TEMPO.CO, Jakarta - Kasus konfirmasi cacar monyet atau monkeypox di Indonesia bertambah. Menurut data harian Kementerian Kesehatan RI, per 22 Oktober 2023, sudah terkonfirmasi tujuh kasus cacar monyet di DKI Jakarta.
Satu kasus dari Jatinegara, Mampang satu kasus, Kebayoran Lama satu kasus, Setiabudi dua kasus, Grogol Petamburan satu kasus, dan di Kembangan satu kasus lainnya.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan terdapat pertambahan jumlah kasus monkeypox hingga mencapai angka 13 orang.
"Tetapi kontak seksual memiliki resiko penularan 90-100 persen karena langsung masuk ke mukosa darah,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023.
Apa Itu Penyakit Cacar Monyet?
Cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus cacar. Ini tidak mudah menyebar, kecuali terjadi kontak dekat dengan penderita dalam waktu lama.
Cacar monyet tahap ringan biasanya dapat sembuh dalam dua sampai empat minggu. Kondisinya diawali ruam nyeri dan diakhiri postula yang mengeras dan rontok.
Seluruh proses umumnya memakan waktu dua hingga empat minggu. Penderita bisa mendapatkan luka postula di mulut, wajah, tangan, kaki, penis, vagina atau anus.
Apa Gejala Cacar Monyet?
Dikutip dari Health Direct, gejala cacar monyet biasanya muncul beberapa hari atau minggu setelah terpapar. Tanda-tandanya meliputi:
- Demam
- Ruam
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Panas dingin
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kelelahan.
Namun, beberapa penderita cacar monyet ada yang hanya mengalami gejala berikut ini:
- Hanya timbul ruam (tidak ada gejala lain)
- Mengalami gejala mirip flu, lalu timbul ruam. Tetapi beberapa orang tidak mengalami ruam sama sekali
- Ruam meluas, namun hanya ada sedikit benjolan atau lepuh.
Bagaimana Penularan Cacar Monyet?
Dikutip dari Cleveland Clinic, cacar monyet menyebar saat melakukan kontak dengan manusia atau hewan yang terinfeksi virus. Berikut penjelasan mengenai penularan cacar monyet.
1. Penularan dari orang ke orang
Terjadi ketika melakukan kontak dengan luka, koreng, tetesan pernapasan, atau cairan mulut orang yang terinfeksi. Penyebaran sering terjadi saat berpelukan, berciuman, atau berhubungan seks. Sejauh ini para ahli masih kurang yakin apakah virus cacar monyet juga ditularkan melalui air mani atau cairan vagina.
2. Penularan dari hewan ke orang
Terjadi melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Juga melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi cacar (luka) dari hewan yang terinfeksi.
3. Kontak dengan benda yang terinfeksi
Terjadi ketika melakukan kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus cacar monyet. Seperti pakaian, tempat tidur, dan linen yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi.
DELFI ANA HARAHAP I LAYLA AISHAH
Pilihan Editor: Kata Ahli Epidemiologi UI Soal Potensi Penyebaran Cacar Monyet Bisa Jadi Pandemi