Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragam Kebaya di Indonesia, Termasuk Kebaya Janggan Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek

image-gnews
Dian Sastrowardoyo dan Ario Bayu dalam serial Gadis Kretek. Dok. Netflix
Dian Sastrowardoyo dan Ario Bayu dalam serial Gadis Kretek. Dok. Netflix
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSelain alur menarik dan chemistry para pemeran serial Gadis Kretek di Netflix, pakaian kebaya yang dikenakan si tokoh utama, Dian Sastrowardoyo sebagai Dasiyah atau Jeng Yah juga mencuri perhatian.

Jeng Yah selalu mengenakan kebaya selama melakukan aktivitas apa pun setiap hari, khususnya kebaya janggan. Kebaya merupakan pakaian tradisional Indonesia yang mempunyai berbagai nilai filosofis dan pesan terhadap perjuangan wanita Indonesia. Bahkan, kebaya ditetapkan sebagai busana nasional oleh Presiden Sukarno, seperti tertulis dalam unikom.ac.id

Tidak hanya satu atau dua, kebaya Indonesia memiliki beragam jenis. Berikut adalah beberapa jenis dari kebaya yang ada di Indonesia, yaitu:

Kebaya Kutubaru 

Kebaya kutubaru merupakan kebaya asli Indonesia yang tidak menyebar ke wilayah lain di Asia. Kebaya ini muncul pada rentang waktu akhir 1920 sampai awal 1930. Kebaya ini kemungkinkan lahir karena dipakai oleh rakyat biasa kala itu. Kemudian, kebaya ini dikenakan oleh perempuan keraton di acara non-formal. Ciri khas mengenakan kebaya ini adalah stagen atau kain yang dililitkan ke perut.

Kebaya Encim 

Merujuk kebayaindonesia.org, kebaya encim banyak dikenakan para perempuan tionghoa pada 1930 sampai 1965. Kemudian, mereka mulai menghindari mengenakan kebaya encim karena situasi sosial dan politik pada masa 1960-an. Berdasarkan unsada.ac.id, kebaya ini dibuat berpotong panjang sepinggul dengan hiasan yang dibordir dari bagian depan bukaan sampai kerah bagian belakang. Kerah kebaya ini berbentuk V yang memberikan kesan kurus pada tubuh bagian atas. 

Kebaya Sunda

Kebaya Sunda atau kebaya parahyangan memiliki panjang sampai panggul dengan kerung leher berbentuk segi empat, segi lima, atau variasi lain. Sebagai penyambung belahan, kebaya ini menggunakan peniti yang berasal dari logam mulia dengan sambungan rantai kecil. Warna kebaya berlainan dengan warna kain yang akan dikenakan. 

Kebaya Jawa Timur (Madura)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ciri khas kebaya ini adalah penggunaan kain kutang polos dengan warna mencolok yang kontras dengan warna bahan kebaya. Bagian depan kebaya berbentuk runcing khas rancongan madura. Lalu, ujung kebaya diikat tepat di atas pusar. Kebaya ini umumnya dikenakan dengan sarung batik motif tumpal, kain panjang motif tabiruan, dan storan atau lasem.

Kebaya Betawi

Kebaya Betawi merupakan kebaya panjang sampai sekitar lutut atau pertengahan paha. Kebaya ini memiliki model leher memakai gir, bentuk badan pas, dan lengan panjang yang dipadukan dengan suai serta manset. Warna kebaya biasanya mencolok, seperti merah, hijau, dan kuning yang dipadukan dengan kerudung berwarna kontras dari kebaya. 

Kebaya Bali

Berdasarkan unnes.ac.id, kebaya Bali dikenakan dengan kain katun atau kain tenunan tangan, dan sarung ikat celup. Selain itu, kebaya ini juga dapat dipadukan dengan kain corak benang emas atau sutra berwarna, kain songket, kain perada, kain endek, kain batik dan kain gringsing.

Kebaya Janggan 

Kebaya jenis kebaya janggan ini muncul sekitar akhir Perang Diponegoro (1830-an) yang mengadopsi seragam militer Eropa kala itu terlihat pada kerah yang tinggi dan tidak menutup. Biasanya, kebaya ini dikenakan para perempuan keraton ketika berpergian. Saat ini, kebaya yang dikenakan Dian Sastrowardoyo dalam Gadis Kretek menjadi pakaian para abdi dalem Keraton Yogyakarta.  Adapun, bentuk  kebaya ini  tertutup  penuh  dari  sisi  atas  sampai sisi bawah, seperti tertulis internationaljournallabs

Pilihan Editor: Kebaya Janggan Sering Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek, Ini Artinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

13 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?


Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

15 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.


Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

21 hari lalu

Ario Bayu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.


Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

21 hari lalu

Ario Bayu berperan sebagai Soeraja di serial Gadis Kretek. Foto: Dok. Netflix
Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

24 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

38 hari lalu

Reza Rahadian dan BCL dalam film My Stupid Boss.  foto: dok. Falcon Pictures
Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.


Dian Sastro dan Nicholas Saputra Berpasangan dalam 5 Film, Bukan Cuma Ada Apa dengan Cinta

39 hari lalu

Pemeran film romantis yang populer di tahun 2002, Ada Apa Dengan Cinta, Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra menghadiri konfrensi pers film Ada Apa Dengan Cinta 2 di The Hall Senayan City, Jakarta, 15 Februari 2016. TEMPO/Nurdiansah
Dian Sastro dan Nicholas Saputra Berpasangan dalam 5 Film, Bukan Cuma Ada Apa dengan Cinta

Dian Sastro dan Nicholas Saputra kerap dipasangkan dalam sebuah produksi film. Setelah Ada Apa dengan Cinta, berikut film lainnya mereka berdua.


Film dan Serial Populer Dian Sastro, AADC hingga Gadis Kretek dan Ratu Adil

39 hari lalu

Dian Sastrowardoyo dan Ario Bayu dalam serial Gadis Kretek. Dok. Netflix
Film dan Serial Populer Dian Sastro, AADC hingga Gadis Kretek dan Ratu Adil

Dian Sastro sudah banyak membintangi film populer sejak era 2000-an sampai sekarang. Lantas, apa saja film populer tersebut?


42 Tahun Dian Sastro, Perjalanan Film Tokoh Cinta dalam AADC: Bintang Jatuh hingga Ratu Adil

40 hari lalu

Gaya makeup Dian Sastro saat menghadiri press screening Ratu Adil/Foto: Instagram/Dian Sastro
42 Tahun Dian Sastro, Perjalanan Film Tokoh Cinta dalam AADC: Bintang Jatuh hingga Ratu Adil

Sudah hampir 2 dekade Dian Sastro berkiprah dalam dunia perfilman Indonesia. Bermula membintangi film Bintang Jatuh karya Rudi Sudjarwo.


269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

44 hari lalu

Prajurit Keraton Yogyakarta mengawal arak-arakan gunungan Grebeg Syawal di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 18 Juli 2015. Sebanyak enam buah gunungan diarak dalam acara ini. TEMPO/Pius Erlangga
269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.