Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Sindrom Impostor

image-gnews
Ilustrasi insecure. Shutterstock
Ilustrasi insecure. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSindrom Impostor fenomena yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, kondisi psikologis ini penting menjadi perhatian, karena  seseorang yang menagalaminya merasa bahwa ia tak layak, kompeten, atau sukses meskipun memiliki bukti pencapaian yang nyata. 

Lantas, apa itu Sindrom Impostor?

Dikutip dari National Center for Biotechnology Information, Sindrom Impostor adalah fenomena psikologis di mana seseorang memiliki perasaan keraguan diri yang mendalam terkait dengan kemampuan atau prestasinya, bahkan ketika bukti sebaliknya jelas terlihat.  Individu yang mengalami sindrom ini cenderung meremehkan pencapaiannya sendiri dan merasa bahwa ia hanya berada di posisi sekarang adalah karena faktor keberuntungan atau kesalahan orang lain.

Individu ini tak dapat menginternalisasi kesuksesan mereka dan kemudian mengalami perasaan ragu-ragu, cemas, depresi, Mereka juga merasa ketakutan yang mendalam karena dianggap sebagai penipuan dalam pekerjaan mereka, meskipun terdapat bukti kesuksesan yang dapat diverifikasi dan obyektif. 

Penyebab Sindrom Impostor 

Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk Sindrom Impostor:

1. Pendidikan atau Karir yang Kompetitif

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lingkungan yang sangat kompetitif atau ketat, seperti dunia akademik atau bisnis, dapat meningkatkan tekanan dan menyebabkan Impostor Syndrome. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pola asuh dan dinamika keluarga dapat memainkan peran penting dalam sindrom impostor. 

Secara khusus, gaya pengasuhan yang ditandai dengan sikap mengontrol atau terlalu protektif dapat berkontribusi pada perkembangan sindrom penipu pada anak.

2. Perbandingan Sosial

Membandingkan diri dengan orang lain yang dianggap lebih sukses atau berprestasi dapat memicu perasaan kurangnya prestasi. Selain itu, meski gejala kecemasan sosial dapat memicu sindrom impostor, bukan berarti tiap orang yang mengalami sindrom itu memiliki kecemasan sosial atau sebaliknya. 

Dikutip dari Verywell Mind, orang yang tak memiliki kecemasan sosial juga bisa merasa kurang percaya diri dan kompetensi. Sindrom impostor seringkali menyebabkan orang yang biasanya tak cemas mengalami rasa cemas ketika berada dalam situasi di mana mereka merasa tak mampu

Pilihan editor: Mengenal 5 Jenis Impostor Syndrome

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Job Fair Nasional 2023 Rampung Digelar, BNSP Terbitkan 1516 Setifikat Kompetensi untuk Pengunjung

33 hari lalu

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memberikan kata sambutan saat pembukaan Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023 di JIexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Acara yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan itu menghadirkan replika kejuruan-kejuruan dan bursa kerja dari tanggal 27 hingga 29 Oktober 2023. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Job Fair Nasional 2023 Rampung Digelar, BNSP Terbitkan 1516 Setifikat Kompetensi untuk Pengunjung

Job Fair Nasional 2023 rampung, Kemnaker mencatat terdapat 1.516 sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP.


Mengenal 5 Jenis Impostor Syndrome

23 September 2023

Ilustrasi wanita merasa insecure. Freepik.com/Cookie_studio
Mengenal 5 Jenis Impostor Syndrome

Impostor syndrome adalah istilah yang menggambarkan pola perilaku seseorang yang sering kali meragukan atau bahkan merasa tidak pantas meraih pencapaian dan kesuksesannya sendiri.


Castrol Super Mechanic Contest 2023 Digelar, Tingkatkan Kompetensi Mekanik

16 September 2023

Castrol Super Mechanic Contest 2023. (Foto: Castrol Indonesia)
Castrol Super Mechanic Contest 2023 Digelar, Tingkatkan Kompetensi Mekanik

Castrol Indonesia kembali menggelar kompetisi mekanik dan bengkel sepeda motor, yakni Castrol Super Mechanic Contest 2023.


Sindrom Lorong Karpal, Apa Penyebab dan Gejalanya?

4 September 2023

Ilustrasi wanita memegang pergelangan tangan. Freepik.com
Sindrom Lorong Karpal, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Sindrom lorong karpal mempengaruhi tangan dan jari yang mengakibatkan adanya sensasi kesemutan, mati rasa, nyeri


Sindrom Metabolik, Mengenali Faktor Risikonya

3 September 2023

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Sindrom Metabolik, Mengenali Faktor Risikonya

Sindrom metabolik rentan meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke


Menteri Nadiem Makarim Perbolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi

29 Agustus 2023

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Nadiem Makarim menyiapkan tiga solusi untuk mempercepat perekrutan 1 juta guru PPPK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri Nadiem Makarim Perbolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi

Nadiem Makarim mengatakan uji kompetensi kelulusan tidak harus dinilai berdasarkan skripsi.


Khofifah Indar Parawansa Bangga Siswa Jawa Timur Paling Banyak Diterima SNBP & SNBT

15 Agustus 2023

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Khofifah Indar Parawansa Bangga Siswa Jawa Timur Paling Banyak Diterima SNBP & SNBT

Khofifah Indar Parawansa menyatakan daerah yang dipimpinnya kembali menjadi provinsi dengan jumlah siswa paling banyak diterima dalam SNBP dan SNBT.


Kiat Mencegah Sorry Syndrome atau Sindrom Maaf

30 Juli 2023

Ilustrasi maaf. Bbcamerica.com
Kiat Mencegah Sorry Syndrome atau Sindrom Maaf

Jika sering mengucapkan maaf tanpa ada kesalahan menandakan sorry syndrome


Sindrom Diogenes, Apa Penyebab dan Gejalanya?

30 Juli 2023

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Sindrom Diogenes, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Sindrom Diogenes terkait dengan masalah kesehatan mental seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD), kecemasan, atau depresi


Sindrom Maaf, Apa Itu Sorry Syndrome dan Penyebabnya?

26 Juli 2023

ilustrasi maaf (pixabay.com)
Sindrom Maaf, Apa Itu Sorry Syndrome dan Penyebabnya?

Sindrom maaf ini perilaku terus-menerus meskipun sebenarnya tidak bersalah