Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Orang Mudah Tertawa karena Humor Receh

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pergaulan zaman sekarang mengenal istilah humor dolar dan humor receh. Humor dolar sebutan untuk orang yang tak gampang tertawa terhadap lelucon garing. Sedangkan yang gampang tertawa bahkan untuk hal yang tak lucu sekali pun disebut memiliki selera humor receh.

Setiap orang mempunyai selera humor yang berbeda, baik dalam melontarkan, merespons, atau menikmati humor. Selera itu terbentuk oleh sejumlah faktor, di antaranya pendidikan, kecerdasan, dan lingkungan pergaulan. Pergaulan di jagat media sosial amat majemuk. 

Sayangnya, pembuat konten receh (PKR) dan penikmatnya malah melaju memimpin arus sedangkan konten edukasi yang menginspirasi justru tenggelam oleh kehebohan hal-hal viral yang tak bermanfaat. Bagaimana cara memahami situasi ini?

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang, Achmad M. Masykur, melihat kondisi masyarakat yang lelah, bukan cuma fisik, butuh hiburan segar untuk melepas penat dengan sesuatu yang mudah dicerna, receh, atau dia menyebut dengan istilah gak mbejaji. Akung, sapaan akrab mahasiswa Program Doktoral Psikologi Universitas Airlangga Surabaya itu memberi contoh beberapa konten yang viral akhir-akhir ini seperti “begitu syulit lupakan Rehan”, “to ganjel to”, dan yang terbaru “bercyandya” dari mahasiswa baru UGM Yogyakarta.

Paparan masif
Ketika ada sesuatu yang viral, warganet bergegas mencari tahu lalu mengimitasinya karena mereka tidak mau dianggap kurang update (kudet), perilaku itu akan membantu efek viral. Belum lagi paparan masif karena seting algoritma media sosial, yang mencekoki warganet dengan konten itu lagi dan itu lagi yang selalu mampir ke lini masa. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walau begitu, warganet bisa mengontrol setiap stimulus yang intens muncul itu dengan tindakan menghentikan atau justru meneruskan, yang akan membuat konten semakin viral. Bila menggunakan standar dan tolok ukur semua konten di ranah publik mestinya terhubung dengan peradaban yang baik, bermanfaat, berguna, serta penuh keadaban, maka popularitas konten receh barangkali menjadi indikasi ada yang salah dari selera canda kita. Contoh viralnya Odading Mang Oleh yang menggunakan kata anying, dari kata dasar anjing, yang sesungguhnya adalah umpatan yang buruk.

“Di sinilah kita boleh khawatir, ketika ia hadir masif justru menjadi pembenaran atas suatu hal yang sesungguhnya menyalahi nilai-nilai yang sudah ada,” kata Akung.

Pilihan Editor: 3 Manfaat Komedi dan Humor untuk Kesehatan Fisik, Psikologis, dan Ikatan Sosial

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Larang Media Sosial Berjualan, TikTok Shop: Banyak Keluhan Penjual Lokal Minta Kejelasan

2 jam lalu

Ilustrasi Project S TikTok Shop. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Larang Media Sosial Berjualan, TikTok Shop: Banyak Keluhan Penjual Lokal Minta Kejelasan

TikTok Indonesia menanggapi soal kebijakan pemerintah yang melarang media sosial melakukan transaksi penjualan atau layanan social commerce.


Cerita Kaesang Diledek dan Diejek Setelah Terima KTA PSI

2 jam lalu

Ketua Umum terpilih Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep usai memberikan pidato politik pertamanya pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin, 25 September 2023. Kaesang resmi menggantikan posisi Giring Ganesha yang kini diangkat sebagai Dewan Pembina PSI. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Cerita Kaesang Diledek dan Diejek Setelah Terima KTA PSI

Ketum PSI Kaesang Pangarep menceritakan pengalamannya diejek setelah menjadi anggota PSI. Juga dihujat di media sosial.


