TEMPO.CO, Jakarta - Usus merupakan bagian dari sistem pencernaan yang membantu tubuh mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan serta mengeluarkan limbah. Dikutip dari Better Health, ada sekitar 200 spesies bakteri, virus, dan jamur yang berbeda hidup di usus besar.
Bakteri dan mikroorganisme lain di usus dikenal sebagai mikrobioma usus. Bakteri ini membantu memecah makanan dan mengubahnya menjadi nutrisi yang dapat digunakan tubuh. Bakteri ini dapat berupa bakteri baik atau buruk.
Usus yang mengandung bakteri baik dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kesehatan mental, menghindari penyakit autoimun, menghindari gangguan endokrin seperti diabetes tipe 2.
Selain itu, dapat menghindari gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar dan penyakit radang usus, mencegah penyakit kardiovaskular, mencegah kanker, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan sistem pencernaan.
Dilansir dari Healthline, usus yang kotor atau mengandung bakteri buruk dapat menyebabkan beragam penyakit dan menimbulkan beragam gejala, seperti:
1. Gangguan pada perut
Gangguan pada perut dapat menjadi tanda-tanda dari kondisi usus yang tidak sehat. Gangguan ini termasuk gas, kembung, sembelit, diare, dan rasa mulas. Usus yang sehat akan lebih mudah dalam mencerna makanan dan menghilangkan limbah yang mungkin mengurangi gejala yang timbul.
2. Perubahan berat badan
Mengalami peningkatan atau penurunan berat badan tanpa perubahan dalam pola makan atau kebiasaan olahraga merupakan tanda dari kesehatan usus yang buruk. Keseimbangan yang terganggu dalam usus bisa menghambat kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi, mengatur kadar gula darah, dan menyimpan lemak.
3. Gangguan tidur atau kelelahan kronis
Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan bakteri usus berkaitan dengan tidur yang terganggu dan durasi tidur yang pendek sehingga dapat menyebabkan kelelahan kronis. Meskipun penyebab pastinya belum jelas, namun diketahui ada kaitannya dengan peradangan, metabolisme, dan kesehatan mental.
4. Iritasi pada kulit
Kondisi kulit seperti psoriasis bisa berkaitan dengan jenis bakteri dalam usus. Konsentrasi bakteri yang rendah dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya dapat memengaruhi organ, termasuk kulit.
5. Autoimun
Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh. Usus yang tidak sehat dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa menyebabkan penyakit autoimun, di mana tubuh menyerang dirinya sendiri.
6. Intoleransi makanan
Intoleransi makanan terjadi ketika tubuh kesulitan mencerna makanan tertentu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa, disebabkan oleh kualitas bakteri buruk dalam usus.
Akibat kondisi ini, seseorang dapat mengalami gejala seperti kembung, gas, diare, sakit perut, dan mual. Ada juga beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa alergi makanan dapat berkaitan dengan kesehatan usus.
Pilihan Editor: Manfaat Makan Buah Anggur bagi Usus