Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Fakta Kembang Api, Diciptakan Orang Tiongkok Hingga Berpotensi Sebabkan Kanker Paru-paru

image-gnews
Kembang Api ditampilkan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. Kembang api tersebut ditampilkan pada penutupan acara Gala Dinner KTT ASEAN 2023 . TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kembang Api ditampilkan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. Kembang api tersebut ditampilkan pada penutupan acara Gala Dinner KTT ASEAN 2023 . TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak lama lagi, seluruh dunia akan merayakan pergantian tahun. Momen ini kerap dimaknai sebagai harapan baru untuk tahun yang akan datang. Perayaan tahun baru identik dengan kembang api hingga petasan. Bahkan kembang api dijadikan penanda pergantian tahun.

Selain menjadi simbol perayaan tahun baru, kembang api juga memiliki fakta menarik lainnya. Dilansir dari berbagai sumber, inilah beberapa fakta kembang api: 

1. Berawal orang Tiongkok

Kembang api berawal dari orang Tiongkok kuno, tepatnya di Liuyang yang sudah menciptakan petasan pada abad kedua sebelum masehi. Dikutip dari americanpyro.com, masyarakat Tiongkok saat itu membuat petasan dari bambu yang telah dipanaskan. Bambu itu akan meledak dengan keras karena kantong udara pada bambu terlalu panas. Ledakan ini dipercaya mampu mengusir roh jahat.

2. Diciptakan pada 800 M 

Kembang api diciptakan oleh ahli kimia Tiongkok pada 800 Masehi. Mereka mencampurkan kalium nitrat, sulfur, dan arang untuk menghasilkan bubuk hitam kasar, bentuk bubuk mesiu pertama. Bubuk ini kemudian dimasukkan ke tabung kertas serta dilengkapi sumbu yang terbuat dari kertas tisu, ayalnya membuat petasan. Orang Tiongkok menggunakan kembang api untuk merayakan peristiwa tertentu, seperti kelahiran, pernikahan, kematian, hari raya, dan penobatan.  

3. Digunakan untuk festival di Eropa

Pada abad ke-13 kembang api masuk ke Eropa melalui diplomat, penjelajah dan misionaris Fransiskan. Setelahnya, kembang api digunakan secara luas untuk festival keagamaan dan hiburan umum. Bahkan para penguasa Eropa sangat menyukai penggunaan kembang api untuk menghibur rakyatnya dan menerangi istana pada acara kerajaan. Begitu juga Amerika yang menggunakan kembang api sepanjang tahun untuk hari libur nasional, acara olahraga, dan acara multikultural lainnya.

4. Dijadikan pertunjukkan kerajaan

Pada abad pertengahan, para penguasa Inggris menggunakan pertunjukan kembang api untuk menghibur pengikutnya. Pertunjukan kembang api kerajaan pertama diperkirakan terjadi pada hari pernikahan raja Inggris, Henry VII pada 1486. Selain itu, Kaisar Rusia pertama yang dijuluki Czar Peter the Great of Russia mengadakan pertunjukan kembang api selama 5 jam untuk menandai kelahiran putranya.

5. Kembang api sebanyak 8 ton di Sydney, Australia

Pada malam tahun baru 2018, Australia menggunakan delapan ton kembang api di Sydeney untuk merayakan pergantian tahun. Langit di kota Sydney dihujani sekitar 13 ribu kembang api jenis shell dan 30 ribu tembakan kembang api jenis komet. Puluhan ribu kembang api itu ditembakkan ke udara dari 175 lokasi di kawasan Sydney Harbour.

6. Menyebabkan penyakit paru-paru

Meskipun ditembakkan ke atas langit, kembang api juga dapat berdampak pada manusia. World Health Organization (WHO) menyebutkan, partikel halus berdiameter kurang 2,5 mikrometer atau disebut "PM2.5" dari letupan kembang api dapat menembus lapisan pelindung paru-paru dan masuk ke dalam sirkulasi darah. Paparan kronis pada PM2.5 mampu menimbulkan penyakit kardiovaskular dan penyakit saluran pernapasan hingga kanker paru-paru.

