Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapan Harus Mewaspadai Kedutan dan Bedanya dengan Spasme Otot?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Otot Paha. scarysymptoms.com
Ilustrasi Otot Paha. scarysymptoms.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang sering mengalami kedutan namun salah mengartikan sebagai spasme otot. Keduanya memang berupa kontraksi otot tapi kedutan dan spasme otot tak sama. Kedutan adalah kontraksi singkat yang kadang terjadi berulang, seperti di mata. Pergerakan itu sangat tidak nyaman tapi tidak juga menyakitkan. 

Sementara itu, spasme otot merupakan kontraksi otot yang lebih panjang dan sering menyakitkan. Dalam banyak kasus, tindakan yang bisa mencegah atau mengakhiri spasme otot juga bisa diterapkan pada kedutan meski pakar meminta untuk menghindari keduanya.

Penyebab kedutan
Sistem saraf tubuh secara konstan memberi tahu otot apa yang harus dilakukan tanpa kita sadar apa yang terjadi. Pesan tersebut dikontrol oleh sistem saraf pusat (otak dan tulang belakang) dan sistem saraf periferal (PNS). PNS adalah bagian sistem saraf kita yang memberi informasi ke otak dan membawa sinyal untuk menggerakkan otot, jelas Cleveland Clinic. Karena setiap hari saraf memicu pergerakan otot, kadang mereka bisa sangat sensitif dan salah langkah.

"Penyebabnya hampir selalu saraf motorik yang mengirim sinyal dari tulang belakang dan otak ke reseptor," jelas Loren Fishman, pengajar kedokteran dan rehabilitasi di Universitas Columbia kepada USA Today.

Menurutnya, beberapa faktor juga mempengaruhi bagaimana sinyal otak dikirim kelompok otot yang berbeda yang terkadang menyebabkan kedutan. Contohnya dehidrasi, stres, pengobatan, kafein, saraf kejepit, kerusakan sel-sel saraf, dan kurang tidur. Pada kasus yang lebih jarang, keduta bisa disebabkan kondisi seperti sindrom serotonin, penyakit Lou Gehrig, sindrom Isaac, dan sakit ginjal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedutan juga bisa disebabkan gangguan kecemasan atau dampak kurang gizi. "Kedutan dapat terjadi ketika kadar elektrolit dasar seperti sodium, potasium, magnesium, kalsium terlalu tinggi atau rendah," jelas Fishman.

Kapan perlu diwaspadai
Menganggap kedutan sebagai masalah sebenarnya sulit karena banyak pemicunya dan juga tak terlalu serius, hilang dengan sendirinya, dan tak terkait penyakit kronis. Karena itulah pakar mengatakan tak perlu khawatir berlebihan terkait kedutan.

Tapi jika kedutan sering terjadi, menyebar atau semakin parah dari waktu ke waktu, hubungi dokter untuk memeriksa gejala dan mencari penyebabnya.

Pilihan Editor: Saat Stres Merasa Ada Kedutan Otot, Bahaya atau Tidak?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Urat Sobek karena Keseleo Tak Sembuh dengan Urut, Bagaimana Baiknya?

1 hari lalu

Ilustrasi mata kaki bengkak atau dibebat. shutterstock.com
Urat Sobek karena Keseleo Tak Sembuh dengan Urut, Bagaimana Baiknya?

Pijat atau urut tidak dapat menyembuhkan urat atau otot yang robek dan mengalami cedera akibat keseleo. Berikut saran spesialis kedokteran olahraga.


Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

2 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.


Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

5 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.


Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

10 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.


Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

11 hari lalu

Ilustrasi hormon adrenalin. shutterstock.com
Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.


Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

11 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.


Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

12 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

18 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?