TEMPO.CO, Jakarta - Sistem reproduksi pada wanita dengan usia lanjut tidak dapat berfungsi maksimal seperti saat usia muda. Hal ini terjadi karena berkurangnya produksi hormon kewanitaan sehingga menghentikan produksi sel telur oleh ovarium. Kondisi ini dikenal dengan istilah menopause. Lalu, apakah seseorang yang menopause bisa tetap hamil?
Pada beberapa kasus, menopause bisa terjadi lebih dini dikarenakan kelainan genetik, gangguan autoimun, operasi pengangkatan rahim, atau efek samping pengobatan tertentu. Menopause dapat ditandai ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan.
Tahun-tahun sebelum menopause disebut dengan perimenopause. Dikutip dari Healthline, perimenopause adalah tahap transisi di mana hormon berubah. Ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen dan progesteron, sementara Luteinizing hormone (LH) hormon yang mengatur menstruasi dan hormon perangsang folikel (FSH) ovarium meningkat karena indung telur tidak responsif.
Selama perimenopause, hormon fluktuasi menyebabkan gejala seperti hot flashes dan menstruasi tak teratur, yang bisa berbeda dari bulan ke bulan. Seseorang masih bisa hamil di fase ini meskipun tingkat kesuburan menurun. Jika tidak ingin hamil, disarankan menggunakan kontrasepsi karena perimenopause bisa berlangsung lama.
Dikutip dari Medical News Today, transisi ini biasanya dimulai ketika seseorang berusia 40-an dan berlangsung antara 7-14 tahun. Bagi kebanyakan orang, kadar estrogen mulai turun secara bertahap saat mereka berusia 40-an. Mereka akan terus berovulasi dan menstruasi, namun menstruasinya menjadi tidak teratur atau lebih jarang.
Menstruasi dapat berhenti selama beberapa bulan tetapi akan muncul kembali. Seiring berjalannya perimenopause, penurunan hormon seks dan jumlah serta kualitas sel telur akan mengurangi kemungkinan seseorang untuk hamil. Menurut American Society for Reproductive Medicine, kesuburan biasanya berakhir 5–10 tahun sebelum menopause.
Saat lahir, seorang wanita memiliki sekitar 1 juta folikel di ovarium yang dapat menjadi sel telur. Pada masa pubertas, jumlah ini hampir mencapai 300.000. Selama masa subur, mereka akan melepaskan sekitar 300 sel telur. Sementara folikel lainnya akan hilang karena degenerasi.
Pada usia 25 tahun, statistik menunjukkan bahwa 4,5 persen wanita tidak dapat hamil secara alami. Pada usia 38 tahun, angkanya menjadi 20 persen, meningkat menjadi 50 persen pada usia 41 tahun, hampir 90 persen pada usia 45 tahun, dan mencapat 100 persen pada usia 50 tahun.
Bagi kebanyakan wanita, menopause yang ditandai dengan setahun tidak menstruasi dapat terjadi antara usia 40-55 tahun. Saat menopause, kadar LH dan FSH akan tetap tinggi dan kadar estrogen dan progesteron akan tetap rendah. Akibatnya mereka tidak lagi berovulasi dan tidak dapat hamil.
Pilihan Editor: 4 Alasan Kamu Perlu Mencatat Siklus Menstruasi Setiap Bulan