TEMPO.CO, Jakarta - Energy vampire telah menjadi budaya pop untuk menggambarkan seseorang yang bikin lelah hati dan pikiran tapi bukan berdasar diagnosa medis. Tantangan bekerja dengan orang bertipe demikian justru kita tak bisa sepenuhnya mengabaikannya, terutama jika berada di tim yang sama.
Tapi, ada strategi untuk menaklukkan mereka dan menghemat energi dan waktu kita. Berikut pendapat pakar tentang rekan kerja energy vampire yang menjengkelkan dan tips menjaga jarak dengannya di tempat kerja, dilansir dari HuffPost.
Bikin kesal
Dari cara bicaranya sampai topik yang dibahas, energy vampire tak hanya membuat lelah korban mereka dengan satu cara. Mereka menggunakan taktik berbeda untuk membuat capek orang secara fisik dan mental. Psikolog asal Nevada, Amerika Serikat, Tanisha Ranger, menyarankan kita untuk fokus pada perasaan kita setelah berinteraksi dengan mereka.
Tak mau mendengar solusi terkait keluhan mereka
Ranger mengatakan mereka adalah tipe orang yang suka mengeluh tapi menolak bantuan. Meski suka membahas masalah mereka, apapun yang ditawarkan untuk membantu atau mengatasinya selalu dimentahkan.
Percakapan satu arah
"Energy vampire adalah orang yang kesepian. Saya rasa mereka tak punya koneksi saling berbalas dalam hidup mereka," ujar Ranger. Itulah sebabnya kita sering mendengar mereka sering membicarakan kehidupan dan masalah pribadi tanpa peduli perasaan orang lain.
Tak usah pura-pura peduli
Salah satu cara membatasi keterlibatan dengan energy vampire adalah jangan bertanya hal-hal yang sebenarnya tak ingin kita jawab, saran Ranger.
Batasi waktu interaksi
Jika terpaksa terlibat dengan mereka karena pekerjaan, tetapkan batasan waktu untuk bercakap-cakap tentang hal-hal yang tak terkait pekerjaan.
Pilihan Editor: Energy Vampire Sebutan untuk Sikap Egois yang Merugikan Orang Lain