TEMPO.CO, Jakarta - Pesinetron Muhammad Ammar Akbar atau yang lebih dikenal dengan nama Ammar Zoni kembali ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkoba. Penangkapan ini dilakukan oleh Satres Narkoba Jakarta Barat di wilayah Serpong, Tangerang Selatan pada Selasa malam, 12 Desember 2023.
Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar M Syahduddi mengungkapkan, Ammar Zoni ditangkap setelah terbukti menggunakan narkoba jenis ganja dan sabu. Ini merupakan penangkapan ketiga Ammar karena penyalahgunaan barang haram itu. “Terbukti pakai ganja dan sabu,” kata Syahduddi saat dihubungi Tempo pada Rabu, 13 Desember 2023.
Berdasarkan hasil tes urine Ammar Zoni, terdapat kandungan tetrahidrokanabinol (THC), amfetamin dan metamfetamin. "Urinenya (AZ) positif THC, amfetamin dan metamfetamin," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Indrawienny Panjiyoga saat ditemui di Jakarta pada Kamis, 14 Desember 2023.
Amfetamin dan metamfetamin adalah dua zat yang memiliki kemiripan, namun tidak identik. Perbedaan utama antara amfetamin dan metamfetamin mencakup status legalnya, potensi dampak positif dan negatifnya, serta cara orang paling sering menggunakan dan menyalahgunakannya.
Amfetamin
Mengutip Ashley Addiction Treatment, amfetamin adalah obat sintetis yang merangsang aktivitas sistem saraf pusat melalui neurotransmiter seperti dopamin dan norepinefrin. Amfetamin seperti Adderall, Ritalin, Dexedrine dan Vyvanse diresepkan untuk pasien dengan Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau narkolepsi.
Amfetamin sering kali dicari untuk tujuan non-medis, seperti menurunkan berat badan atau membuat terjaga lebih lama. Amfetamin memengaruhi sistem penghargaan otak melalui pelepasan dopamin. Penggunaan amfetamin non-medis secara terus-menerus menyebabkan perubahan pada jalur saraf atau koneksi di otak sehingga mengakibatkan kecanduan. Tanda-tanda gangguan penggunaan amfetamin antara lain:
- Mudah marah
- Pola tidur yang terganggu
- Penurunan berat badan
- Sakit kepala
- Mati rasa di lengan atau kaki
- Perilaku agresif
- Kelelahan
- Diare
- Sembelit
- Tics verbal atau otot
- Pusing
- Hilang ingatan
- Perilaku impulsif
Metamfetamin
Metamfetamin adalah stimulan sintetis ini terdiri dari amfetamin yang dicampur dengan berbagai bahan rumah tangga. Mulai dari cairan embersih saluran air, asam baterai, pengencer cat, atau cairan pemantik api semuanya dapat digunakan dalam produksi metamfetamin. Tubuh kesulitan memproses bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi metamfetamin sehingga dapat menimbulkan efek psikologis dan fisik yang parah.
Pada penggunaan awal, individu dapat mengalami dorongan yang kuat, termasuk ledakan energi dan kepercayaan diri. Ketika zat tersebut habis, individu dapat mengalami kelesuan, insomnia, mengidam, kebingungan, dan kecemasan. Metamfetamin sangat membuat penggunanya ketagihan.
Penggunaan metamfetamin jangka panjang dikaitkan dengan dampak kesehatan yang serius, termasuk kerusakan gigi, penuaan kulit dini, gagal hati, psikosis, masalah kognitif, dan serangan jantung. Tanda-tanda penyalahgunaan atau kecanduan metamfetamin antara lain:
- Paranoia
- Mudah marah
- Luka kulit
- Insomnia kronis
- Penurunan berat badan secara tiba-tiba
- Perilaku gugup atau cemas
- Perilaku berisiko tinggi
- Hiperaktif
- Kulit kendur
- Kerusakan gigi yang parah
HATTA MUARABAGJA | ANDIKA DWI | RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba