Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Usus Besar

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengobatan kanker usus besar adalah langkah serius yang bergantung pada beberapa faktor, termasuk kesehatan keseluruhan dan stadium kanker. Seorang dokter akan merancang rencana pengobatan yang terbaik sesuai dengan kondisi pasien.

Dikutip dari Healthline, berikut beberapa pengobatan untuk penderita kanker usus besar:

1. Operasi

Pada tahap awal kanker usus besar, operasi sering menjadi pilihan utama. Dokter bedah dapat menghilangkan polip kanker melalui pembedahan, terutama jika polip belum menempel pada dinding usus. 

Pada beberapa kasus, bagian usus besar atau rektum perlu diangkat, dan dalam situasi lebih lanjut, kolostomi mungkin diperlukan. Ini melibatkan pembuatan lubang di dinding perut untuk pembuangan limbah, bisa bersifat sementara atau permanen.

2. Kemoterapi

Setelah operasi, kemoterapi digunakan untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa dan mengendalikan pertumbuhan tumor. Beberapa obat kemoterapi yang umum digunakan termasuk capecitabine, fluorourasil, oksaliplatin, dan irinotekan. Meskipun efektif, kemoterapi bisa menyebabkan efek samping, yang perlu dikontrol dengan pengobatan tambahan.

3. Radiasi

Radiasi, menggunakan pancaran energi kuat, juga seringkali dilakukan bersamaan dengan kemoterapi. Ini membantu menghancurkan sel kanker sebelum dan sesudah operasi.

4. Terapi lainnya

Terapi yang ditargetkan dan imunoterapi adalah opsi lain yang mungkin direkomendasikan. Obat-obatan seperti bevacizumab, ramucirumab, dan pembrolizumab telah mendapatkan persetujuan untuk mengobati kanker usus besar yang telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Kanker kolorektal, atau kanker usus besar, adalah salah satu penyakit yang dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup yang sehat dan pemeriksaan rutin. Dilansir dari World Health Organization (WHO), upaya pencegahan ini dapat membuat perbedaan signifikan dalam mengurangi risiko terkena kanker kolorektal dan mendeteksi penyakit ini sejak dini.

Mengadopsi gaya hidup sehat dapat menjadi kunci dalam mencegah kanker kolorektal. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:

- Makan makanan sehat 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konsumsi makanan yang kaya akan buah-buahan dan sayuran dapat memberikan nutrisi penting yang dapat melindungi usus besar dari risiko kanker.

- Berhenti merokok 

Merokok tembakau dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Karena itu, berhenti merokok merupakan langkah penting dalam pencegahan penyakit ini.

- Aktif bergerak 

Menjaga gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga dapat membantu menjaga kesehatan usus besar dan menurunkan risiko kanker kolorektal.

- Membatasi konsumsi alkohol 

Menghindari konsumsi alkohol berlebihan dapat berkontribusi pada pencegahan kanker kolorektal.

- Hindari faktor risiko lingkungan 

Paparan faktor risiko lingkungan, seperti bahan kimia berbahaya, dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Menghindari paparan ini adalah langkah penting dalam mencegah penyakit ini.

Selain itu, melakukan skrining rutin merupakan langkah penting dalam deteksi dini dan pencegahan kanker kolorektal. Pada tahap awal, perawatan memiliki peluang lebih besar untuk menyembuhkan penyakit. Karena itu, individu yang mencurigai dirinya menderita kanker kolorektal sebaiknya segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.

Tak hanya itu, individu dengan riwayat keluarga kanker kolorektal atau kondisi genetik tertentu juga disarankan memperoleh konseling genetik dan pengujian genetik. Langkah ini membantu menilai risiko mereka terkena kanker usus besar dan menentukan tindakan skrining yang tepat.

Pilihan editor: Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebab Tumor Tulang Bisa Sebabkan Kematian bila Didiamkan

12 hari lalu

Ilustrasi implan tulang. REUTERS
Sebab Tumor Tulang Bisa Sebabkan Kematian bila Didiamkan

Kasus tumor tulang sering terjadi pada umur 10-30 tahun. Namun pada banyak kasus ternyata cenderung dibiarkan sehingga kondisinya menjadi parah.


Peneliti Temukan Metode Baru Pengobatan Kanker Rektum, Cek Kelebihannya

19 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Peneliti Temukan Metode Baru Pengobatan Kanker Rektum, Cek Kelebihannya

Metode baru pengobatan kanker rektum ditemukan oleh peneliti di Swedia dan menjelaskan kelebihan dibanding metode sebelumnya.


3 Faktor Pemicu Penyakit Kanker, Berikut Jenis-jenis Pengobatannya

30 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
3 Faktor Pemicu Penyakit Kanker, Berikut Jenis-jenis Pengobatannya

Berbagai faktor telah diidentifikasi sebagai pemicu atau peningkat risiko penyakit kanker, mulai dari faktor genetik hingga gaya hidup


Macam Terapi untuk Kanker Paru dan Bedanya

31 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Macam Terapi untuk Kanker Paru dan Bedanya

Banyaknya pilihan terapi kanker paru diharapkan dapat memberikan harapan hidup lebih berkualitas dan menurunkan angka kasus.


Sejarah BPOM, Semacam Badan Pengawas Obat dan Makanan Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial Belanda

31 hari lalu

Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta menguji sampel takjil di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 3 April 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejarah BPOM, Semacam Badan Pengawas Obat dan Makanan Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial Belanda

Sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, bagaimana sejarah Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM?


Cara Penanganan Pradiabetes dengan Pola Hidup Sehat

34 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Cara Penanganan Pradiabetes dengan Pola Hidup Sehat

Penanganan pradiabetes dilakukan dengan menerapkan cara pola hidup sehat.


7 Gaya Hidup yang Bisa Menjaga Kesehatan Ginjal Anak

44 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
7 Gaya Hidup yang Bisa Menjaga Kesehatan Ginjal Anak

Mengubah gaya hidup dan membuat aturan untuk diri sendiri dan keluarga dapat membantu melindungi ginjal anak Anda sejak dini.


6 Gaya Hidup yang Membuat Anak Rentan terhadap Penyakit Ginjal

44 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
6 Gaya Hidup yang Membuat Anak Rentan terhadap Penyakit Ginjal

Gaya hidup modern yang semakin tidak sehat menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya risiko penyakit ginjal pada anak-anak.


Karakteristik Generasi Alpha: Intuitif Digital hingga Individualistik

44 hari lalu

Ilustrasi anak dan gadget. Shutterstock.com
Karakteristik Generasi Alpha: Intuitif Digital hingga Individualistik

Generasi Alpha dikenal lebih intuitif secara digital dibandingkan generasi sebelumnya seperti Generasi Milenial dan Gen Z.


Siapa Pencetus Slogan Makanan 4 Sehat 5 Sempurna?

47 hari lalu

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) menyantap makanan saat pelaksanaan program dapur masuk sekolah di SD Negeri 205, Kertapati, Palembang, Sumatera Selatang, Jumat 6 Oktober 2023. Program Dapur Masuk Sekolah yang digagas Kodam II/Sriwijaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak serta menurunkan dan mencegah stunting pada anak-anak Sekolah Dasar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Siapa Pencetus Slogan Makanan 4 Sehat 5 Sempurna?

Mulanya slogan makanan 4 sehat 5 sempurna adalah sebuah kampanye pemenuhan gizi kepada warga Indonesia. Kampanye itu kini menjadi gaya hidup.