TEMPO.CO, Jakarta - Musim pancaroba menjadi perhatian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba yang datang hari-hari belakangan ini. Pasalnya, di musim pancaroba sering kali menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat, angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.
Dikutip dari Antara, berdasarkan analisa dinamika atmosfer BMKG, puncak musim hujan telah terlewati di berbagai wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan. Hal ini mengindikasikan bahwa wilayah tersebut akan memasuki peralihan musim pada Maret hingga April 2024.
Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasanya terjadi pada sore hingga menjelang malam hari, didahului oleh udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari. Hujan pada periode ini cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.
Selain meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem selama musim pancaroba, penting juga bagi masyarakat untuk memelihara kesehatan tubuh. Dalam menghadapi perubahan cuaca yang mungkin mempengaruhi kesehatan.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah 5 cara memelihara kesehatan tubuh di tengah musim pancaroba:
1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Menjaga rumah tetap bersih memiliki peran penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Menurut Dr. Adrian Cotton dari Loma Linda University Health, debu, jamur, bulu hewan peliharaan, dan polutan lainnya yang terakumulasi di rumah bisa menjadi pemicu bagi sistem kekebalan tubuh, terutama pada orang yang rentan terhadap alergi.
Membersihkan rumah secara teratur tidak hanya membantu mencegah pemicu sistem kekebalan tubuh, tetapi juga mendukung kesehatan pernapasan. Menurut pakar kesehatan masyarakat dan nutrisi, Wendy Bazilian, pembersihan musim semi dapat menjadi kesempatan untuk melakukan pembersihan menyeluruh, termasuk menghilangkan debu dari area-area yang sulit dijangkau seperti kaki-kaki furnitur dan kusen jendela.
2. Mengurangi stres dan depresi
Menjaga ruangan tetap rapi bukan hanya soal estetika, tapi juga berhubungan erat dengan kesehatan mental. Terutama saat harus menghabiskan banyak waktu di dalam rumah, entah karena bekerja dari rumah atau mengalami kesulitan tidur, keadaan ruangan dapat mempengaruhi suasana hati dan kualitas tidur secara signifikan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ruangan yang bersih dan rapi dapat menciptakan perasaan nyaman, tenang, dan membantu meningkatkan kualitas tidur. Saat menyortir barang-barang, menata ulang, dan membuang kelebihannya, seseorang tidak hanya menyegarkan fisik ruangan, tetapi juga memberikan kelegaan secara mental.
3. Mencegah penyakit
Membersihkan barang-barang yang sering digunakan merupakan salah satu langkah dalam mencegah penyakit. Menurut Wendy Bazilian, pakar kesehatan masyarakat dan nutrisi, menjaga kebersihan permukaan seperti wastafel, talenan, dan area kontak utama lainnya dapat membantu meminimalkan penyebaran virus dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.
Selain itu, pencegahan penyakit bawaan makanan juga penting untuk diperhatikan. Bazilian menekankan pentingnya membersihkan dapur secara menyeluruh, termasuk lemari es, freezer, pantry, counter, dan lemari, untuk memastikan keamanan makanan dan mencegah gejala atau penyakit bawaan makanan.
4. Makan sehat dan berolahraga
Mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara menjaga kebersihan rumah dan mengadopsi gaya hidup yang aktif dan sehat. Bersih-bersih di musim semi juga dapat menjadi dorongan untuk mengadopsi kebiasaan hidup yang lebih sehat.
5. Mengurangi risiko cedera
Jatuh menjadi salah satu penyebab utama kematian terkait cedera pada kelompok usia lanjut. Menurut Wendy Bazilian, membereskan rumah menjadi langkah penting dalam pencegahan cedera seperti terpeleset, tersandung, atau jatuh. Langkah-langkah membereskan rumah agar aman dimulai dari jalan setapak, lorong, dan tangga.
HEALTHLINE | ANTARANEWS
Pilihan editor: Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba