TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pernah sering merasa cemas saat akan naik lift kapsul atau pesawat? Jika ya, Anda mungkin mengalami apa yang disebut fobia naik lift atau fobia pesawat.
Fobia ini merupakan salah satu jenis gangguan kecemasan yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang. Berikut ini ialah penjelasan mengenai fobia naik lift dan fobia pesawat, serta bagaimana mengatasi ketakutan yang terkadang tidak rasional ini.
Fobia Naik Lift (Claustrophobia)
Fobia naik lift bisa digolongkan ke dalam claustrophobia, yaitu ketakutan yang luar biasa terhadap ruang tertutup dan sempit. Orang yang mengalami claustrophobia mungkin merasa cemas, berkeringat, atau bahkan pingsan ketika berada di dalam lift, gua, atau ruangan yang terlalu kecil.
Menurut Verywell Mind, fobia ini bisa berasal dari pengalaman traumatis di masa lalu atau karena faktor keturunan. Bagi sebagian orang, claustrophobia dapat menjadi hambatan serius dalam kehidupan sehari-hari, terutama jika pekerjaan atau aktivitas mereka melibatkan penggunaan lift secara rutin.
Fobia Pesawat (Akrofobia)
Sementara itu, fobia pesawat atau akrofobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap ketinggian atau terbang. Orang yang menderita akrofobia mungkin merasa cemas ketika berada di dalam pesawat atau bahkan melihat pemandangan dari ketinggian.
Gejala yang umum muncul termasuk detak jantung yang cepat, keringat berlebih, dan bahkan serangan panik.
Dikutip dari Cleveland Clinic, akrofobia bisa muncul akibat trauma masa kecil atau pengalaman traumatis yang terkait dengan ketinggian.
Mengatasi Fobia Naik Lift dan Fobia Pesawat
Bagi banyak orang, mengatasi fobia naik lift dan fobia pesawat dapat menjadi tantangan yang serius. Namun, ada beberapa metode yang dapat membantu mengurangi ketakutan ini:
- Terapi Kognitif-Perilaku (CBT): Terapi ini dapat membantu individu mengidentifikasi dan mengatasi pikiran negatif serta perilaku yang terkait dengan fobia mereka. Melalui CBT, seseorang dapat belajar teknik relaksasi dan pemahaman yang lebih baik tentang ketakutan mereka.
- Terapi Eksposur: Terapi ini melibatkan pemaparan individu pada situasi atau objek yang mereka takuti secara bertahap. Misalnya, seseorang dengan fobia pesawat mungkin akan diajak untuk mengunjungi bandara atau naik pesawat dalam pengaturan yang aman dan terkendali.
- Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti antidepresan atau obat penenang dapat membantu mengurangi gejala fobia. Namun, penggunaan obat harus selalu diawasi oleh profesional kesehatan.
Fobia naik lift dan fobia pesawat adalah gangguan kecemasan yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami ketakutan seperti ini, penting untuk mencari bantuan profesional.
Terapis atau psikiater dapat membantu dalam menentukan metode terbaik untuk mengatasi fobia ini, sehingga Anda dapat mengatasi fobia terhadap pesawat dan lift, serta kembali menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan percaya diri.
Pilihan editor: Memahami Hodofobia, Kondisi Takut Bepergian