Menkominfo Komentari soal Sanksi ASN Like and Share Akun Medsos Capres

21 jam lalu

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kedua kanan) meninjau media center KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat, 1 September 2023. ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa
Menkominfo Komentari soal Sanksi ASN Like and Share Akun Medsos Capres

Pemerintah menyebut surat itu punya dua tujuan.Pertama, terwujudnya pegawai ASN yang netral dan profesional.


Terkini: Jokowi Minta Kasus Rempang Diselesaikan Secara Kekeluargaan, TikTok Shop Resmi Dilarang untuk Jualan

21 jam lalu

Ratusan buruh Kota Batam yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Batam melakukan aksi demontrasi di depan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Senin (25/09). Selain menuntut kenaikan upah, massa juga menyampaikan dukungan kepada masyarakat Rempang, Kota Batam. TEMPO/YOGI EKA SAHPUTRA
Terkini: Jokowi Minta Kasus Rempang Diselesaikan Secara Kekeluargaan, TikTok Shop Resmi Dilarang untuk Jualan

Terkini: Presiden Jokowi minta kasus Pulau Rempang diselesaikan secara kekeluargaan, TikTok Shop resmi dilarang untuk berjualan.


Polemik TikTok Shop, Jerry Sambuaga: Media Sosial Tidak Boleh Berjualan

22 jam lalu

Wakil Menteri Perdagangan atau Wamendag, Jerry Sambuaga, usai acara Diseminasi Hasil Program ARISE+ Indonesia di Jakarta pada Rabu, 17 Mei 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Polemik TikTok Shop, Jerry Sambuaga: Media Sosial Tidak Boleh Berjualan

Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Jerry Sambuaga tanggapi polemik TikTok Shop. Menurutnya, secara aturan media sosial tidak boleh berjualan


5 Keluhan Munculnya TikTok Shop, dari Predatory Pricing hingga 'Bunuh' UMKM

1 hari lalu

Ilustrasi Project S TikTok Shop. TEMPO/Tony Hartawan
5 Keluhan Munculnya TikTok Shop, dari Predatory Pricing hingga 'Bunuh' UMKM

TikTok Shop dianggap telah memukul pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM di Indonesia


Jangan Biarkan Anak Alami Gangguan Mental karena Kecanduan Gawai

1 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Jangan Biarkan Anak Alami Gangguan Mental karena Kecanduan Gawai

Psikolog mengatakan anak yang terlalu sering bermain atau kecanduan gawai berisiko mengalami gangguan mental.


Muncikari Prostitus Anak Ditangkap Saat Hendak Jajakan 2 Anak di Hotel di Kemang

2 hari lalu

Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap FEA alias Icha, 24 tahun diduga mucikari yang jual prostitusi anak di Jakarta Pusat. Dokumen. Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Muncikari Prostitus Anak Ditangkap Saat Hendak Jajakan 2 Anak di Hotel di Kemang

Polda Metro menangkap muncikari prostitusi anak-anak yang menjaring pelanggan lewat media sosial.


TikTok Blak-blakan Jawab Kekhawatiran Teten soal Project S: Layanan itu Tidak Pernah Ada di Indonesia

2 hari lalu

Ilustrasi TikTok Shop. Google Play
TikTok Blak-blakan Jawab Kekhawatiran Teten soal Project S: Layanan itu Tidak Pernah Ada di Indonesia

TikTok buka suara soal kekhawatiran Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ihwal Project S. Begini penjelasan lengkap TikTok kepada Tempo.


TikTok Bantah Tidak Punya Izin Operasional E-commerce di Indonesia

3 hari lalu

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com
TikTok Bantah Tidak Punya Izin Operasional E-commerce di Indonesia

TikTok membantah pernyataan bahwa perusahaan itu tidak memiliki izin operasional niaga elektronik atau e-commerce di Indonesia. Simak penjelasannya.