Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips agar Tak Menyerah Mengejar Resolusi Tahun Baru

Reporter

image-gnews
Ilustrasi resolusi 2024. Freepik
Ilustrasi resolusi 2024. Freepik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda sudah merasa pesismistis bisa mencapai resolusi Tahun Baru meski 2024 baru saja bergulir? Hidup memang tak bisa diprediksi dan kegagalan sering tak terhindari. Namun satu kegagalan kecil tak berarti harus menggagalkan seluruh resolusi.

Pahami juga, Anda tak sendirian. Namun jika sudah merasa menyerah sebelum menjalani resolusi Tahun Baru itu tapi tak menutup kemungkinan akan mencoba lagi di kemudian hari, berikut tips dari HuffPost.

Antisipasi rintangan saat menentukan tujuan
Perencanaan kecil bisa membuat perubahan besar. Jadi jika merasa berat mencapai resolusi, cobalah tulis lagi yang baru dan perkirakan apa yang akan menjadi rintangan untuk mencapai tujuan.

Ubah tujuan menjadi nilai
Perubahan pola pikir bisa menjadi dorongan besar untuk tetap bertahan pada resolusi Tahun Baru jika segalanya kemudian melenceng. "Nilai-nilai tak pernah bisa benar-benar diraih. Akan tetapi, mereka beroperasi sebagai kompas, secara konstat menginformasi dan membimbing perilaku kita," kata psikolog klinis Sabrina Romanoff.

Selalu fleksibel
Sasaran yang terlalu berat bisa membuat kecewa ketika tidak tercapai. Ketika membuat resolusi, cobalah lebih spesifik tapi juga bisa dikontrol. Sasaran yang dibuat tak seperti batu alias keras tak bisa diubah. Jika memang perlu revisi, ubahlah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ingin berat badan turun, jangan sampai diet di Tahun Baru
Jika sasaran hanya menurunkan berat badan dan ternyata kesulitan menjalaninya, ahli gizi menyarankan untuk mengubah topiknya agar tidak mempengaruhi mental. Ubah pola pikir dari diet menjadi mendengarkan tubuh.

Buat resolusi sespesifik mungkin
Jangan terlalu banyak membuat resolusi atau merencanakan yang muluk-muluk. Persempit jadi hal-hal yang lebih spesifik. "Sasaran harus spesifik, detail, dan yang terpenting terukur. Daripada membuat resolusi 'lebih sehat' lebih baik ganti menjadi lebih rutin berolahraga," ujar psikolog klinis Marianna Strongin.

Pilihan Editor: Pulang Liburan Malah Stres, Atasi dengan Langkah Mudah Berikut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Orang Tua Perlu Siapkan Hal Ini Saat Melepas Anak Naik Sepeda Listrik ke Sekolah

3 hari lalu

Anak-anak terlihat mengendarai sepeda listrik di Jatinegara, Jakarta, pada 3 Agustus 2023. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom)
Orang Tua Perlu Siapkan Hal Ini Saat Melepas Anak Naik Sepeda Listrik ke Sekolah

Kemampuan anak dalam mengendarai sepeda, khususnya sepeda listrik, tidak bisa dianggap remeh.


Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

7 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.


Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

13 hari lalu

Mobil anti galau atau mobil curhat dari Kemensos untuk cegah narkoba dan seks bebas. yokeepo.com
Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

Sejumlah psikolog belum bisa melihat program mobil curhat ala Ridwan Kamil bisa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental.


Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

22 hari lalu

Konsultasi Psikolog. shutterstock.com
Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

Ketahui tanda-tanda harus ke psikolog. Apabila mengalami hal sulit, sebaiknya jangan dipendam dan segera mencari bantuan ke psikolog.


Wawancara Keluarga Korban Bom Bali: 4 Bulan Menanti Kabar Suami yang Jadi Korban, Tak Mudah Pulih dari Trauma

40 hari lalu

Puing-puing bangunan dan mobil di sekitar Sari Club pasca ledakan bom di Jl. Legian, Kuta, Bali, 16 Oktober 2002. DOK/TEMPO/Hariyanto
Wawancara Keluarga Korban Bom Bali: 4 Bulan Menanti Kabar Suami yang Jadi Korban, Tak Mudah Pulih dari Trauma

Ni Luh Erniati butuh waktu lama untuk pulih dari trauma pasca peristiwa Bom Bali 1 pada 12 Oktober 2002 yang menewaskan suaminya. Begini kisahnya.


Cegah Kekerasan Berulang, Psikolog Bagi Tips Memilih Daycare

44 hari lalu

Orangtua perlu waspada ketika memilih daycare. Pastikan periksa lisensi dan akreditasinya sebelum memilih. Berikut ini beberapa tipsnya. Foto: Canva
Cegah Kekerasan Berulang, Psikolog Bagi Tips Memilih Daycare

Psikolog memberi tips cara memilih daycare yang kredibel agar anak tak menjadi korban kekerasan di tempat tersebut.


Marak Kasus Kekerasan Pengasuhan, Psikolog Imbau Orang Tua Ajarkan Anak Ilmu Perlindungan Diri

46 hari lalu

Ilustrasi Mengasuh Anak. shutterstock.com
Marak Kasus Kekerasan Pengasuhan, Psikolog Imbau Orang Tua Ajarkan Anak Ilmu Perlindungan Diri

Ada beberapa cara mudah yang bisa diajarkan orang tua kepada anak dalam hal perlindungan diri di tengah maraknya kekerasan dalam pengasuhan.


Psikolog: Kenalkan Anak dengan Emosi Sejak Kecil

50 hari lalu

Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Ayoe Sutomo/Teman Bumil
Psikolog: Kenalkan Anak dengan Emosi Sejak Kecil

Anak yang paham emosi mereka akan lebih mampu untuk mengendalikan cara mengekspresikannya


Tips Cegah Perasaan Sedih Usai Libur Sekolah

54 hari lalu

Ilustrasi ibu antar anaknya ke sekolah. dailymail.co.uk
Tips Cegah Perasaan Sedih Usai Libur Sekolah

Psikolog bagikan tips mencegah perasaan sedih atau kesepian pada anak usai libur sekolah. Apa kunci utamanya?


Judi Online Faktor Utama Penyebab Perceraian, Psikolog: Harus Diterapi untuk Lepas dari Kecanduan

18 Juli 2024

Ilustrasi pemain judi online. Selain wartawan, Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terlibat praktik judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Judi Online Faktor Utama Penyebab Perceraian, Psikolog: Harus Diterapi untuk Lepas dari Kecanduan

Judi online disebabkan oleh lingkungan dan pergaulan yang dekat dengan aktivitas ini.