Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macam Makanan yang Dianjurkan Dokter untuk Cegah Kanker Usus

Reporter

image-gnews
Ilustrasi menu olahan ikan sarden. Shutterstock
Ilustrasi menu olahan ikan sarden. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Senjata terbaik untuk melawan kanker usus adalah deteksi dini karena pengobatan belum ditemukan. Yang lebih baik lagi tentu saja pencegahan. Cancer Research UK melaporkan kasus kanker usus naik 54 persen di Inggris dan sebenarnya bisa dicegah. 

Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko adalah pola makan. Menurut badan kanker tersebut, 13 persen kasus kanker usus disebabkan konsumsi daging olahan dan 28 persen karena kurang asupan serat. Dr. Sunni Patel dari Dish Dash Deets membagikan enam makanan terbaik yang bisa membantu memangkas risiko. 

"Karena tak ada cara pasti untuk mencegah kanker, termasuk kanker usus, menjalani gaya hidup dan pola makan sehat berpotensi turunkan risiko," ujarnya kepada express.co.uk.

Makanan berserat tinggi
Terkandung dalam makanan seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Serat membantu meningkatkan pergerakan di usus dan menjaga kesehatan sistem pencernaan. Patel merekomendasikan minimal 30 gram serat sehari.

Aneka buah dan sayur
Kaya vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia. Sayuran dan buah pun bisa membantu melindungi sel-sel dari kerusakan dan mengurangi peradangan. Patel merekomendasikan buah dan sayuran dengan berbagai warna dan kandungan, terutama karotenoid dan flavonoid, yang bisa melindungi dari kanker.

Sayuran 
Brokoli, kale, kembang kol, kubis diklaim kaya zat yang bisa melindungi dari kanker. Contohnya glusinolat, yang bisa diubah menjadi zat bioaktif dengan efek antikanker potensial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Zat-zat tersebut bisa membantu menghambat pertumbuhan sel kanker dan mendukung proses detoksifikasi tubuh," ujar Patel.

Bawang putih dan merah
Kedua jenis bawang ini kaya zat organosulfur dan terkait efek antikanker dan menghambat perkembangan sel kanker dan mendukung mekanisme pertahanan tubuh. 

"Masukkan bawang putih dan merah secara rutin dalam makanan dan sebagai peningkat rasa," tutur Patel.

Protein
Pilih daging unggas, ikan, kacang-kacangan, dan tahu sebagai sumber protein daripada daging merah dan daging olahan juga bisa membantu menurunkan risiko kanker usus.

Pilihan Editor: Kenali Kombinasi Gejala pada Kanker Usus Berikut yang Pertama dan Paling Terlihat

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kaitan Polusi Udara dan Kanker Menurut Pakar

1 hari lalu

Dampak polusi udara bukan hanya mengancam orang dewasa, tetapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak/Foto: Doc. Istimewa
Kaitan Polusi Udara dan Kanker Menurut Pakar

Pakar mengatakan polusi udara dapat menyebabkan kanker. Menurutnya, 90 persen penyebab kanker itu lingkungan, selain rokok, juga polusi udara.


Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

3 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

Pakar menyarankan laki-laki menjalani pemeriksaan kanker prostat saat berusia 50 tahun atau lebih dini bila memiliki riwayat keluarga serupa.


Begini Kanker Ginjal Didiagnosis dan Diobati, Pria Berisiko 2 Kali Lipat Dibandingkan Wanita

4 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Begini Kanker Ginjal Didiagnosis dan Diobati, Pria Berisiko 2 Kali Lipat Dibandingkan Wanita

Kanker ginjal paling sering terjadi pada orang berusia antara 65 dan 74 tahun. Pria diklaim berisiko dua kali lipat dibandingkan wanita.


Mengenal Jenis dan Stadium Kanker Ginjal seperti yang Dialami Vidi Aldiano

4 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Mengenal Jenis dan Stadium Kanker Ginjal seperti yang Dialami Vidi Aldiano

Vidi Aldiano, penyanyi berusia 33 tahun sudah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019. Ini penjelasan jenis dan stadium kanker ginjal.


Deretan Tes untuk Mendiagnosis Sarkoma Tulang

4 hari lalu

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Deretan Tes untuk Mendiagnosis Sarkoma Tulang

Sarkoma tulang merupakan salah satu jenis kanker yang memerlukan berbagai pemeriksaan untuk diagnosis yang akurat.


Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

5 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dipeluk ibunya saat menjalani pengobatan kanker, Senin, 18 September 2023. (Instagram/@vidialdiano)
Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

Vidi Aldiano sudah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019. Apa gejala dan penyebab kanker ginjal?


Bedakan Gejala Kanker Ginjal dan Masalah Lain yang Terasa di Pinggang

5 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Bedakan Gejala Kanker Ginjal dan Masalah Lain yang Terasa di Pinggang

Nyeri di pinggang pertanda kanker ginjal, batu ginjal, atau bahkan encok sulit dibedakan. Bagaimana memastikannya?


6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Kanker Prostat agar Cepat Terdeteksi

5 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Kanker Prostat agar Cepat Terdeteksi

Kanker prostat bisa diobati jika terdeteksi lebih dini. Berikut enam hal yang perlu diketahui mengenai jenis kanker ini.


Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

6 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

Perbedaan utama antara probiotik dan prebiotik adalah bahwa prebiotik tidak mengandung mikroorganisme hidup seperti probiotik.


Peneliti Sebut Cara Ini Bisa Turunkan Risiko Depresi

6 hari lalu

Ilustrasi wanita naik gunung. shutterstock.com
Peneliti Sebut Cara Ini Bisa Turunkan Risiko Depresi

Para peneliti dari Universitas Cambridge mengevaluasi sejumlah faktor risiko depresi. Apa saja yang termasuk dan saran mereka?