Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tugas orang tua adalah membesarkan, merawat, dan mengasuh anak. Masing-masing punya cara sendiri untuk melakukannya yang berbeda dari yang lain. Namun, ada perilaku yang dianggap sebagian orang, terutama yang tidak punya anak, cukup menjengkelkan.

Dalam sebuah survei yang dilakukan Preply terhadap 977 orang, sebanyak 69 persen mengaku bicara seperti bayi sungguh terdengar menjengkelkan. Kemudian, 68 persen mengaku yak mau berbicara dengan gaya anak kecil ketika kelak punya momongan. Yang dimaksud adalah saat orang tua bicara dengan bahasa bayi kepada anak-anaknya, seperti "meong" untuk kucing atau "guguk" untuk anjing.

Hasil lain yang tak disukai responden adalah berbicara dengan nada tinggi pada anak (57 persen), ekspresi wajah yang berlebihan (53 persen), dan berbicara dengan nada menyanyi (51 persen). Sementara itu pada survei lain terhadap 977 orang, hal yang paling tak disukai adalah orang tua yang sering mengulang-ulang percakapan yang sama pada anak (70 persen).

Perilaku yang menyebalkan
Ada pula kalimat yang tak disukai mereka yang tak punya anak dari para orang tua, seperti, "Kamu bukan orang tua, tak akan paham," sebanyak 68 persen atau "Kamu pikir kamu lelah, tunggu sampai punya anak," sebanyak 51 persen. Berikut sebagian pendapat pembaca HuffPost mengenai perilaku orang tua yang dianggap menyebalkan.

"Membiarkan anak main video game dengan suara keras di tempat umum. Coba suruh bisukan atau beri headphone," tulis Alicia Griffiths, New York City.

"Membiarkan anak berlari-lari di toko atau tempat umum," komentar Mara Viviano.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Menganggap orang yang tak punya anak tak suka anak kecil," kata Sara Panek.

"Menjadikan anak sebagai alasan untuk menolak kerja lembur," Laura Lovejoy, Pennsylvania.

"Tak berusaha membuat anak diam di restoran, bioskop, atau gereja," Sandra Quintana-Silva.

"Membiarkan anak menendang-nendang sandaran kursi di depannya di pesawat atau berusaha tempat duduk dengan orang lain agar bisa berkumpul sekeluarga," Suzanna Miles, Inggris.

Pilihan Editor: Psikolog Sebut Penyebab Perilaku Buruk karena Kurang Stimulasi Moral

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

10 jam lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

Dirjen HAM Dhahana Putra mengakui kasus kejahatan seperti pembunuhan dan kekerasan seksual yang melibatkan anak meningkat


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

1 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

1 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

2 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

2 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Survei: Dukungan untuk Presiden Yoon Suk Yeol di Level Terendah

2 hari lalu

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee saat tiba di Bali Minggu, 13 November 2022, untuk menghadiri KTT G20. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta/nym.
Survei: Dukungan untuk Presiden Yoon Suk Yeol di Level Terendah

Dukungan publik terhadap Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dititik terendah sejak dia menjabat sebagai orang nomor satu di Korea


Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

2 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.


Donald Trump Tak Mau Ada Debat Capres Kedua

2 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Donald Trump Tak Mau Ada Debat Capres Kedua

Dalam debat capres antara Trump dan Harris pada awal pekan ini, beberapa survei memperlihatkan Harris unggul dibanding Donald Trump.


Survei Indikator: Dedi Mulyadi Calon Gubernur Terpopuler di Pilkada Jawa Barat

2 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) dan Erwan Setiawan (kanan) menyapa warga dan pendukung saat menuju Kantor KPU Jawa Barat untuk melakukan pendaftaran di Bandung, Selasa 27 Agustus 2024. Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub Jawa Barat 2024 dengan dukungan Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, dan PSI serta sembilan partai lain non parlemen.  ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Survei Indikator: Dedi Mulyadi Calon Gubernur Terpopuler di Pilkada Jawa Barat

Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan Dedi Mulyadi meraih popularitas 93,8 persen dalam peta elektoral Pilkada Jawa Barat.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

3 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.