TEMPO.CO, Jakarta - Kayn Label menjadi salah satu brand lokal yang menonjol dalam kegiatan pasar kreatif Semasaqu, pameran yang mengutamakan produk kreatif lokal di bidang makanan, aksesori, fashion, kerajinan tangan, dan produk kecantikan.
Kayn Label fokus pada produk busana batik yang menyasar penggunaan pakaian ramah lingkungan untuk digunakan sehari-hari oleh kalangan anak muda. Brand Kayn Label mencatatkan peningkatan penjualan hingga 30 sampai 70 persen pada kegiatan Semasaqu.
Terinspirasi oleh keanggunan wanita Indonesia, Kayn Label menciptakan pakaian siap pakai bagi anak muda dengan menggunakan batik cap dengan pewarna alami. Namun tak hanya itu, kemampuan Kayn Label membangun branding yang kuat terhadap pelanggannya menciptakan loyalitas konsumen, nilai seumur hidup pelanggan, dan meningkatkan promosi produknya dari mulut ke mulut.
Strategi branding yang dilakukan Kayn Label mempertimbangkan dampak lingkungan dan mengajak konsumen lebih peduli terhadap lingkungan atau dalam pandangan kurator bisnis disebut dengan sustainable branding.
Strategi pemasaran yang menyasar anak muda sebagai audiens utama, dilakukan Kayn Label melalui pendekatan tersebut.
Berikut tiga kiat sukses menjalankan strategi sustainable fashion branding dari Sekar untuk para pelaku bisnis di Indonesia:
1. Bentuk nilai bersama
Melalui penekanan pada nilai-nilai lingkungan dan sosial yang sama, sustainable branding menciptakan rasa keselarasan. Ini bukan hanya tentang produk, tetapi juga tentang bagaimana merek mencerminkan prinsip-prinsip yang diyakini oleh konsumen. Mereka merasa bahwa mendukung merek bukan hanya tindakan konsumsi, melainkan juga manifestasi dari prinsip-prinsip pribadi mereka yang dihargai.
Kayn Label mendorong kebanggaan akan melestarikan kebudayaan lokal dengan menggunakan batik yang ramah lingkungan.
2. Membangun kepercayaan melalui transparansi
Komunikasi terbuka mengenai praktik-praktik berkelanjutan adalah landasan kepercayaan. Saat konsumen memahami komitmen merek terhadap inisiatif ramah lingkungan, hubungan terbangun atas dasar kepercayaan.
Transparansi menciptakan jendela yang mengungkap bagaimana suatu produk atau layanan dihasilkan, memberikan konsumen pemahaman yang lebih baik dan rasa terlibat dalam pilihan mereka. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kayn Label adalah mengkomunikasikan proses penggunaan batik cap dengan pewarna alami yang diekstrak dari berbagai tanaman
3. Menjaga keterlibatan konsumen dengan konten edukasi yang menyenangkan
Sustainable branding bukan hanya tentang penjualan, tetapi juga edukasi konsumen. Melibatkan konsumen dalam pemahaman dampak pilihan mereka pada lingkungan menciptakan kesadaran bersama. Menurut Co-Founder jenama fesyen Kayn Label, Maria Utami Sekar, konsumen akan menghargai setiap informasi yang memungkinkan mereka membuat keputusan yang lebih sadar lingkungan.
Keterlibatan yang dimaksud bukan hanya soal transaksi, melainkan upaya bersama menuju pemahaman dan tindakan yang lebih berkelanjutan. Kayn Label menjaga keterlibatan konsumen melalui berbagai konten yang diunggah di media sosialnya seperti konten outfit of the day (OOTD) dan mix and match yang mampu menarik atensi anak muda.
Dengan menerapkan kiat-kiat tersebut, Sekar optimistis sustainable branding yang dijalankan pelaku bisnis nantinya tidak hanya meningkatkan penjualan, namun juga menghadirkan brand fashion dalam setiap percakapan sehari-hari para konsumen produknya.
Pilihan Editor: Mengapa Sustainable Fashion Dibutuhkan?