Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal 5 Jenis Impostor Syndrome

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita merasa insecure. Freepik.com/Cookie_studio
Ilustrasi wanita merasa insecure. Freepik.com/Cookie_studio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Impostor syndrome adalah istilah yang menggambarkan pola perilaku seseorang yang sering kali meragukan atau bahkan merasa tidak pantas meraih pencapaian dan kesuksesannya sendiri.

Dikutip dari Psychology Today, alih-alih mengakui kemampuan serta upaya mereka, mereka sering mengaitkan pencapaiannya dengan penyebab eksternal atau sementara, seperti keberuntungan, waktu yang tepat, atau usaha yang tidak dapat mereka keluarkan secara teratur. 

Penelitian menunjukkan sekitar 25-30 persen orang berprestasi tinggi menderita sindrom impostor. Sekitar 70 persen orang dewasa juga mengalami impostorisme setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Dilansir dari Healthline, Valerie Young, peneliti sindrom impostor terkemuka, mengidentifikasi lima jenis utama sindrom ini dalam bukunya pada 2011 "The Secret Thoughts of Successful Women: Why Capable People Suffer from the Impostor Syndrome and How to Thrive in Spite of It." 

1. Sang perfeksionis

Mereka fokus pada cara melakukan sesuatu dan sering mengejar kesempurnaan dalam semua aspek kehidupan. Namun, karena kesempurnaan tidak selalu realistis, mereka sering tidak dapat mencapai standar tersebut. Sebagai gantinya, mereka bisa merasa malu karena kesalahan kecil dan terlalu kritis terhadap diri sendiri setelah menyelesaikan tugas. 

2. Jenius alami

Mereka menghabiskan hidup untuk memperoleh keterampilan baru dengan sedikit usaha. Orang-orang ini juga meyakini bahwa mereka harus segera menguasai materi dan proses baru. Keyakinan ini membuat orang yang kompeten bisa menangani semuanya dengan mudah ketika menghadapi kesulitan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Individualis kasar (atau solois)

Orang ini meyakini bahwa mereka harus bisa mengatasi segalanya sendiri. Jika tidak bisa mencapai kesuksesan secara mandiri, mereka akan merasa tidak kompeten. Meminta bantuan atau menerima dukungan dianggap sebagai tanda kegagalan dan mengakui kelemahan diri.

4. Sang ahli

Mereka menganggap sebuah pekerjaan sukses jika telah memahami semua aspek topik tersebut. Orang-orang ini juga bisa menghabiskan terlalu banyak waktu mencari informasi tambahan sehingga mengganggu tugas utama mereka. 

5. Pahlawan super

Orang-orang ini akan mengaitkan kompetensi dengan kemampuan untuk sukses dalam berbagai peran, seperti sebagai siswa, teman, karyawan, atau orang tua. Jika gagal dalam menghadapi tugas-tugas ini, mereka akan merasa bahwa ini adalah bentuk ketidakmampuan.

Pilihan Editor: Emily Ratajkowski Curhat tentang Sindrom Impostor, Apa Itu?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perusahaan Siber Israel Ini Malah Naik Untungnya sejak Perlawanan Hamas, Mengapa?

33 hari lalu

Pemandangan daerah perbatasan Rafah dari sisi Mesir, ketika kelompok bantuan menunggu keputusan pembukaannya, untuk memasuki Jalur Gaza yang terkepung, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, Mesir, 16 Oktober 2023  .REUTERS/Stringer
Perusahaan Siber Israel Ini Malah Naik Untungnya sejak Perlawanan Hamas, Mengapa?

Check Point Israel mengatakan serangan siber meningkat dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi


Job Fair Nasional 2023 Rampung Digelar, BNSP Terbitkan 1516 Setifikat Kompetensi untuk Pengunjung

35 hari lalu

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memberikan kata sambutan saat pembukaan Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023 di JIexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Acara yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan itu menghadirkan replika kejuruan-kejuruan dan bursa kerja dari tanggal 27 hingga 29 Oktober 2023. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Job Fair Nasional 2023 Rampung Digelar, BNSP Terbitkan 1516 Setifikat Kompetensi untuk Pengunjung

Job Fair Nasional 2023 rampung, Kemnaker mencatat terdapat 1.516 sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP.


Mengenal Sindrom Impostor

23 September 2023

Ilustrasi insecure. Shutterstock
Mengenal Sindrom Impostor

Sindrom Impostor adalah fenomena psikologis di mana seseorang memiliki perasaan keraguan diri yang mendalam terkait dengan kemampuan atau prestasinya.


Castrol Super Mechanic Contest 2023 Digelar, Tingkatkan Kompetensi Mekanik

16 September 2023

Castrol Super Mechanic Contest 2023. (Foto: Castrol Indonesia)
Castrol Super Mechanic Contest 2023 Digelar, Tingkatkan Kompetensi Mekanik

Castrol Indonesia kembali menggelar kompetisi mekanik dan bengkel sepeda motor, yakni Castrol Super Mechanic Contest 2023.


Sindrom Lorong Karpal, Apa Penyebab dan Gejalanya?

4 September 2023

Ilustrasi wanita memegang pergelangan tangan. Freepik.com
Sindrom Lorong Karpal, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Sindrom lorong karpal mempengaruhi tangan dan jari yang mengakibatkan adanya sensasi kesemutan, mati rasa, nyeri


Sindrom Metabolik, Mengenali Faktor Risikonya

3 September 2023

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Sindrom Metabolik, Mengenali Faktor Risikonya

Sindrom metabolik rentan meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke


Menteri Nadiem Makarim Perbolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi

29 Agustus 2023

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Nadiem Makarim menyiapkan tiga solusi untuk mempercepat perekrutan 1 juta guru PPPK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri Nadiem Makarim Perbolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi

Nadiem Makarim mengatakan uji kompetensi kelulusan tidak harus dinilai berdasarkan skripsi.


Khofifah Indar Parawansa Bangga Siswa Jawa Timur Paling Banyak Diterima SNBP & SNBT

15 Agustus 2023

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Khofifah Indar Parawansa Bangga Siswa Jawa Timur Paling Banyak Diterima SNBP & SNBT

Khofifah Indar Parawansa menyatakan daerah yang dipimpinnya kembali menjadi provinsi dengan jumlah siswa paling banyak diterima dalam SNBP dan SNBT.


Kiat Mencegah Sorry Syndrome atau Sindrom Maaf

30 Juli 2023

Ilustrasi maaf. Bbcamerica.com
Kiat Mencegah Sorry Syndrome atau Sindrom Maaf

Jika sering mengucapkan maaf tanpa ada kesalahan menandakan sorry syndrome


Sindrom Diogenes, Apa Penyebab dan Gejalanya?

30 Juli 2023

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Sindrom Diogenes, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Sindrom Diogenes terkait dengan masalah kesehatan mental seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD), kecemasan, atau depresi