Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal 3 Jenis Keterampilan Motorik Kasar

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Sejumlah siswa Taman Kanak (TK) bermain saat jam istirahat di TK Gudang Peluru, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta akan menggusur bangunan TK Gudang Peluru yang sudah berdiri sejak tahun 1980. TEMPO/Subekti.
Sejumlah siswa Taman Kanak (TK) bermain saat jam istirahat di TK Gudang Peluru, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta akan menggusur bangunan TK Gudang Peluru yang sudah berdiri sejak tahun 1980. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keterampilan motorik kasar adalah keterampilan yang melibatkan seluruh tubuh terutama otot inti seperti perut dan punggung, otot lengan, serta kaki. Keterampilan motorik kasar termasuk keterampilan seperti duduk, berdiri, berjalan kaki, lari, melompat, menendang, dan mengangkat sendok.

Dilansir dari Healthline, seiring bertambahnya usia, keterampilan motorik kasar akan berkembang dan menghasilkan banyak keterampilan, seperti mengendarai sepeda atau kuda, berolahraga seperti sepak bola atau bisbol, sepatu roda, dan berenang.

Selain itu, saat seseorang menggunakan keterampilan motorik kasar, mereka juga akan mempelajari keseimbangan, koordinasi, koordinasi tangan-mata, dan memperkuat jalur saraf di otak mereka.

Keterampilan motorik kasar berbeda dengan motorik halus karena melibatkan otot yang lebih besar. Motorik halus melatih otot yang lebih kecil dari tangan, jari, dan pergelangan tangan. Keterampilan motorik halus juga berfungsi untuk membantu seseorang meningkatkan ketangkasan.

Anak menggunakan keterampilan motorik kasar untuk mengangkat sikat rambut. Sementara motorik halus berfungsi untuk menggenggamnya di tangan mereka sejak awal.

Seseorang juga membutuhkan keterampilan motorik halus untuk melakukan hal-hal seperti memegang pensil atau gunting, menulis, memotong, manik-manik threading, bermain dengan lego, dan mengancingkan baju.

Namun, keterampilan motorik kasar yang dikembangkan dengan tepat dapat membantu anak membangun keterampilan motorik halus mereka. 

Selain itu, mengajarkan anak untuk duduk dan berada di meja dengan berlatih mengendalikan gerakan di bahu, lengan, tangan, dan jari mereka juga bisa membantu meningkatkan keterampilan motorik halus mereka.

Dilansir dari WebMD, berikut tiga jenis dasar keterampilan motorik kasar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Penggerak

Keterampilan penggerak berkaitan dengan gerakan. Keterampilan ini mencakup apa pun yang dilakukan anak untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, seperti berguling, merangkak atau meletakan tangan dan lutut mereka, berjalan, berlari, scooting, melompat, atau memanjat.

3. Stasioner

Keterampilan stasioner adalah mereka yang terlibat dalam gerakan di satu tempat. Keterampilan motorik kasar stasioner termasuk kontrol kepala, berdiri di atas satu atau kedua kaki, duduk, berdiri, jatuh, membungkuk, memutar, berayun, bergoyang, mendorong, atau menarik.

3. Manipulasi

Keterampilan motorik kasar yang terlibat dalam manipulasi adalah keterampilan yang memungkinkan anak memindahkan objek dengan cara yang berbeda. Keterampilan motorik kasar manipulatif digunakan dalam kegiatan seperti melempar, menangkap, berguling, atau memukul bola.

Pilihan Editor: Mengenali Pengembangan dan Kemampuan Motorik Ana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

1 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.


Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

1 hari lalu

Wisatawan mancanegara menjalani pemeriksaan keimigrasian di pintu otomatis (Autogate) yang dioperasikan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa, 1 Oktober 2024. Direktorat Jenderal Imigrasi meresmikan pengoperasian 90 Autogate yang mengintegrasikan teknologi Face Recognition dan Border Control Management (BCM) di terminal kedatangan dan keberangkatan Internasional Bandara Bali untuk mendukung proses pemeriksaan keimigrasian yang efektif dan efisien. ANTARA/Fikri Yusuf
Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

Sebelumnya, anak-anak di bawah 14 tahun harus melewati pemeriksaan manual. Kini mereka bisa lewat autogate.


Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

2 hari lalu

Tsania Marwa (Instagram/@tsaniamarwa54)
Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

Tsania Marwa sebagai saksi bersyukur atas penegasan MK terkait orang tua kandung yang mengambil anak secara paksa tanpa hak atau izin dapat dipidana.


Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

4 hari lalu

Ilustrasi anak terluka/patah tulang. Shutterstock.com
Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

Penelitian mendapati anak yang patah tulang dan kekurangan vitamin D butuh waktu lebih lama untuk pulih dibanding yang kadar vitamin D normal.


USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

5 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

USAID memperkuat dukungannya untuk memerangi wabah polio di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.


LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

5 hari lalu

Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias (kiri) dan Sri Suparyati (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

Wakil Ketua LPSK Sri Suparyati mengingatkan agar tidak ada yang melakukan intervensi terhadap kasus tersebut.


Penculikan Anak Marak di Tangerang Selatan

8 hari lalu

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com
Penculikan Anak Marak di Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan darurat aksi penculikan terhadap anak di bawah umur.


Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

10 hari lalu

Ilustrasi fatherless. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

Apa itu fatherless? Istilah ini merujuk pada ketidakhadiran ayah dalam perkembangan anak. Berikut ini dampak buruknya.


3 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

11 hari lalu

Ilustrasi orang tua bermain dengan anak. Foto: Freepik.com/Jcomp
3 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

Terapis menjelaskan tiga hal yang dibutuhkan setiap anak untuk tumbuh dan merasa dicintai dan diterima oleh orang tuanya.


5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

11 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

Menghadapi konflik antara orang tua dan anak bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, hubungan dapat menjadi lebih kuat.