Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

image-gnews
Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit parkinson dikenal sebagai gangguan neurodegeneratif yang progresif, yang memengaruhi sistem saraf pusat dan kemampuan motorik seseorang. Parkinson terjadi sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan hingga 30 persen. 

Namun, seiring berjalannya waktu dan umur seseorang, penuaan sistem saraf mengalami kemunduran dan bisa terjadi mulai usia 50, 40, bahkan 30 tahun. Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf tertentu yang disebut neuron di otak secara bertahap rusak atau mati. 

Penyebab Parkinson 

Dikutip dari Mayo Clinic, banyak gejala parkinson tersebab hilangnya neuron yang menghasilkan zat kimia di otak yang disebut dopamin. Ketika kadar dopamin menurun, hal ini menyebabkan aktivitas otak tak teratur, menyebabkan masalah pergerakan dan gejala penyakit parkinson lainnya.

Penyebab penyakit parkinson belum diketahui, namun beberapa faktor tampaknya berperan, antara lain:

1. Gen

Dokter spesialis saraf RS Siloam Lippo Village Tangerang Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N, mengutip Ted Dawson, Director of the Institute for Cell Engineering John Hopkins Medicine, menjelaskan bahwa secara teori, sebesar 15 persen penyakit parkinson dipengaruhi faktor genetik.

"Namun, dengan pemahaman secara medis yang semakin baik mengenai pengaruh genetik dalam penyakit parkinson, genetik dapat menjadi faktor yang bisa menurunkan penyakit parkinson,” ujar Rocksy dalam siaran pers seperti dikutip dari Antara, Jumat, 17 Mei 2024.

2. Pemicu lingkungan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paparan racun atau faktor lingkungan tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit parkinson di kemudian hari, meski begitu risikonya kecil.

Gejala Parkinson

Menurut Rocksy, gejala parkinson disingkat TRAP yaitu tremor, rigidity (kaku), akinesia (gerakan lebih lambat) dan postural instability (ketakstabilan postur). Ada juga gejala secara non-motorik, seperti susah tidur, gangguan penciuman, gangguan buang air besar, dan susah menelan.

Jika terkena parkinson, segeralah hubungi dokter spesialis saraf untuk pengecekan lebih lanjut. Pemberian obat-obatan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien menjadi lebih baik. Pasien parkinson membutuhkan latihan rutin untuk melatih gerak otot agar tidak mengalami kekakuan.

"Parkinson merupakan penyakit yang tidak bisa dicegah namun kita dapat meminimalkan seseorang tersebut terkena parkinson dengan memperbaiki pola hidup kita,” ujar Rocksy.

Rocksy menyebutkan bahwa konsumsi makanan bergizi, cukup air mineral, buah dan sayur (tanpa pestisida), serta lingkungan yang bersih dapat meminimalisasi parkinson.

Tingkat stres pun memengaruhi seseorang terkena parkinson. Sebab itu, perlu untuk terus mengontrol emosi dan menghindari hal-hal yang dapat memicu naiknya stres.

Pilihan editor: Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seri Perawatan Kecantikan: Kiat Mencegah Tanda-tanda Penuaan Kulit Wajah untuk Usia 30-an

14 hari lalu

Ilustrasi perawatan kecantikan. shutterstock.com
Seri Perawatan Kecantikan: Kiat Mencegah Tanda-tanda Penuaan Kulit Wajah untuk Usia 30-an

Di usia 30-an sudah saatnya memperhatikan perawatan kecantikan kulit lebih serius lagi untuk mencegah tanda-tanda penuaan tadi.


Tips Perawatan Kecantikan Bagi Usia 20-an untuk Mencegah Penuaan Dini

16 hari lalu

Ilustrasi wajah remaja dengan kulit sehat dan bercahaya. Freepik.com/Studioredcup
Tips Perawatan Kecantikan Bagi Usia 20-an untuk Mencegah Penuaan Dini

Gunakan juga tips perawatan kecantikan dari Dokter Kulit Rajani Katta, MD, FAAD berikut ini untuk kulit yang sehat.


Dokter Yakin Joe Biden Tak Kena Parkinson

17 hari lalu

Dokter Yakin Joe Biden Tak Kena Parkinson

Joe Biden telah diberikan latihan neurologi, untungnya hasilnya tidak ada yang konsisten dengan penyakit parkinson atau gangguan saraf lainnya


45 Tahun Lalu Muhammad Ali Pensiun, Ini Alasannya Gantung Sarung Tinju

30 hari lalu

Muhammad Ali saat masih berjaya sebagai juara dunia tinju kelas berat. (thesun.co.uk)
45 Tahun Lalu Muhammad Ali Pensiun, Ini Alasannya Gantung Sarung Tinju

45 tahun lalu Muhammad Ali mengumumkan pensiun dari dunia tinju di tengah masa jayanya. Apa alasannya?


Ginekolog Sebut Pentingnya Kebugaran untuk Hadapi Menopause

45 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Sebut Pentingnya Kebugaran untuk Hadapi Menopause

Kebugaran adalah kunci perempuan menghadapi menopause. Berikut yang perlu diperhatikan menurut ginekolog.


Kiat Sehat Memasuki Usia 40 dari Praktisi Kesehatan

53 hari lalu

Ilustrasi pria makan-makanan sehat. shutterstock.com
Kiat Sehat Memasuki Usia 40 dari Praktisi Kesehatan

Saat berusia 40 tahun, metabolisme tubuh mulai melambat sehingga upaya menurunkan berat badan lebih sulit, risiko terserang penyakit pun meningkat.


Jangan Sembarang Pilih Dokter Bedah Plastik, Ini Saran Pakar

22 Mei 2024

Ilustrasi bedah plastik. nypost.com
Jangan Sembarang Pilih Dokter Bedah Plastik, Ini Saran Pakar

Bedah plastik bukan hanya tentang mengubah penampilan tetapi juga dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan dan pilih tenaga yang kompeten.


3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

17 Mei 2024

Nancy Van Der Stracten, 75 tahun yang menderita penyakit Parkinson, berpose saat akan mulai latihan tinju di sebuah klub tinju di Antalya, Turki, 26 Februari 2021. REUTERS/Umit Bektas
3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.


Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

17 Mei 2024

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

24 April 2024

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?