Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan studi kohor penyakit tidak menular (PTM) 2011-2021 menyebut hipertensi merupakan faktor risiko tertinggi penyebab kematian keempat, yakni 10,2 persen. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Eva Susanti, mengatakan tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.

Eva menjelaskan data itu juga menunjukkan 59,1 persen penyebab disabilitas (melihat, mendengar, berjalan) pada penduduk berusia 15 tahun ke atas adalah penyakit yang didapat, di mana 53,5 persennya adalah penyakit tidak menular, terutama hipertensi, yakni 22,2 persen.

“Proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun yang melakukan aktivitas fisik kurang 1,9 kali lebih tinggi dibanding penderita hipertensi yang melakukan aktivitas fisik cukup,” jelasnya.

Dia menjelaskan proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun dengan obesitas sentral atau kondisi kelebihan lemak pada perut 3,4 kali lebih tinggi dibanding penderita hipertensi yang tidak obesitas sentral. Sementara itu, proporsi pasien hipertensi berumur di atas 60 tahun dengan obesitas sentral sama dengan penderita yang tidak obesitas sentral.

Dia menyebut perilaku masyarakat yang dapat meningkatkan faktor risiko hipertensi adalah merokok, kurang aktivitas fisik, kurang makan sayur dan buah, serta makan makanan asin. Eva mengungkapkan hipertensi dapat diturunkan dengan perilaku hidup sehat dengan PATUH, yakni periksa kesehatan secara rutin dan ikut anjuran dokter, atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet dengan gizi seimbang, upayakan aktivitas fisik dengan aman, hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lain.

Tingkatkan kesadaran masyarakat
Dia menyebutkan peran Kementerian Kesehatan dalam pengendalian hipertensi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko hipertensi, mempromosikan gaya hidup sehat, deteksi dini, menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat, termasuk layanan diagnosis dan tata laksana serta pengobatan tekanan darah tinggi agar terkendali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Kemenkes juga fokus pada pengembangan SDM, mengintegrasikan semua sistem ke SATU SEHAT, pemberdayaan masyarakat, serta dukungan terhadap riset-riset inovatif. Sementara itu, presiden Indonesian Society of hypertension (InaSH, 2019-2021) Dr. Tunggul D. Situmorang, menyampaikan beberapa faktor penyebab hipertensi, di antaranya stres, usia, keturunan, konsumsi garam, dan obesitas.

Tunggul juga mengatakan hipertensi dapat menyebabkan komplikasi stroke, kebutaan, gagal jantung, dan juga gagal ginjal. Dia mengatakan untuk menurunkan hipertensi dan mencegah penyakit tidak menular lain, terapkan perilaku CERDIK, yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

“Ada begitu banyak pilihan obat. Begitu banyaknya obat-obatan sehingga harus sudah tahu persis bagaimana mekanisme kerjanya, dipakai untuk siapa, dan harus digunakan dengan cara yang baik dan benar,” saran Tunggul.

Pilihan Editor: Pakar Ingatkan Jemaah Haji dengan Hipertensi Rutin Minum Air dan Obat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atasi Hipertensi dengan Minum Obat Rutin, Ubah Gaya Hidup dan Kurangi Garam

8 jam lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Atasi Hipertensi dengan Minum Obat Rutin, Ubah Gaya Hidup dan Kurangi Garam

Tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi bisa sebabkan plak pada pembuluh darah dan sebabkan penyakit jantung koroner.


Dokter Jantung Sebut Pentingnya Jaga Tekanan Darah yang Normal untuk Hindari Masalah Koroner

9 jam lalu

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Dokter Jantung Sebut Pentingnya Jaga Tekanan Darah yang Normal untuk Hindari Masalah Koroner

Hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner sehingga pemilik riwayat kondisi tersebut harus menurunkan tekanan darahnya.


Musim Daging Kurban Berlalu, Perlukah Cek Tekanan Darah?

5 hari lalu

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Musim Daging Kurban Berlalu, Perlukah Cek Tekanan Darah?

Konsumsi daging kurban atau merah yang berlebihan bisa berdampak terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung atau hipertensi.


Mengenal Istilah Jemaah Haji Risti dan Lansia yang Mendapat Imbauan Badal Lontar Jumrah

6 hari lalu

Petugas mendorong jemaah haji Indonesia menuju tempat pemberhentian bus Shalawat yang membawa ke Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, Minggu 2 Juli 2023. Bus Shalawat yang mengantarakan jamaah indonesia ke Masjidil Haram mulai beroperasi kembali usai berhenti saat puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Mengenal Istilah Jemaah Haji Risti dan Lansia yang Mendapat Imbauan Badal Lontar Jumrah

Istilah jemaah haji risti dan lansia digunakan untuk merujuk pada kelompok jemaah haji yang memerlukan perhatian khusus selama pelaksanaan ibadah haji.


Benarkah Makan Daging Kambing Penyebab Hipertensi? Berikut Berbagai Faktanya

6 hari lalu

Ilustrasi olahan daging kambing. shutterstock.com
Benarkah Makan Daging Kambing Penyebab Hipertensi? Berikut Berbagai Faktanya

Mengonsumi daging kambing selalu dihubungkan sebagai penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi. Betulkah?


Makan Daging Kambing Berisiko Tinggi Hipertensi? Pakar Gizi Beri Jawaban

8 hari lalu

Resep sop kambing sehat. Dok. Quest Hotel Darmo Surabaya
Makan Daging Kambing Berisiko Tinggi Hipertensi? Pakar Gizi Beri Jawaban

Ada mitos makan daging kambing dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi dengan cepat. Ahli gizi pun memberi penjelasan.


Tips Aman Makan Daging Kambing buat Penderita Hipertensi dari Spesialis Penyakit Dalam

9 hari lalu

Tongseng Kambing. bango.co.id
Tips Aman Makan Daging Kambing buat Penderita Hipertensi dari Spesialis Penyakit Dalam

Dokter mengatakan penderita hipertensi tetap boleh mengonsumsi daging kambing tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit dan lebih hati-hati.


Sekali Lagi Mengingatkan Bahaya GERD, wadpadai Penyakit Lain dengan Gejala Serupa

14 hari lalu

Ilustrasi gerd. Pexels/Cottonbro
Sekali Lagi Mengingatkan Bahaya GERD, wadpadai Penyakit Lain dengan Gejala Serupa

Mengingatkan kembali bahaya GERD. Awas belum tentu gejala sama, penyakitnya juga sama.


Pakar Sebut Kaitan Kesehatan Mulut dengan Serangan Jantung dan Stroke

16 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut Kaitan Kesehatan Mulut dengan Serangan Jantung dan Stroke

Malas menjaga kesehatan mulut dan gigi bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, selanjutnya menambah risiko serangan jantung dan stroke.


Ciri Anak Obesitas Menurut Dokter

19 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas. Nursenaomi.com
Ciri Anak Obesitas Menurut Dokter

Dokter Anak menegaskan setiap anak berisiko mengalami obesitas tanpa memandang umur sehingga perlu perhatian khusus.