KHUMAR MAHENDRA | MOH KHORY ALFARIZI

Pilihan Editor: 5 Jenis Kembang Api yang Direkomendasikan untuk Perayaan Tahun Baru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

20 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza


WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

5 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan persetujuannya untuk vaksin MVA-BN sebagai vaksin mpox pertama dalam daftar prakualifikasi


PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

5 hari lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

PBB dan mitra-mitranya telah memberikan vaksinasi polio kepada lebih dari 560.000 anak berusia di bawah 10 tahun di Gaza untuk tahap pertama


Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

7 hari lalu

Petugas medis memasuki Ruang Rawat Inap Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, 5 September 2024. RSHS memastikan kesiapan penanganan Mpox di Jawa Barat, khususnya di Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

Kementerian Kesehatan menyebut WHO telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Mpox. Sejumlah studi terbaru juga telah menguji efikasinya.


Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

7 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

Statin adalah obat yang paling banyak diresepkan untuk membantu mencegah penyakit jantung.


Cegah Penularan Mpox di Indonesia, Apa yang Dilakukan Kemenkes?

8 hari lalu

Alur penularan dan penyebaran Mpox di Indonesia saat jumpa pers di gedung Pelayanan Ibu dan Anak RS Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, 5 September 2024. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan 88 orang penderita cacar monyet alias monkeypox (Mpox) di Indonesia yang tercatat sejak 2022 hingga saat ini sudah dinyatakan sembuh. Para pasien tersebut terkena Mpox varian clade IIB. TEMPO/Prima Mulia
Cegah Penularan Mpox di Indonesia, Apa yang Dilakukan Kemenkes?

Kemenkes melakukan beberapa kebijakan sebagai langkah pencegahan cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) di Indonesia,


Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

10 hari lalu

Gedung Kantor Pusat PT Bio Farma (Persero) di Bandung Jawa Barat. Bio Farma, BUMN Produsen vaksinterbesar di Asia Tenggara, menjadi  Holding BUMN FarmasiBersama dua BUMN lainnya, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

Dengan Bio Farma melakukan inisiatif ini, Menkes bilang rumah sakit tinggal beli PET Scan-nya saja.


Mengulik Obat Statin dan Efek Samping untuk Penderita Penyakit Kardiovaskular

10 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Mengulik Obat Statin dan Efek Samping untuk Penderita Penyakit Kardiovaskular

Obat statin diberikan kepada pasien penderita penyakit kardiovaskular.


CDC Afrika dan WHO Luncurkan Rencana Bersama Lawan Wabah Mpox

11 hari lalu

Nsimire Nakaziba, 34, mengobati ruam pada saudara perempuannya, Sifa Mwakasisi, 32, untuk meredakan rasa sakit di dalam tenda tempat dia menjalani perawatan melawan mpox di rumah sakit Kavumu di wilayah Kabare, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 29 Agustus 2024. Untuk menghadapi wabah cacar monyet, salah satu strategi efektif yang bisa diterapkan adalah peningkatan kesadaran diri serta isolasi bagi individu yang terinfeksi. REUTERS/Arlette Bashizi
CDC Afrika dan WHO Luncurkan Rencana Bersama Lawan Wabah Mpox

Inisiatif ini berfokus pada peningkatan pengawasan, diagnostik laboratorium, dan upaya vaksinasi untuk menekan penyebaran mpox


Pakar Sebut Perlunya Variasi Olahraga agar Manfaatnya Lebih Maksimal

12 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Pakar Sebut Perlunya Variasi Olahraga agar Manfaatnya Lebih Maksimal

Kombinasi olahraga kardio, latihan kekuatan, dan latihan keseimbangan penting dilakukan karena ketiganya saling mendukung. Simak penjelasan pakar.