Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menurut Studi Baru Minuman Beralkohol Bisa Baik Buat Kesehatan Usus, Benarkah?

image-gnews
Ilustrasi Minuman Beralkohol atau Minuman Keras. REUTERS/Mike Blake
Ilustrasi Minuman Beralkohol atau Minuman Keras. REUTERS/Mike Blake
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Belakangan ditemukan fakta baru oleh para ilmuwan bahwa mengonsumsi minuman beralkohol dapat berdampak baik bagi usus.

Meskipun konsumsi alkohol berlebihan telah lama dikaitkan dengan efek negatif pada mikrobiom (kumpulan mikroorganisme yang hidup di dalam dan di permukaan tubuh manusia, bisa berupa jamur, bakteri, dan virus), penelitian terbaru yang muncul justru menunjukkan hubungan yang lebih rumit antara alkohol dan triliunan mikroba yang tinggal di usus kita.

Dr. Lorenzo Leggio, seorang ilmuwan dokter yang merupakan ahli dalam penggunaan alkohol dan kecanduan di National Institutes of Health, menekankan pentingnya memahami interaksi yang kompleks ini. Dia menekankan peran mikrobiom usus yang sehat dalam memfasilitasi pencernaan yang tepat, mendukung fungsi kekebalan tubuh, dan menjaga kesehatan usus.

Berbeda dengan kepercayaan sebelumnya, konsumsi alkohol secara moderat, yang didefinisikan sebagai tidak lebih dari dua sajian per hari untuk pria dan satu sajian per hari untuk wanita sesuai pedoman agensi kesehatan, dapat memiliki efek positif pada keragaman mikrobiom usus. Jennifer Barb, seorang ilmuwan bioinformatika klinis di National Institutes of Health, mencatat bahwa individu yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah rendah hingga moderat cenderung memiliki keragaman mikroba yang lebih besar di usus mereka dibandingkan dengan non-peminum.

Selain itu, sebuah studi tahun 2020 yang dilakukan di Britania Raya mengungkap temuan menarik mengenai hubungan antara konsumsi anggur merah dan keragaman mikrobiom usus. Peneliti mengamati bahwa wanita yang mengonsumsi dua minuman atau kurang per hari, terutama anggur merah, menunjukkan keragaman mikrobiom yang lebih besar, yang potensial disebabkan oleh keberadaan polifenol dalam kulit anggur.

John Cryan, seorang neurosains yang merupakan ahli dalam penelitian mikrobiom di University College Cork di Irlandia, menekankan bahwa polifenol, yang melimpah dalam berbagai buah, sayuran, dan minuman seperti kopi dan teh, berkontribusi pada kesehatan usus secara keseluruhan. 

Oleh karena itu, individu dapat meningkatkan keragaman mikrobiom mereka dengan menggabungkan berbagai makanan berbasis tanaman dan produk fermentasi, seperti yogurt, kombucha, dan kimchi ke dalam pola makan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, penelitian awal menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi alkohol dapat menghasilkan perubahan positif dalam kesehatan usus. Individu yang diobati karena gangguan penggunaan alkohol mengalami peningkatan dalam komposisi mikrobiom usus dan penurunan permeabilitas usus dalam beberapa minggu setelah abstain dari alkohol. Perbaikan ini disertai dengan pilihan gaya hidup yang lebih sehat, termasuk kebiasaan makan yang lebih baik dan pola tidur yang lebih baik.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya mengungkap efek alkohol terhadap kesehatan usus, temuan ini menawarkan perspektif yang optimis mengenai potensi manfaat konsumsi alkohol secara moderat. 

Dengan membuat pilihan yang berinformasi dan mengadopsi pendekatan seimbang terhadap konsumsi alkohol, individu dapat mempromosikan kesehatan usus mereka sambil menikmati minuman sesekali dengan moderasi.

Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan pentingnya menjaga pola makan yang beragam dan seimbang, termasuk konsumsi alkohol secara moderat, untuk mendukung kesehatan usus yang optimal dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan studi yang terus berlanjut, kita terus mengungkap hubungan rumit antara alkohol dan kesehatan usus, membuka jalan bagi pendekatan yang dipersonalisasi untuk menjaga mikrobiom yang sehat.

CNA LIFESTYLE
Pilihan editor : Tarif Cukai Minuman Beralkohol Resmi Naik Jadi Berapa?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perbedaan Whisky, Wine, dan Beer yang Perlu Anda Ketahui

16 hari lalu

Whisky Macallan. Foto: Macallan
Perbedaan Whisky, Wine, dan Beer yang Perlu Anda Ketahui

Whisky, wine, dan beer memiliki karakteristik yang berbeda. Agar tidak salah pilih, berikut perbedaan mendasar dari ketiga minuman ini.


