Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kandungan Perawatan Kulit yang Disarankan untuk Lawan Polusi Udara

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Pria Merawat Kulit/Instagram - Norm.id
Ilustrasi Pria Merawat Kulit/Instagram - Norm.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kulit Eddy Karta menjelaskan cara merawat kulit saat polusi udara tinggi akhir-akhir ini, mulai dari memakai produk perawatan kulit hingga cara menggunakan produk dengan tepat.

Perawatan kulit pada polusi udara yang buruk saat ini ialah melindungi dari matahari dan bahaya partikel polutan,” kata Eddy.

Untuk melindungi kulit dari matahari dan partikel polutan, penting menggunakan tabir surya yang mengandung antiradiasi dan antipolusi. Jangan lupa membersihkan kulit secara teratur agar kotoran dan debu tidak menyumbat pori-pori.

Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu juga menyarankan memilih sabun pembersih wajah yang sesuai jenis kulit masing-masing dan usahakan mengandung bahan lembut atau aman bagi kulit. Jika sedang beraktivitas di luar ruangan, cuci wajah lebih sering dan gunakan tabir surya secara berkala.

“Gunakan beberapa lapis perlindungan dalam skin care dengan bahan yang menguatkan skin barrier dan bahan antioksidan,” kata dokter di C(E)K Kulit dan Kelamin Cikajang, Jakarta Selatan, tersebut.

Bahan produk perawatan kulit untuk memperkuat dinding kulit, antara lain seramida, asam hialuronat, oksida seng, peptida nabati, dan probiotik. Selain itu, kandungan antioksidan untuk mengurangi risiko hiperpigmentasi serta penuaan dini, yakni vitamin C, vitamin E, asam ferulat, dan niasiamida.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eddy mengingatkan untuk menyesuaikan jenis kulit dengan produk perawatan kulit sesuai kebutuhan. Di musim kemarau dan lembab serta polusi seperti sekarang, pilihlah pembersih wajah dengan pH seimbang, nonkomedogenik atau tidak menyebabkan komedo, serta tidak membuat kulit kering.

“Selain itu, pelembab wajah idealnya bertekstur ringan dan mudah meresap dan diperkaya antioksidan,” tuturnya.

Pilihlah tabir surya atau sunscreen dengan kandungan SPF minimal 30 PA +++ dan memiliki kandungan antipolusi. Tabir surya umumnya tersedia dalam bentuk gel, losion, atau krim yang dapat digunakan sesuai tipe kulit wajah. Eddy pun menjelaskan secara singkat cara menggunakan produk perawatan kulit wajah yang tepat, terutama pada kondisi polusi seperti saat ini.

“Bersihkan wajah dengan pembersih lalu oleskan serum atau obat oles atau obat totol sesuai permasalahan kulit (jika ada), timpa dengan moisturizer. Terakhir, pakai sunscreen dengan kandungan anti-UVA dan UVB,” tegasnya.

Pilihan Editor: Tingkatkan Kepercayaan Diri dengan Perawatan Kulit yang Tepat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

2 hari lalu

Ilustrasi wanita membersihkan wajah. Freepik.com/Gpointstudio
Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.


Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

2 hari lalu

Ilustrasi wanita merawat kulit. Freepik.com/Senivpetro
Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.


Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

2 hari lalu

Ilustrasi produk perawatan kulit. Freepik.com
Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.


Manfaat Saffron untuk Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

2 hari lalu

Saffron
Manfaat Saffron untuk Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Tak hanya untuk kesehatan fisik, saffron juga bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan kulit saat cuaca panas seperti belakangan ini.


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

3 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

4 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

5 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

6 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

6 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

7 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?