Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suka Makan Enak, Anak Muda Sekarang Lebih Rentan Kanker

Reporter

image-gnews
ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Generasi muda sekarang senang hal-hal yang serbapraktis, termasuk urusan makan. Anak muda pun harus mengubah gaya hidup pemicu kanker dan rutin melakukan pengecekan mandiri untuk deteksi dini, begitu kata Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam yang juga pengurus Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Noorwati Sutandyo.

"Setiap tahun ada 400 ribu pasien kanker baru di Indonesia dengan angka kematian setengahnya. Jadi, jumlah penderita kanker keseluruhan saat ini pasti sangat tinggi," kata Noorwati, Kamis, 26 Oktober 2023.

Pertambahan angka pasien kanker yang demikian tinggi disebabkan gaya hidup kurang sehat, terutama oleh anak muda sekarang. Salah satunya pola makan yang tidak seimbang.

"Makanan sekarang terlalu banyak lemak dan penyedap tapi minim nutrisi, dan yang seperti itu yang dicari hari ini, apalagi sama generasi muda karena lebih enak katanya," ujarnya.

Waspadai obesitas
Noorwati menyarankan kebiasaan makan di luar atau jajan cukup seminggu sekali dan mengubah menu makan sehari-hari menjadi tinggi nutrisi dan bukan makanan olahan sarat pengawet. Ia mengingatkan berbagai olahan daging merah yang diawetkan seperti sosis, daging kaleng, dan produk turunan lain merupakan karsinogenik atau pemicu kanker.

Selain itu, ia menyebut pentingnya meluangkan waktu untuk berolahraga mengingat aktivitas pekerjaan saat ini lebih banyak duduk diam di dalam ruangan. Kondisi yang demikian membuat mayoritas anak muda mengalami obesitas karena pola makan sarat lemak tidak diimbangi dengan aktivitas fisik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Orang yang mengalami obesitas itu memiliki peluang terkena kanker lebih besar karena daya tahan tubuhnya menurun," jelas Noorwati.

Ia juga mengajak untuk tidak takut melakukan pengecekan rutin, baik secara mandiri atau ke fasilitas kesehatan, agar dapat melakukan tindakan penanganan sedini mungkin.

"Seperti pada kasus kanker payudara, perempuan bisa melakukan periksa payudara sendiri atau sadari untuk merasakan apakah ada benjolan atau tidak di payudara. Jika merasa ada benjolan dapat segera berkonsultasi ke dokter," ujarnya.

Pilihan Editor: Pasien Kanker Stadium 4 Punya Harapan Hidup 15 Persen, Pentingnya Deteksi Dini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

7 jam lalu

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

11 jam lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

2 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

2 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

5 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

7 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

8 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

8 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?