Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencegah Alergi Muncul Kembali  

image-gnews
www.sxc.hu
www.sxc.hu
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Warna merah menggurat di sebidang kulit tangan dan kaki anak laki-laki itu. Menorehkan keropeng dan rasa gatal yang tak tertahankan. Membikin risih. Doni, bukan nama asli anak itu, 9 tahun, ternyata didiagnosis dokter menderita alergi kulit--dermatitis atopik. Orang awam mengenalnya sebagai eksem. Dokter menunjuk lingkungan rumahnya yang lembap di daerah Riau sebagai pencetus alerginya. Sebab, saat orang tuanya mengajak ke Bukit Tinggi dan tinggal beberapa hari, alergi Doni dengan cepat menghilang.

Ketua Divisi Alergi dan Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo dr Dr Zakiudin Munasir, SpA(K), yang menangani Doni, mengatakan anak itu sebenarnya sudah menderita alergi sejak usia satu tahun. Apalagi ada faktor genetik yang diturunkan ayahnya. "Ayahnya adalah penderita asma," ujar Zakiudin kala dihubungi Tempo kemarin. Oleh dokter kelahiran Mojokerto ini, Doni diobati dengan obat topikal seperti salep untuk melembapkan kulit yang meradang dan iritasi.

Menurut Zaki, genetika merupakan pencetus nomor wahid penyebab penyakit alergi pada anak. Namun, tidak mutlak, karena harus ada pencetus lain, seperti lingkungan maupun gaya hidup orang tuanya. Misalnya masih banyak ibu yang ogah memberi air susu ibu (ASI) eksklusif karena sibuk bekerja. Kemudian rendahnya asupan gizi saat anak dalam kandungan. Serta paparan radikal bebas, seperti asap tembakau si ayah maupun asap akibat polusi yang cukup tinggi.

"Itu sebabnya, jumlah anak penderita alergi di Indonesia semakin meningkat, meski masih kalah dengan angka kejadian infeksi," Zaki menjelaskan saat menjadi pembicara dalam diskusi media tentang alergi anak di Hotel Gran Melia, Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Dalam presentasinya disebutkan, sebanyak 20 persen anak usia kurang dari satu tahun pernah mengalami reaksi terhadap makanan yang tergolong pada reaksi alergi.

Golongan makanan alergen yang disebutkan Zakiudin adalah susu sapi dan kambing, telur, kacang-kacangan, ikan laut, kedelai, kacang hijau, serta gandum. Semua makanan ini memiliki zat yang menimbulkan alergi dalam kadar yang berbeda. Meski kacang kedelai memicu alergi, kadarnya rendah, sehingga masih bisa sebagai pengganti susu sapi. Kemudian anak yang alergi terhadap ikan laut bisa memilih ikan tawar sebagai penggantinya, dan nasi sebagai pengganti gandum. "Kita bisa mengeliminasi makanan alergen dan menggantinya dengan makanan yang senilai untuk mencegah malnutrisi," ujar dokter yang akan berulang tahun ke-56 pada 14 Agustus mendatang ini.

Ketika seorang anak alergi terhadap susu, dia akan mengalami hal serupa juga pada produk susu sapi lainnya, seperti es krim, keju, atau kue-kue dengan kandungan susu atau keju. Lazimnya, kondisi ini akan berlangsung hingga akhir masa kanak-kanak. Bukan cuma susu, tapi juga alergen lain, seperti telur, kacang, dan makanan laut. Di negara-negara maju, seperti Negeri Abang Sam, sudah ada pelabelan produk makanan yang diindikasi mengandung alergen. Pelabelannya bahkan telah dilegalisasi oleh The Food Allergen Labeling and Consumer Protection Act.

Namun, Direktur Alergi dan Imunologi Rumah Sakit Anak Morgan Stanley, New York, Dr David Resnick mengingatkan, sejumlah produk makanan yang sebetulnya alergen tidak mencantumkan komposisi sebenarnya. Misalnya ada campuran kacang, susu, maupun telur meski tidak dalam porsi besar. "Jika Anda alergi terhadap kacang, saat membeli produk makanan harus ekstra hati-hati," ujarnya seperti dilansir Healthday News beberapa waktu silam.

Perjalanan alergi dalam kehidupan seseorang cukup panjang. Zaki menyebutnya allergy march. Dimulai saat sang bayi alergi terhadap makanan bayi. Lalu bisa berlanjut dengan alergi kulit atau asma pada usia 2-3 tahun. Kemudian saat asma hilang, dapat berlanjut lagi menjadi alergi hidung, dan seterusnya hingga dewasa. "Jika rantai ini tidak diputuskan, risiko alergi akan tumbuh." Untuk itu, rantai alergi harus diputus sejak dini.

Obat paling mujarab adalah memberi ASI eksklusif selama enam bulan. Sebab, ASI berisi zat, seperti protein hipoalergenik, yang bisa melindungi bayi dari alergi. Namun, jika sudah memiliki riwayat alergi, selama pemberian ASI si ibu sebaiknya menjauhi makanan alergen. Menurut Zaki, untuk pencegahan agar si anak tidak mengidap alergi, si ibu dapat mengkonsumsi obat probiotik pada trimester terakhir kehamilannya. "Kuman-kuman berfaedah yang ada dalam obat ini merangsang sel-sel kekebalan untuk membentuk antibodi dari alergi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian untuk mengetahui apakah si kecil alergi atau tidak, dokter humoris ini menyarankan melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan Imunoglobulin E (IgE). IgE ini adalah antibodi yang berperan pada reaksi alergi. Cara lain melalui tes kulit, yakni dengan memasukkan ekstrak alergen ke dalam kulit.

Yang patut diingat, alergi bukan cuma dari entitas manusianya saja. Dominasi lingkungan ternyata cukup tinggi. Alergi rentan timbul saat seseorang kerap terkontaminasi debu yang mengendap di karpet rumah, sisa serpihan bulu anjing atau kucing, maupun sisa makanan dan jamur. "Makanya, jangan semua ruangan di rumah memakai karpet," Zaki menyarankan. Jika pencegahan sudah terlambat, untuk pengobatan, si anak bisa diberikan imunoterapi, yaitu serangkaian suntikan alergi yang mengandung alergen tertentu.

HERU TRIYONO

 

Pencegahan

- Penuhi ASI eksklusif.
- Hindari asap rokok saat hamil dan menyusui.
- Hindari pemakaian karpet di rumah.
- Hindari serpihan bulu binatang peliharaan.
- Eliminasi makanan alergen dan ganti dengan makanan yang senilai.
- Bila sudah lewat enam bulan atau setahun, bisa ganti ASI dengan susu formula yang sudah diproses hipoalergenik (untuk pencegahan) atau nonalergenik (untuk yang sudah mengidap alergi susu sapi). l

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

13 jam lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

6 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

17 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?