Sisakan Hotel dan Restoran Berbintang, Sleman Tutup 28 Usaha Miras Ilegal di 9 Kecamatan

39 hari lalu

Operasi penutupan usaha miras ilegal di Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Sisakan Hotel dan Restoran Berbintang, Sleman Tutup 28 Usaha Miras Ilegal di 9 Kecamatan

Kabupaten Sleman selama ini dikenal sebagai satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang tak hanya kaya destinasi wisata baik alam buatan.


Beda Bartender dan Barista Meski Sama-sama Meracik Minuman

40 hari lalu

Ilustrasi barista perempuan. Shutterstock.com
Beda Bartender dan Barista Meski Sama-sama Meracik Minuman

Bartender dan Barista sama-sama merupakan profesi peracik minuman. Apa perbedaan keduanya?


Musnahkan 133.724 Botol Minuman Beralkohol Sitaan 2014, Bea Cukai Tunggu Kepastian Hukum

41 hari lalu

Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani, selepas pemusnahan rokok dan minuman beralkohol ilegal di Kantor Pusat Bea Cukai Jakarta Timur, Rabu, 31 Juli 2024. TEMPO/Ilona
Musnahkan 133.724 Botol Minuman Beralkohol Sitaan 2014, Bea Cukai Tunggu Kepastian Hukum

Selain pemusnahan ratusan ribu botol minuman beralkohol, Bea Cukai juga memusnahkan 12.646.930 batang rokok, 184 batang cerutu, 4.787 HPTL-EET.


Wakil Perdana Menteri Rusia Sebut Jumlah Konsumsi Minuman Beralkohol dan Rokok Turun

48 hari lalu

Ilustrasi Minuman Beralkohol atau Minuman Keras. REUTERS/Mike Blake
Wakil Perdana Menteri Rusia Sebut Jumlah Konsumsi Minuman Beralkohol dan Rokok Turun

Sejak 2009 konsumsi di minuman beralkohol di Rusia turun, begitu juga konsumsi rokok.


Kaitan Pola Makan dan Kesehatan Usus untuk Bantu Percepat Pemulihan Penyakit

53 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Kaitan Pola Makan dan Kesehatan Usus untuk Bantu Percepat Pemulihan Penyakit

Pola makan sehat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu, dan hal itu bisa diawali dari kesehatan usus.


Bahaya Minum Minuman Beralkohol, Segera Berhenti Sekarang

23 Juni 2024

Ilustrasi Minuman Beralkohol atau Minuman Keras. REUTERS/Mike Blake
Bahaya Minum Minuman Beralkohol, Segera Berhenti Sekarang

Hobi minum minuman beralkohol berisiko terkena berbagai penyakit.


Berkendara dalam Keadaan Mabuk Bisa Terjerat Pidana , Ini Ancaman Hukuman di AS, Inggris, dan Indonesia

23 Juni 2024

Pemain golf terkenal, Tiger Woods ditangkap polisi di Jupiter, Florida, pada 30 Mei 2019. Polisi menyebutkan bahwa Tiger Woods ditangkap karena mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk. Jupiter Police Department/Handout via REUTERS
Berkendara dalam Keadaan Mabuk Bisa Terjerat Pidana , Ini Ancaman Hukuman di AS, Inggris, dan Indonesia

Aturan konsumsi alkohol hingga mabuk saat berkendara di Indonesia, AS, dan Inggris bisa dijerat pidana. Bagaimana sanksinya?


Cara Berhenti Minum Minuman Beralkohol

22 Juni 2024

Ilustrasi Minuman Beralkohol atau Minuman Keras. REUTERS/Regis Duvignau
Cara Berhenti Minum Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol dapat membuat pengonsumsinya kecanduan. Berikut adalah langkah yang tepat untuk berhenti minum.


Ketahui 7 Ragam Minuman Beralkohol, Ada Bir Hingga Martini

21 Juni 2024

Polisi Malaysia sita ribuan kaleng wiski dan bir setelah 29 orang tewas akibat keracunan alkohol dari minuman keras oplosan, 22 September 2018. [ Channel News Asia]
Ketahui 7 Ragam Minuman Beralkohol, Ada Bir Hingga Martini

Minuman beralkohol terdapat banyak jenisnya, tergantung bahan dan kadar alkoholnya.