Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Cara Mencegah Penyakit Disentri

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi diare. lifeworkswellnesscenter.com
Ilustrasi diare. lifeworkswellnesscenter.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Disentri merupakan infeksi pada usus penyebab diare yang terkadang disertai darah atau lendir. Kebanyakan kasus disentri terjadi di lingkungan dengan sanitasi yang buruk. Lalu, bagaimana cara mencegah disentri? 

Dikutip dari Flebo, disentri bersifat menular, artinya infeksi bakteri dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. Hampir 140 juta orang di seluruh dunia menderita disentri setiap tahunnya, dan hampir 6 juta di antaranya meninggal karena komplikasi yang parah.

Penyakit ini terutama ditularkan melalui air dan lebih sering terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun di negara-negara berkembang dengan sanitasi dan fasilitas medis yang buruk. 

Gejala disentri yang paling mudah dikenali ialah diare yang disertai dengan bercak darah dan lendir. Hal tersebut terjadi karena usus dan organ pencernaan lainnya mulai terinfeksi bakteri.

Diare biasanya juga diikuti dengan rasa nyeri atau kram perut. Gejala-gejala tersebut umumnya berlangsung antara satu sampai tiga hari dan akan membaik dalam jangka waktu satu minggu. 

Cara Mencegah Disentri 

Cara terbaik untuk mencegah disentri adalah menjaga kebersihan (hygienetas), salah satunya dengan mencuci tangan. Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air mengalir setelah pergi ke kamar mandi dan sebelum memegang atau makan makanan. 

Dilansir dari Cleveland Clinic, cara lain untuk mencegah disentri antara lain:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain, termasuk sikat gigi, gelas minum, dan handuk.

- Jangan gunakan air kecuali Anda yakin air tersebut telah disterilkan atau steril (bebas kuman). Ini termasuk air untuk minum, memasak, dan menyikat gigi. Gunakan air kemasan atau tablet klorin untuk mensterilkan air. Anda juga dapat membersihkannya dengan merebusnya setidaknya selama satu menit.

- Jauhi penderita disentri.

- Cuci semua buah dan sayur dengan air bersih mengalir. Kupas sebelum memakannya.

- Masak semua makanan hingga matang.

Apabila Anda bepergian ke daerah yang sering terjadi disentri, sebaiknya hindari es batu, minuman air mancur, air atau minuman ringan yang tidak dalam wadah tertutup, serta produk susu dan jus yang tidak dipasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses yang membunuh bakteri.

Pilihan Editor: Mengenali Penyebab dan Gejala Disentri

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

21 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

26 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

34 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

37 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

Radang telinga yang paling sering dialami anak adalah otitis media akut, di mana infeksi rongga hidung menyerang secara cepat.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

38 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

39 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

39 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Jake Gyllenhaal Banyak Lakukan Adegan Berkelahi di Road House Hingga Terinfeksi Bakteri

46 hari lalu

Jake Gyllenhaal di Festival SXSW 2024. Instagram.com/@roadhousemovie
Jake Gyllenhaal Banyak Lakukan Adegan Berkelahi di Road House Hingga Terinfeksi Bakteri

Jake Gyllenhaal menceritakan pengalamannya syuting film Road House