TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas telah menjadi masalah di banyak negara, termasuk Indonesia. Institut Kesehatan Nasional Amerika Serika menyebut dua dari lima orang di negeri itu mengalami obesitas. Meski pola makan sehat berdampak besar pada berat badan, olahraga seperti latihan aerobik juga sangat berpengaruh.
Latihan aerobik dikenal juga sebagai kardio melibatkan aktivitas kelompok besar otot, meningkatkan detak jantung dan pernapasan, jelas Austin Gontang, psikoterapis di Pacific Pearl of La Jolla dan direktur San Diego Marathon Clinic. Aerobik juga merupakan latihan fisik yang menggunakan banyak oksigen untuk kebutuhan energi.
Aspek lain dari aerobik adalah bisa dilakukan banyak orang dengan aktivitas beragam, mulai lari, berenang, bersepeda, jalan cepat, dansa, menggunakan mesin eliptik, main basket, dan olahraga lain.
"Banyak jenis aerobik yang tak perlu banyak peralatan dan bisa dilakukan dengan level bervariasi," jelas Gontang kepada USA Today.
Semua jenis bermanfaat
Latihan aerobik yang menuntut lebih banyak gerakan memang lebih baik hasilnya. Namun apapun jenisnya, semua baik buat kesehatan. Manfaatnya antara lain mengontrol gula darar, pertumbuhan otot dan tulang, mengurangi risiko diabetes, meningkatkan kesehatan imun, dan memperbaiki kesehatan kardiovaskular karena rutin latihan aerobik baik buat jantung dan paru-paru.
Gontang menjelaskan latihan aerobik juga bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, memperbesar kapasitas paru-paru dan aliran darah ke otak yang bisa memperbaiki kualitas tidur. Pendapat serupa juga dilontarkan David Herzberg, terapis fisik dan pemilik Launch Physical Therapy and Sports Performance Center di Phoenix, Arizona, yang menyebut latihan aerobik membantu menurunkan atau menjaga berat badan, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan mobilitas.
"Latihan aerobik rutin akan meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang usia," ujarnya.
Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut latihan aerobik bisa mengurangi risiko osteoporosis dan nyeri arthritis serta membatasi gejala terkait depresi dan kecemasan. "Disarankan untuk berlatih aerobik intensitas sedang selama 150 menit atau 75 menit intensitas lebih berat dalam seminggu," imbau Gontang.
Pilihan Editor: Peneliti Sebut Naik Turun Tangga Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung