran yang dapat diperoleh dari berkemah.
Persiapan
-Beli perlengkapan. Jika uang bukan masalah maka Anda tak akan memperoleh pengalaman seni belanja. Akan tetapi bila ingin belanja efisien, mendapat barang bagus berkualitas dengan harga pantas, maka pelajari caranya. Banyak merek produk perlengkapan petualangan luar ruang impor yang berkualitas bagus dan harga selangit tetapi untuk apa karena para pengembara selain cinta alam juga cinta produk dalam negeri. Bandingkan spesifikasi produk impor terkenal dengan merek lokal, cari yang mendekati sama. Dengan begitu Anda akan membeli barang bagus tanpa boros anggaran.
-Siapkan perlengkapan. Pada tahap ini ada pelajaran manajemen dan perencanaan, bagaimana pengembara akan hidup sejahtera di perkemahan nanti ditentukan kerapian saat persiapan. Agar tak ada barang penting yang tertinggal, buat daftar barang keperluan terlebih dulu. Mungkin dapat dikelompokkan dalam tenda dan perlengkapan; baju, perlengkapan ibadah, perlengkapan tidur, dan peralatan mandi; perabotan dan bahan masak; P3K; dan seterusnya.
Siapkan semua dalam ukuran dan takaran secukupnya. Jangan rakus ingin membawa segala macam yang ada di rumah karena ingin kehidupan yang sempurna di alam terbuka. Kalau pun mobil muat menampung, proses merapikan saat hendak pulang biasanya bikin malas bila jumlah barang terlalu banyak dan berserakan. Apalagi tenaga sudah terkuras dengan kegiatan petualangan selama kemping.
-Dua poin di atas tidak berlaku jika pilihan pada glamping alias glamour camping karena semua sudah tersedia di lokasi.
Perjalanan
-Riset lokasi. Banyak pilihan tempat berkemah dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Jangan merasa tak enak hati untuk membanding-bandingkan. Lakukan saja untuk mendapatkan tempat kemah impian. Lokasi kemping di kawasan wisata alam dengan keberadaan sungai, air terjun, satwa, atau hamparan perkebunan biasanya banyak diminati.
-Simak ramalan cuaca. Prakiraan cuaca penting untuk diperhatikan karena tidak lucu bila berkemah di lokasi yang bakal terjadi hujan lebat, angin kencang, disertai sambaran petir bersahutan. Pastikan, lokasi kemah yang hendak dituju diperkirakan memiliki cuaca cerah bersahabat.
-Pelajari rute perjalanan. Selain memilih destinasi kemping yang mudah diakses kendaraan, pastikan juga perjalanan menuju ke sana tak membuat sengsara. Penentuan rute mempengaruhi efektivitas perjalanan. Jangan berjudi dan berimprovisasi memilih jalan, bisa-bisa sampai di lokasi kemalaman dan sudah lelah untuk mendirikan tenda.
Berkemah
-Dirikan tenda. Saat membeli tenda pelajari tutorial pemasangan sehingga tak membuang banyak waktu ketika mendirikan kemah di lokasi. Setelah tenda berdiri, tata semua barang dengan rapi agar nyaman menikmati istirahat malam di dalamnya.
-Agenda petualang. Sebelum berangkat beristirahat malam, diskusikan dengan kelompok atau anggota keluarga mengenai agenda kegiatan selama seharian besok. Sepakati dan catat agenda itu agar esok langsung dieksekusi tanpa perdebatan. Jangan salah, menyatukan banyak keinginan itu tidak mudah. Bila tak disepakati terlebih dulu perdebatan bisa membuang-buang waktu.
-Nikmati situasi. Berada di tempat baru jangan buru-buru tidur. Kalau hanya mau pindah tidur, tidak perlu repot-repot kemping. Berinteraksilah dengan tetangga tenda untuk memperoleh teman baru. Nikmati pula suasana malam yang tentu berbeda dengan lingkungan tempat tinggal.
Di alam terbuka, bintang-bintang akan tampak lebih bersinar karena tidak terhalang hamparan sinar lampu seperti di perkotaan. Udara segar tanpa polusi juga menjadi sesuatu yang mahal namun dapat dihirup gratis sepuasnya.
-Jelajahi lokasi. Wahana kemping biasanya menyatu dengan kawasan wisata alam, jadi jelajahilah. Mungkin Anda telah menempuh perjalanan lumayan jauh dari rumah ke tempat kemah, jangan sampai rugi dengan bermalas-malasan rebahan di tenda. Kenali lingkungan sekitar dalam agenda petualangan dan pengembara akan memanen banyak kesenangan.
Pulang
Rapikan lokasi berkemah seperti sedia kala. Tinggalkan jejak kebaikan di mana pun menginjak tanah, tidak meninggalkan sampah berserakan, tidak pula merusak rumput, tanaman, atau pohon.
Pilihan Editor: Anak Muda Benarkah Makin Tidak Tertarik Ikut Pramuka? Ini Sebabnya
