Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Merapikan Mainan Kebiasaan yang perlu Dibimbing oleh Orang Tua, Kenapa?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi bermain dengan anak/Tokopedia Parents
Ilustrasi bermain dengan anak/Tokopedia Parents
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengajari anak untuk merapikan mainan, walaupun sederhana tapi berdampak besar dalam perkembangannya. Kebiasaan itu banyak manfaatnya untuk membentuk pola pikir dan perilaku positif anak sejak usia dini.

Dikutip dari Verrywell Family, anak bermain juga perlu dibimbing dan diajarkan merapikan mainannya. Itu termasuk pola pendidikan yang penting dari perkembangannya. Kebiasaan ini bisa membantu anak-anak sebelum sekolah untuk mengembangkan rasa tanggung jawab. Cara itu juga termasuk pola pengasuhan untuk pengembangan diri anak.

Mengajari anak merapikan mainannya

Meskipun mudah bagi orang tua untuk membersihkannya sendiri, namun untuk rasa tanggung jawab itu perlu diajarkan. Anak yang terdidik merapikan mainannya sendiri akan membantu kemampuan dia menyelesaikan tugas seiring bertambah usia.

Jika orang tua terus-menerus membereskan mainan anak pada usia pertumbuhannya, efeknya tak bagus pada mendatang. Sebab anak akan suka mengharap dari orang lain.  Seiring bertambahnya usia, anak tidak tahu cara merapikan apa yang dilakukan atau ia selalu berpikir akan ada orang yang menyelesaikan itu nanti. Kedisiplinan sebetulnya sudah tertanam dari kebiasaan anak merapikan mainan sejak kecil.

Dikutip dari publikasi Tidy Up Time: The Importance of Cleaning Up Their Own Mess,  merapikan dan membersihkan tanggung jawab penting yang harus dilakukan anak-anak. Ini akan membentuk anak tumbuh dengan kepribadian yang mandiri. Jika orang tua mengajari anak-anak untuk merapikan rumah, itu akan membantu buah hatinya mengembangkan keterampilan hidup yang berharga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walaupun memang, anak-anak lebih lambat daripada orang dewasa dalam hal bersih-bersih, itulah tantangannya. Sebab terkadang, orang tua ingin segera merapikan ketimbang melatih kedisiplinan anak untuk bertanggung jawab. Sangat penting bagi orang tua untuk tidak terburu-buru ketika anak merapikan mainannya sambil menuntun..

Orang tua bisa menggunakan kegiatan merapikan atau bersih-bersih sebagai hadiah. Setelah anaknya membersihkan mainan, berarti memberi kesempatan untuk melakukan hal lain yang menyenangkan.

Pola pengasuhan semacam itu mendidik anak memandang aktivitas bersih-bersih atau merapikan menjadi tugas menyenangkan. Itu sebabnya, sebaiknya orang tua tidak menjadikan kebiasaan bersih-bersih sebagai bagian dari hukuman.

Pilihan Editor: Biarkan Anak Bermain dan Lihat Manfaatnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

5 jam lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

8 jam lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

1 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

1 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

1 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

2 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

2 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


5 Peralatan yang Dibutuhkan agar Aman Bermain Sepatu Roda

5 hari lalu

Ilustrasi wanita bermain sepatu roda. shutterstock.com
5 Peralatan yang Dibutuhkan agar Aman Bermain Sepatu Roda

Perlengkapan dibutuhkan agar anak lebih nyaman dan aman saat bermain sepatu roda. Berikut beberapa peralatan penting yang sebaiknya dibeli.


Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

6 hari lalu

Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

Pada 2023 Pakistan melaporkan enam kasus polio sedangkan pada 2022 angkanya adalah 20 kasus.


Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

7 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

WHO menyebutkan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena cacar monyet, bahkan lebih parah dibanding orang dewasa. Jaga selalu kesehatannya.