Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dapat Menjadi Penyakit Serius, Kenali Ciri-ciri Hipokondria

image-gnews
Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hipokondria adalah gangguan mental yang sering kali dianggap sepele, tetapi bagi individu yang menderita gangguan ini, hal tersebut bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Hipokondria ditandai oleh ketakutan yang berlebihan terhadap penyakit atau kesehatan diri sendiri, bahkan ketika tidak ada gejala fisik yang nyata.

1. Perhatian Berlebihan pada Gejala Kesehatan

Salah satu ciri utama hipokondria adalah perhatian yang berlebihan pada gejala kesehatan. Penderita hipokondria cenderung selalu memerhatikan perasaan fisiknya dan sering kali menginterpretasikan gejala umum sebagai tanda penyakit serius. Misalnya, sakit kepala biasa dapat dianggap sebagai tanda tumor otak atau serangan jantung.

2. Pencarian Informasi Kesehatan yang Berlebihan

Individu yang menderita hipokondria sering kali mendalami informasi kesehatan secara berlebihan. Mereka bisa trampil mencari informasi di internet, membaca buku kesehatan, atau bahkan berkonsultasi dengan berbagai dokter untuk mendapatkan diagnosis yang berbeda-beda.

3. Khawatir akan Penyakit Serius

Penderita hipokondria sering kali merasa sangat khawatir akan penyakit serius, bahkan jika dokter telah meyakinkan mereka bahwa mereka sehat. Mereka bisa mengalami kecemasan yang luar biasa terkait dengan penyakit tertentu dan merasa tidak tenang sampai gejalanya hilang sepenuhnya.

4. Sering Konsultasi Dokter Tanpa Hasil yang Jelas

Hipokondriak seringkali mengunjungi dokter secara berulang kali tanpa hasil yang jelas. Mereka mungkin mendapatkan berbagai diagnosis dari berbagai dokter yang tidak sesuai dengan gejala yang mereka alami.

5. Sering Memeriksa Tubuh

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penderita hipokondria sering kali melakukan pemeriksaan fisik yang berulang, seperti memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, atau memeriksa benjolan pada tubuh. Mereka selalu mencari tanda-tanda penyakit yang sebenarnya tidak ada.

6. Kesulitan Mengendalikan Kecemasan

Individu dengan hipokondria sering kesulitan mengendalikan kecemasan mereka terkait kesehatan. Kecemasan ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan sosial, dan pekerjaan.

7. Ketakutan Berlebihan akan Kematian

Kecemasan terkait penyakit seringkali diikuti oleh ketakutan berlebihan akan kematian. Penderita hipokondria merasa bahwa setiap gejala yang mereka alami adalah tanda-tanda kematian mendekat.

8. Perasaan Terisolasi dan Cemas

Individu dengan hipokondria sering merasa terisolasi karena orang di sekitar mereka mungkin kesal dengan kekhawatiran terus-menerus terkait kesehatan. Mereka juga sering merasa cemas dan tegang.

Penting untuk diingat bahwa hipokondria adalah gangguan mental yang dapat diobati. Terapi kognitif perilaku dan dukungan sosial dapat membantu individu mengatasi kecemasan yang berlebihan terkait kesehatan. 

Semakin dini hipokondria diidentifikasi dan diobati, semakin baik prognosisnya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami ciri-ciri hipokondria, segera konsultasikan dengan seorang profesional kesehatan mental untuk bantuan yang sesuai. 

NEWS MEDICAL | DOSEN PSIKOLOGI | A NEW TREATMENT CENTRE
Pilihan editor: Perfeksionis Menimbulkan Dampak Negatif, Kenapa?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

11 hari lalu

Ilustrasi foto liburan. Freepik.com
Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

41 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

43 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?


Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

46 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) berjabat tangan dengan Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik (kanan) saat menghadiri Festival Harmoni Budaya Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Festival budaya yang digelar di area Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu bertujuan untuk membangun ekosistem budaya melalui pemajuan kebudayaan dalam rangka menyongsong IKN. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

Caleg diminta tidak usah malu datang ke rumah sakit.


Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

49 hari lalu

12_iptek_ilustrasiSkizofrenia
Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

Skizofrenia memiliki korelasi pada tindakan-tindakan tragis, seperti pembunuhan. Polisi sebut ibu pembunuh anak di Bekasi Utara pun terindikasi itu.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

50 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan


5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Menunjukkan Anda Sedang Depresi

28 Februari 2024

Ilustrasi perempuan stres/depresi. Shutterstock.com
5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Menunjukkan Anda Sedang Depresi

Untuk membantu para pekerja memahami perbedaan hari yang buruk dan gejala depresi, para terapis pun memberi pendapatnya.