TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Impostor fenomena yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, kondisi psikologis ini penting menjadi perhatian, karena seseorang yang menagalaminya merasa bahwa ia tak layak, kompeten, atau sukses meskipun memiliki bukti pencapaian yang nyata.
Lantas, apa itu Sindrom Impostor?
Dikutip dari National Center for Biotechnology Information, Sindrom Impostor adalah fenomena psikologis di mana seseorang memiliki perasaan keraguan diri yang mendalam terkait dengan kemampuan atau prestasinya, bahkan ketika bukti sebaliknya jelas terlihat. Individu yang mengalami sindrom ini cenderung meremehkan pencapaiannya sendiri dan merasa bahwa ia hanya berada di posisi sekarang adalah karena faktor keberuntungan atau kesalahan orang lain.
Individu ini tak dapat menginternalisasi kesuksesan mereka dan kemudian mengalami perasaan ragu-ragu, cemas, depresi, Mereka juga merasa ketakutan yang mendalam karena dianggap sebagai penipuan dalam pekerjaan mereka, meskipun terdapat bukti kesuksesan yang dapat diverifikasi dan obyektif.
Penyebab Sindrom Impostor
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk Sindrom Impostor:
1. Pendidikan atau Karir yang Kompetitif
Lingkungan yang sangat kompetitif atau ketat, seperti dunia akademik atau bisnis, dapat meningkatkan tekanan dan menyebabkan Impostor Syndrome. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pola asuh dan dinamika keluarga dapat memainkan peran penting dalam sindrom impostor.
Secara khusus, gaya pengasuhan yang ditandai dengan sikap mengontrol atau terlalu protektif dapat berkontribusi pada perkembangan sindrom penipu pada anak.
2. Perbandingan Sosial
Membandingkan diri dengan orang lain yang dianggap lebih sukses atau berprestasi dapat memicu perasaan kurangnya prestasi. Selain itu, meski gejala kecemasan sosial dapat memicu sindrom impostor, bukan berarti tiap orang yang mengalami sindrom itu memiliki kecemasan sosial atau sebaliknya.
Dikutip dari Verywell Mind, orang yang tak memiliki kecemasan sosial juga bisa merasa kurang percaya diri dan kompetensi. Sindrom impostor seringkali menyebabkan orang yang biasanya tak cemas mengalami rasa cemas ketika berada dalam situasi di mana mereka merasa tak mampu
Pilihan editor: Mengenal 5 Jenis Impostor Syndrome