Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekomendasi Pohon Rindang yang Cocok Ditanam di Pekarangan Rumah

image-gnews
Pekerja konstruksi mengatur laju truk kontainer saat memindahkan rumah bergaya Victoria berusia 139 tahun atau yang dikenal sebagai Englander House menuju lokasi barunya di San Francisco, California, 21 Februari 2021. Pekerja konstruksi diperlukan untuk memotong dahan agar rumah seluas 465 meter persegi dapat melewati beberapa jalan kota yang dibatasi pepohonan. REUTERS/Brittany Hosea-Small
Pekerja konstruksi mengatur laju truk kontainer saat memindahkan rumah bergaya Victoria berusia 139 tahun atau yang dikenal sebagai Englander House menuju lokasi barunya di San Francisco, California, 21 Februari 2021. Pekerja konstruksi diperlukan untuk memotong dahan agar rumah seluas 465 meter persegi dapat melewati beberapa jalan kota yang dibatasi pepohonan. REUTERS/Brittany Hosea-Small
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman memiliki berbagai fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sesuai dengan kebutuhannya, selain dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, yakni sebagai konsumsi. Tanaman berupa pohon juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi perindang atau penyedia tempat berteduh.

Kendati demikian, tidak setiap pohon memiliki fungsi sebagai tanaman perindang yang memberikan tempat teduh bagi manusia. Seperti dilansir dari buku berjudul “Mengenal Tanaman Pelindung di Sekitar Kita” karya Rindang Dwiyani, tanaman pelindung merupakan tanaman yang ditanam dengan tujuan untuk melindungi orang atau benda yang berada di bawah dan di sekitarnya dari terik matahari dan curahan air hujan.

Meskipun demikian, seperti dilansir dari laman Dpupk-arsip.bantulkab.go.id, pohon perindang memiliki kriterianya tersendiri, antara lain, dapat menyerap CO2 dan timbal dalam porsi lebih, dapat menghasilkan oksigen, tinggi pohon lebih dari 3 meter tetapi tidak lebih dari 12 meter, mampu menutupi area yang luas, dan memiliki pertumbuhan yang agak cepat. Namun demikian, karena awalnya pohon perindang yang merupakan salah satu elemen estetika di jalanan, sehingga jika ditanam di area pekarangan rumah membutuhkan pohon yang lebih kecil dengan lebar 3x3 meter. 

Tidak semua tanaman atau pohon perindang dapat ditanam di depan pekarangan rumah, karena luas pekarangan rumah yang terbatas. Seperti dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan rekomendasi pohon atau tanaman perindang yang dapat ditanam di area pekarangan rumah.

1. Pohon Mangga

Menjadi salah satu pohon yang paling banyak ditanam oleh masyarakat Indonesia di pekarangan rumahnya. Seperti dilansir dari laman Lindungihutan.com, selain buahnya yang manis dan enak untuk dikonsumsi, pohon mangga yang memiliki tinggi 8 hingga 10 meter dengan daun yang rimbun, memiliki kecocokan untuk ditanam di area pekarangan rumah.

2. Pohon Cemara

Meskipun tidak menghasilkan buah seperti halnya dengan pohon mangga, tetapi pohon cemara masuk dalam kategori tanaman perindang karena daunnya yang rimbun dan memiliki kemampuan yang baik dalam mengalirkan suhu. Kendati demikian, masih dilansir dari laman Lindungihutan.com, hanya pohon cemara jenis Cemara Pua-Pua yang cocok dijadikan sebagai tanaman perindang karena memiliki perawatan yang mudah dan daunnya tidak mudah rontok.

3. Pohon Tabebuya

Dikenal dengan daunnya yang bila bermekaran akan menyerupai pohon sakura dari Jepang, padahal pohon tabebuya merupakan flora yang berasal dari Hutan Amazon Brasil. Dengan warnanya bunga dan daunnya yang cantik jika bermekaran dan sifat kelebatan daunnya yang rimbun, serta sifatnya yang dapat membersihkan udara dari polutan berbahaya, membuat pohon tabebuya menjadi pohon yang cocok untuk ditanam di pekarangan rumah.

4. Ketapang Kencana

Pohon yang berasal dari Madagaskar dan memiliki nama latin terminalia mantaly tersebut memiliki wujud ramping dengan tinggi pohon yang mencapai 10 hingga 20 meter. Seperti dilansir dari laman Dpupkp-arsip.bantulkab.go.id, yang membuat pohon ketapang kencana cocok untuk menjadi tanaman perindang karena sifat daunnya yang rimbun, bergerombol, dan membentuk seperti payung sehingga dapat melindungi tanaman yang berada di bawahnya.

5. Glodokan Tiang

Tanaman yang memiliki nama latin Polyalthia longifolia dan berasal dari India tersebut memiliki kenampakan seperti piramida simetris dengan cabang yang berbentuk seperti pendulum dan daun lanset dengan tepi bergelombang. Selain itu, masih dilansir dari laman Dpupkp-arsip.bantulkab.go.id, pohon glodokan tiang juga memiliki fungsi untuk mengurangi polusi udara, sehingga efektif ditanam di area pekarangan rumah.

Pilihan Editor: Presiden Jokowi Ajak Masyarakat NTT Kembali Menanam Pohon Cendana

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

2 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

8 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

30 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

45 hari lalu

Alat pemantau polusi udara Birulangit yang dipasang di Telkom University Bandung. Dok. Tel-U
Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

47 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

49 hari lalu

Pada Minggu 3 Maret 2024, Kementerian Perhubungan RI meresmikan pengoperasian BISKITA Trans Bekasi Patriot, yang diharapkan menjadi transportasi bus umum yang solutif di wilayah Bekasi. sumber: Suci Sekar/Tempo
Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

Kementerian Perhubungan secara bertahap sejak 2020 meluncurkan angkutan massal dengan sistem Buy the Service (BTS). Kurangi polusi udara dan kemacetan


Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

49 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

Udara Jakarta memburuk menjelang libur panjang akhir pekan. Merujuk data IQAir, kualitas udara Jakarta terburuk ke-10 dari kota besar di dunia.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Reforestasi IKN Nusantara, Pemerintah Siapkan 15 Hingga 25 Juta Bibit Pohon per Tahun

18 Februari 2024

Pekerja merawat bibit berbagai jenis pohon di persemaian transit pusat Persemaian Mentawir di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis 18 Agustus 2022. Pembangunan pusat persemaian bibit tanaman di lahan seluas 120 hektare tersebut dapat memproduksi hingga 15 juta bibit benih pohon dalam satu tahun yang difungsikan untuk program rehabilitasi hutan dan lahan di sekitar IKN Nusantara. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Reforestasi IKN Nusantara, Pemerintah Siapkan 15 Hingga 25 Juta Bibit Pohon per Tahun

Bambang Susantono mengatakan kawasan hutan yang digunakan untuk membangun IKN adalah hutan produksi.


Bangkok Polusi Udara Parah, Pegawai Diminta Kerja dari Rumah

15 Februari 2024

Grand Palace Bangkok, Thailand (Pixabay)
Bangkok Polusi Udara Parah, Pegawai Diminta Kerja dari Rumah

Polusi udara parah melanda Bangkok, ibu kota Thailand. Pegawai pun diminta kerja dari rumah.